3. Rumah Angker

1 1 0
                                    

Di sinilah Alice dan Meirya berada–di depan sebuah rumah tua yang berada di dekat hutan di pinggiran kota. 

Alice menggosok tangannya berulang kali–dia merasakan rasa yang tidak nyaman ketika melihat bagaimana penampilan rumah itu.  Dari luar saja sudah nampak sangat menyeramkan apalagi kalau tinggal di dalamnya. 

"Kau serius ini rumahmu, Rya?"

"Tentu saja," jawab Meirya dengan begitu mantap dan yakin. Senyum indah terkembang dari bibir cherinya–bagaimana tidak, dia sudah mendapatkan rumah untuk tinggal selama berada di dunia yang berbeda ini. 

Alice yang berada di sebelahnya masih tidak percaya. Siapa yang tidak tahu dengan desas desus mengenai rumah itu? Angker. Bahkan beberapa media New York City sudah sering memberitakan kejadian mistis seputar rumah itu. 

Adapula kabar yang beredar mengatakan kalau rumah itu bekas tempat pembunuhan. Kabar lainnya mengatakan jika itu adalah tempat mantan pemuja iblis tinggal. Tapi saat ini Meirya mengklaim bahwa dirinya tinggal di rumah itu sungguh mengejutkan Alice. 

Sementara Alice sibuk dengan pikirannya–Meirya sudah berjalan menuju rumah tersebut dan membuka gerbangnya. 

"Alice, kau ingin masuk?" tanya Meirya menatap teman barunya itu. 

"Sepertinya aku harus pulang, mungkin lain kali aku akan mampir," balas Alice kaku.

Gadis tujuh belas tahun yang masih menggunakan kostum zombie itu segera meninggalkan Meirya setelah berpamitan. 

"Oh rumah yang bagus," gumam Meirya. Tidak ada rasa takut sedikit pun–rumah itu terlihat tidak terawat. Suasana sore hari semakin menambah kesan horor bagi siapa yang melihat. 

The Last Purple WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang