29. Aghnia

8.6K 735 19
                                    


~happy reading~

Kini Aghni dan gus Rama duduk ditaman belakang pesantren ingin menikmati waktu berduaan dipagi hari, Aghni bersandar didada bidang gus Rama sedangkan gus Rama menciumi puncak kepala Aghni.

Aghni sibuk dengan pikirannya apakah ustadzah Cika benar-benar menyukai suaminya, kalau iya apakah gus Rama akan berpaling ke ustadzah Cika.

"Aa, boleh Nia nanya" ucap Aghni yang lebih baik menanyakan langsung dengan gus Rama dari pada ia harus kepikiran terus.

"Boleh sayang"

"Apa ustadzah Cika suka sama Aa"

"Kenapa nanya gitu" tanya balik gus Rama.

"Nia ngerasa ustadzah Cika suka sama Aa dari tatapannya" gus Rama menangkup wajah Aghni.

"Dengerin Aa ya, hanya Nia perempuan yang paling Aa cintai sampai kapanpun. Urusan orang lain yang menyukai Aa itu adalah hak dia Aa tidak bisa melarang, yang terpenting Aa tidak akan pernah menanggapi perasaan orang lain untuk Aa. Karna hati Aa sudah terkunci hanya untuk Nia"

"Aa hanya ingin ketika Aa sudah tidak ada hanya Nia yang menjadi bidadari bermata jeli di surga (hurun'in) untuk Aa"

"Maksud Aa gimana Nia kurang paham" tanya Aghni yang memang tidak mengerti maksud dari bidadari hurun'in

Gus Rama tersenyum. "Jadi gini Allah SWT telah menjanjikan kepada setiap muslim yang masuk surga akan menikah dengan bidadari surga yang memiliki mata jeli seperti mutiara dalam lautan, bidadari ini dinamakan Hurun ‘In. Janji Allah SWT ini telah tercantum dengan jelas dalam QS. Al-Waqiah ayat 22-23"

"Hurun‘In merupakan bidadari surga yang dijanjikan Allah SWT untuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Nama Hurun ‘In merupakan jamak dari kata haura atau ahwar. Al-Asfahani menjelaskan bahwa Hurun ‘In merupakan sosok bidadari yang memiliki mata bagian putihnya lebih sedikit dari bagian hitamnya"

"Sedangkan Imam As-Sa’di menjelaskan bahwa Hurun ‘In merupakan bidadari surga yang memiliki mata indah dan lebar serta bercelak hitam, cantik rupawan, indah, dan sangat menawan"

Dan dalam hadis qudsi, Allah berfirman,

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِىَ الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

“Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang soleh, kenikmatan yang belum dilihat mata, belum pernah ada telinga yang mendengarnya, dan belum terbayang dalam hati manusia.” (HR. Bukhari 3244 & Muslim 7320)

"Masyaallah semoga Nia bisa menjadi seperti apa yang Aa beritau tadi"

"Aminn"

Gus Zafar abi Mansyur dan ummi Nada sedang duduk bersantai diruang tamu ndalem dengan teh hangat dan kue untuk cemilan mereka.

"Nak, apa kamu tidak ada rencana untuk menikah diwaktu dekat" tanya abi Mansyur membuka obrolan.

"Afwan abi, Zafar belum ada rencana untuk menikah diwaktu dekat, lagian Zafar juga belum mempunyai calon yang benar-benar Zafar cintai" jawab gus Zafar dengan sopan.

AGHNIA [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя