6. Usaha Manda

136 2 0
                                    

Semangat Amanda jadi menggebu-gebu, dia paling tidak suka jika diremehkan dan ditantang seperti itu, lihat saja, biar begini Amanda tidak akan pantang menyerah dalam menghadapi sebuah tantangan. Dia pernah merasakan tinggal di kota besar tepatnya di luar negeri untuk kuliah, di sana persaingan sengit sehingga dia juga sering diremehkan. Amanda untungnya bisa menyelesaikan studi dengan cepat dan mempunyai nilai yang bagus, dia tampar semua ejekan dan tantangan dari teman-temannya melalui sebuah prestasi. Sayang ilmunya tidak diterapkan di sini, balik ke indonesia malah leha-leha dan terlalu dimanja, efeknya kerja ke stasiun televisi cuma nampang aja.

Oke karena niat gigih Amanda untuk menyelesaikan tantangan dan ambisinya mengalahkan lawan, Senja akan memulai kerja sama tim dengan gadis ini. Senja amati dulu apakah sayuran ini sudah ditumbuhi dengan akar dan daun. Kalau kentang biasanya kan ada timbul dedaunan lalu siap ditanam, kalau umbi bakal timbul seperti akar dan daun.

"Kita harus sortir dulu setelah itu kita potong dan selanjutnya baru bagi tugas, kamu yang menanam dan aku yang membuat lubang media tanam." Pria ini membagi tugas. Kedua tangannya sudah bergerak mengeluarkan semua bahan tanaman.

"Oke! Bagaimana cara sortirnya?" Manda ikut bergabung, berjongkok demi tugas mereka.

Mereka tidak menggunakan pelindung seperti sarung tangan sama sekali. Kedua tangan Senja yang kekar dan terlihat berurat bergerak memilih agar dia bisa memberikan contoh untuk Amanda. Sexy sekali tangan Senja ini, maklum dia sudah biasa naik gunung dan bekerja seperti ini jadi tak heran uratnya besar dan terlihat lalu otot tangannya amat sangat bagus. Amanda sempat terpana melihat keindahan itu, pria yang dia kenal kan kebanyakan pekerja kantoran, tidak memiliki lengan yang kuat dan kekar seperti itu.

Senja dulunya anak IPA, bantara dan sekaligus paskibraka juga, tidak heran dia sangat tahu tentang alam dan cara bertahan hidup di alam. "Lihat ini. Ini kentang yang sudah memiliki daun di kanan dan sisi kiri, belah jadi dua dan kita bisa menanam keduanya. Kalau umbi ini sudah memiliki akar, akarnya nanti kita tanam di bagian bawah saja." Senja angkat satu persatu dan contohkan bagaimana caranya memilih dan memotong yang benar.

"Ah ternyata ada biji wortel juga." Dia menemukan apalagi yang bisa ditanam. Karbo pengganti nasi ada kentang, sayuran ada umbi dan wortel, mungkin untuk tanaman lain tidak disarankan karena tanah di sini tanah pasir.

Keduanya pun memilih dan memisahkan mana yang perlu ditanam dan mana untuk persediaan di rumah. Setelah selesai mereka pun siap memulai tugas individu.

"Sekarang bagaimana cara tanamnya?" Amanda jadi bingung, sejauh ini sih dia sudah bisa bergerak cepat.

"Kalau untuk wortel bijinya tinggal kita tabur saja ke lubang media tanam. kalau yang lainnya bagian daun di atas dan kubur sisanya." Penjelasan Senja ini sungguh bisa Amanda mengerti.

Senja pun mencengkram kedua pundak Amanda. "Ingat Amanda. Kita tidak hanya cepat dalam mengerjakan tugas ini, harus benar juga agar tanaman kita tumbuh dengan baik, oke!" Amanda bisa lihat betul tatapan Senja yang tajam, jelas pria itu khawatir mereka kalah. Amanda akan menghapuskan rasa kekhawatiran Senja untuk pertandingan ini, pokoknya mereka harus menang.

Amanda menatap Senja dengan tajam pula, lewat tatapan itu dia ingin menghapuskan kekhawatiran Senja, gadis ini menganggukkan kepalanya begitu yakin. Jujur saat ini dadanya begitu berdebar dan telapak tangannya sedikit basah karena berkeringat. Amanda kalau nervous pasti lengannya basah dan dadanya berdebar.

"Lalu bagaimana dengan sisanya?" Dia melirik bahan yang tidak bisa ditanam.

"Itu untuk bekal kita makan saja, percayalah, semua benih yang kita pisahkan akan cukup untuk semua lahan ini, sisanya sangat diperlukan untuk kita memasak." Senja meyakinkan lalu ia raih kayu yang ujungnya sudah ia runcingkan dengan golok.

"Oh oke!"

Bukan Teman Tapi Sekamar? 21+ (Zona Dewasa)Where stories live. Discover now