Perkara Makan

72 3 0
                                    

"Senja, jangan tinggalkan aku!" serunya.

Jarak antar vila peserta memang cukup jauh, sekitar dua kilo meter. Amanda menghabiskan sisa tenaga yang ia punya untuk berjalan kaki dengan langkah pelan. Sementara Senja yang jelas memiliki kaki lebar dan tenaga yang lebih besar dibanding pasangannya, berjalan lima langkah mendahului Amanda.

Terik matahari berada di atas kepala, ini masih setengah satu. Amanda benar-benar menggerutu sepanjang perjalanan menuju vila yang Marsha tempati. Dan sialnya, vila yangia huni bersama Senja berletak paling ujung dibandiung vila-vila di dekat pantai ini.

"Sampai juga," ujar Senja. Kini laki-laki itu membalikkan tubuh, tersenyum lebar pada Amanda yang berjarak lima langkah dari posisi berdirinya. Penampilannya tidak bisa dikatakan baik, bahkan Manda tidak peduli rambut tergerainya lepek karena terpapar sinar matahari.

Ucapan pria itu mengundang embusan napas lega Amanda, Wanita itu langsung menumpukkan tubuh pada sebuah meja di depan vila sembari mengatur napasnya.

"Sangat terlihat jika kau jarang berolahraga," sindir Senja. Amanda sering kelelahan karena hal sepele. Mendengarnya, Amanda langsung mendengus kesal. Ia memang jarang berolahraga, tetapi itu bukan berarti tidak pernah.

"Aku memiliki riwayat asma, tidak bisa terlalu lelah. Jadi dibanding berlari-lari seperti ini, aku lebih sering senam ringan atau yoga." Amanda berkata sembari memalingkan wajah.

Senja mengira, Amanda sedang tersinggung. Mau bagaimanapun, ia lupa jika gadis di sampingnya ini selalu berakhir tidak baik saat kelelahan. Ia merasa bersalah sekarang. Suasana di sekitar mereka pun berubah menjadi canggung.

Pintu vila baru saja terbuka, "Senja, Amanda? Apa yang kalian lakukan di sini?" Michel keluar sembari mengangkat alis. Laki-laki dengan wajah bule dan hidung mancung itu menggunakan pell of mask hasil meminta dengan memelas pada Marsha.

Sepertinya mereka memang pasangan yang diberkati Tuhan. Bahkan dalam waktu tiga hari ini, Marsha dan Michel sudah terlihat seperti pasangan pada umumnya. Manis dan menyejukan saat dipandang. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan apa yang terjadi pada Senja dan Amanda.

Bukan Teman Tapi Sekamar? 21+ (Zona Dewasa)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant