12. Demam

3.4K 359 32
                                    

This chapter contains:
18+
brother complex
Incest

Author POV


10 menit sebelum mereka ekhm tepatnya Adelio membuat skenario. Tiba2 suara gemuruh menggema dilangit hitam, pantas saja Adelio merasa kedinginan sejak menuju ke rumahnya. AC mobil tidak menyala karena Ezra sengaja membuka kaca jendelanya.

Hujan gerimis terjadi disaat mereka tiba didepan pintu gerbang. Mereka sudah merencanakan alasan apa yang akan dibuat saat menghadapi orang tua Adelio nanti.

" Lio, maaf aku nggak bawa payung. Pakai jaket aku dulu ya? Biar kamu nggak basah. "

Namun respon Adelio lain.

" Ini tuh hujan air bukan batu_- nggak usah lebay!" Tutur Adelio lalu membuka pintu mobil dan langsung keluar tanpa menunggu Ezra.

.
.
.

.
.
.

" Assalamualaikum..."

Mereka.. keluarga Adelio menoleh ke arah pintu tentu saja ada Arsen yang terlihat begitu antusias, namun senyum lebarnya tergantikan sesaat melihat sosok disamping adiknya, sosok baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

" Waalaikumsalam.. " jawab mereka.

Bu Maya lalu beranjak dari sofa dan menghampiri anaknya yang masih diambang pintu. Adelio langsung salaman begitu juga Ezra. Bu Maya terlihat sangat senang melihat anaknya ternyata memiliki teman, apalagi temannya itu terlihat baik.

Lalu ia mengajak mereka berdua untuk masuk bersama.

" Adelio.. baru pulang, sayang? Kok nggak bilang2 sama Mamah? Kan nanti dijemput.. kasian temen kamu malem2 gini.. " ucap Bu Maya sambil memegang tangan Adelio.

" Nggak apa2 bu, saya yang nawarin ko.." timpal Ezra dengan halus.

Adelio yang mendengarnya langsung memutar bola matanya.

" Tukang maksa! Lebih tepatnya_-" batin Adelio.

" Hujan begini.. hayuk masuk dulu nak. Nanti saya buatin teh hangat biar nggak masuk angin.." ucap Bu Maya sambil tertawa kecil.

.
.
.

.
.
.

" Hatchih!!! " Adelio melakukan aksinya.

Ia pura2 bersin berkali2 karena ibunya heran kenapa anaknya itu enggan melepas masker nya dan memintanya untuk membuka masker.

" Hatchih!! "

" Io kamu flu? "

" Hah..? Nggak.Hatchih!!"

" Tuh kan iya! Ayo cepet duduk dulu. Ayo nak masuk " ucap Bu Maya pada Ezra juga.

.
.
.

.
.
.

Adelio POV


Mamah kayaknya percaya nih gue kena flu. Syukur deh, daripada keliatan memar dikit kan ntar panjang urusan.

Tap tap tap..

Bentar2... Itu disana kok auranya gelap banget ya? Apa efek hujan? Tapi kan nggak mati lampu

" Baru pulang? "

Oh.. itu abang gue toh, kirain kabut. Soalnya mukanya keliatan kek kulkas dua pintu_-

" Hm " gue jawab gini doang, paling males kalo ditanya hal yang lu nggak usah nanya juga keliatan_-

I'M Not A Girl !!Where stories live. Discover now