BAB 12

1.8K 51 2
                                    

Jika kepergiannya menjadi kedatangan ku, maka terimalah aku. Ketahuilah bahwa aku sangat mencintaimu.

(Sayap Surga Nya)

*

*

Hujan deras mengguyur jalanan aspal membuat hawa dingin menusuk hingga ke tulang Syahla. Namun, sepertinya wanita itu tidak terlalu menghiraukan dinginnya udara malam ini. Ia hanya duduk termenung sambil membuang pandangan ke luar jendela mobil yang mengembun.

Seharian ini Syahla berada di rumah Ameera sebagai tanda bahwa ia ikut berduka atas kepergian Ameera. Walaupun ia juga bersama kedua orang tuanya, tetapi Syahla belum memberitahu bahwa dia akhirnya akan di nikahi oleh Arsyad. Lelaki yang sangat ia cintai.

Zainab dan Taufik memilih pulang terlebih dahulu karena mereka ada janji dengan seorang tamu, sedangkan Syahla pulang malam dengan di antar Arsyad. Tidak ada percakapan di antara keduanya sejak mobil Arsyad meninggalkan pekarangan rumah Ameera.

"Syahla."

Syahla menoleh ke arah samping, ia mendapati Arsyad yang sedang fokus menyetir.

"Gimana?"

Terdengar suara helaan napas dari Arsyad. Bersamaan dengan itu, laju mobil berubah menjadi sangat pelan.

"Sebentar lagi kita akan menikah."

Syahla tidak menanggapi. Ia sudah tahu bahwa minggu depan adalah pernikahannya dengan Arsyad.

"Maafkan aku nantinya jika aku tidak bisa menjadi suami layaknya suami yang lain."

Syahla sangat paham dengan kalimat Arsyad karena Arsyad tidak mungkin bisa melupakan Ameera begitu saja. Ia tahu bahwa maksud Arsyad tidak bisa menjadi suami seperti suami yang lain itu adalah Arsyad tidak bisa langsung memberikan cinta untuk Syahla.

"Aku paham, Arsyad."

Suasana kembali hening dan Arsyad juga menambah laju mobilnya. Syahla kembali memalingkan wajahnya ke luar jendela menatap deraian hujan yang membasahi jalanan.

***

"Maksud kedatangan saya kesini adalah untuk melamar Syahla," ucap seorang pria berwajah Amerika kepada kedua orang tua Syahla.

Zainab yang sudah mengetahui siapa pria di depannya ini langsung mengulum senyum. Alex memang sudah biasa mengunjungi rumah Syahla untuk sekedar belajar ilmu agama dengan Taufik.

Menurut Zainab, Alex adalah pria yang cukup baik. Mungkin tidak ada salahnya menerima lamaran Alex agar Syahla bisa melupakan lelaki yang ia cinta, tapi malah lelaki itu akan menikahi wanita lain.

"Kamu yakin, nak?" Kini giliran Taufik yang meyakinkan.

"Saya sudah mantap dengan keputusan ini, Ustadz." Alex memanggil Taufik dengan panggilan ustadz karena Taufik sering mengajari Alex mengaji di luar jadwal majelis taklim.

"Kalau begitu kita tunggu Syahla pulang baru kami bisa memutuskan."

Alex mengangguk dengan senyum sumringah. Ia berpikir bahwa Syahla pasti akan menerima lamarannya karena sejak dulu mereka memang sudah saling mencintai.

Ternyata di ambang pintu ada sosok wanita yang mendengar percakapan itu. Di belakangnya juga ada seorang pria. Mereka basah kuyup karena hujan. Entah sejak kapan mereka berdiri disana.

"Ummi..." lirih wanita itu.

Zainab yang mendengar namanya di panggil langsung menoleh. Ia sangat kaget melihat putrinya yang berdiri kaku dengan wajah yang terlihat sangat lemas.

Sayap Surga Nya ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang