11. { Markhyuck }

5.2K 437 15
                                    

"Dokter ... "

"Apa aku akan mati?"

Mark menggeleng cepat mendengar pertanyaannya Haechan itu. "Aniya! Dokter, Haechan pasti bisa sembuh 'kan? Pasti ada cara 'kan? Haechan akan baik-baik saja 'kan?"

"Haechan tidak akan mati, aku akan mengusahakan segala hal untuk menyembuhkannya. Karena itu kita harus melakukan tes lanjutan, Haechan-ssi. Aku akan menentukan metode yang tepat untuk kesembuhan mu."

Haechan menggeleng pelan. "Dokter, apa aku sungguh bisa sembuh?"

"Uri halmeoni juga sakit seperti ku. Dan kemarin—"

"Aniya! Haechan-ah jebal, jangan berpikir seperti itu. Kau pasti sembuh!"

Mark menangis keras melihat Haechan yang tanpa ekspresi, menatap kosong dan terlihat kehilangan semangat hidupnya.

Siapa orangnya yang tidak syok saat divonis sakit keras? Siapa orangnya yang tidak takut setelah secara tidak langsung diperingatkan bahwa hidup mu tidak akan lama lagi.

Memang benar, semua manusia pasti akan mati. Memang benar, takdir tidak dapat di tebak. Yang sakit tidak menjamin akan meninggalkan dunia ini terlebih dahulu karena di dunia ini banyak yang diistilahkan meninggal secara tiba-tiba. Saat mati itu datang, maka siapapun tidak bisa menolak.

Meski hanya karena kehujanan dan demam hingga demam tinggi lalu meninggal dunia, itu bisa terjadi. Saat seseorang berjalan di pinggir jalan, namun sebuah mobil tiba-tiba menghindari pengendara motor yang ugal-ugalan atau menghindari lubang hingga akhirnya menabrak seseorang tersebut. Itu bisa saja terjadi. Sebenarnya semua kemungkinan untuk meninggal itu bisa saja terjadi, meskipun seseorang tidak melakukan apapun.

Tapi, karena tidak terduga seperti itu membuat seseorang tidak mencemaskan kematiannya yang mungkin saja beberapa jam lagi.

Berbeda dengan seseorang yang divonis sakit parah, sepanjang hidupnya akan dihantui perasaan bahwa sebentar lagi ia akan mati. Bukankah itu menakutkan?

Haechan akui, ia sangat lelah dan putus asa dengan banyak hal hingga satu waktu ia pernah berpikir untuk bunuh diri. Nyatanya, setelah mengetahui fakta ini Haechan menjadi ketakutan.

Membayangkan ia tidak bisa menari, menyanyi dan menyapa fans lagi. Membayangkan tidak bisa bertemu dengan member, eomma, Appa dan adik-adiknya. Haechan kira, Haechan tidak bisa. Ia ingin selalu disisi orang-orang yang ia cintai.

Tidur selamanya, apakah itu akan lebih baik?
Tidak! Haechan tidak ingin sendirian, ia akan kesepian.

Hiks

Hikss

E–eommaaa ...

Hiks!

T–tolongghh hiks!

Eomma, appaa hiks!

Haechan takutt hiks!

Mark menutup mulutnya menahan isakannya mendengar suara Haechan di dalam kamar mandi yang terdengar samar.

Dukk!

Dukk!

Waee?? Hiks!

Kenapa aku harus sakit??

Pergi! Pergi penyakit sialan!!

Eommaa hiks!

Haechan takutt

Haechan rindu eomma

Haechan tidak ingin matiii hiks!

Eommaaa hiks!

[✓] 1. Lost Sun : Lee Haechan Where stories live. Discover now