21. { Konser }

2.9K 316 8
                                    

Time is gold.

Haechan menemukan sebuah kata bijak itu di internet. Sekarang, Haechan benar-benar harus menghargai waktunya. Seperti yang sudah ia ketahui, saat ini ia memang tidak baik-baik saja. Bersedia melakukan segala pengobatan bukan akhirnya.

Melihat kejadian Yeojin kemarin, Haechan benar-benar terpukul. Nyatanya, ia pun bisa kapan saja meninggalkan dunia ini. Haechan harus menghargai setiap detik waktunya, ia harus menghabiskan seluruh waktunya untuk orang-orang yang ia sayangi.

"Dimana Soo Ah?"

Haechan membalikkan badannya, menatap jok belakang mobilnya yang terdapat dua adiknya siap dengan seragam sekolah.

"Hyung tidak paham dengan kaum perempuan? Tentu saja Soo Ah sedang berdandan," jawab Seonho tidak mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

Haechan terkekeh, kembali pada posisinya. Ia sudah bersiap untuk mengantar adik-adiknya ke sekolah menggantikan ayahnya. Haechan melirik jok disampingnya, Hyunwoo juga tengah bermain game ponsel.

"Hyunwoo, bagaimana dengan mu? Apa kau bisa memahami pelajaran mu? Sebentar lagi kau akan ujian, tapi kenapa aku tidak pernah melihat mu belajar?"

Hyunwoo berdecak pelan. "Kenapa Hyung tidak masuk ke kamar ku saat aku sedang belajar? Hyung selalu masuk ke kamarku tepat saat aku selesai belajar dan bermain game."

"Anak SMA kelas tiga harus banyak belajar! Kau tidak tau? Kau tidak melihat drama?"

Hyunwoo meletakkan ponselnya, menatap kesal Haechan. "Mwo? Penthouse? Berhenti menonton drama, Hyung ... Aku sudah pintar tanpa belajar!"

Hueekkk

Seonho berakting akan muntah mendengar ucapan Hyunwoo yang penuh percaya diri itu. Lagi-lagi Haechan terkekeh, ia merebut ponsel Hyunwoo.

"Kalau begitu berhenti bermain ponsel."

"Hyunggg!!! Aaa Hyung mianhae, kembalikan ponselkuu!"

Haechan membuka jendela mobilnya, hendak membuang ponsel Hyunwoo. Seonho tertawa keras melihat Hyunwoo yang dijahili Haechan.

"Aa Hyung jeball, kembalikan. Hyung mianhae ... "

Hahahaha uhukk uhukk

Haechan tertawa mendengar Seonho batuk karena terlalu keras tertawa. Bahkan Seonho mengeluarkan air matanya, kenapa Seonho sangat bahagia?
Haechan pun mengembalikan ponsel Hyunwoo.

"Seonho, kau ingin menjadi apa?"

Seonho melambaikan tangannya. "Bukan urusan Hyung."

Haechan mendelik. "Mwo? Bukan urusan ku? Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu huh?"

"Aa Hyung jeball, jangan membuat keributan."

"Mwo?? Keributan? Kemari kau!"

"Ayo berangkat."

Pintu mobil tiba-tiba dibuka, Soo Ah masuk ke mobil sudah rapih dengan seragamnya.

"Oppa! Jangan bertengkar, cepat berangkat atau aku akan terlambat."

Seonho tertawa hambar, ia menoyor kepala Soo Ah. "Kami menunggumu dari tadi! Kau yang terlalu lama dandan, dasar cewek!"

Plakk

"Akh!"

Tepat saat Seonho menyelesaikan ucapannya, Soo Ah balas memukul kepala Seonho.

"Yaa! Kau terlalu berani kepada Oppa mu, aku lebih tua darimu!"

"Tapi aku lebih dewasa dari Oppa."

"Mwo?! Dewasa darimana? Kau selalu menangis saat melihat serangga."

[✓] 1. Lost Sun : Lee Haechan Where stories live. Discover now