TigaPuluhEmpat

772 130 10
                                    

🍁🍁

"Terungkap ! Putri rahasia dari Hyuuga Hiashi dengan seorang wanita...."

"Foto - foto kebersamaan Hyuuga Hiashi dengan anak hasil hubungan gelapnya..."

"Ini dia ! Sosok Hyuuga Shion, Putri rahasia pebisnis handal Hyuuga Hiashi."

"Terumi Mei : Hiashi-san menyembunyikan Shion kami karena Hinata tidak menyukainya"

"Hyuuga Hiashi mengakui putri Terumi Mei sebagai putri kandungnya."

Sasuke geram dengan tindakan Terumi Mei. Wanita tua itu tidak pernah puas mengusik istrinya. Segala cara dilakukan Terumi Mei untuk membuat Hinata tersakiti.

"Semua artikel itu telah hilang, Sasuke." Ujar Suigetsu setelah menyelesaikan tugas dari si bos. "Pulanglah, biar aku yang mengurus sisanya." Keadaan Sasuke berantakan, bertahan di ruang kerja tidak ada gunanya.

"Haruskah aku bunuh wanita itu,"

Suigetsu melotot, " Jangan gila."

"Aku tidak perlu menggunakan tanganku untuk membunuhnya, tenang saja."

"Bukan itu masalahnya, Uchiha Sasuke."

"Aku tidak sanggup melihat wanitaku kembali menangis, Sui." Bayangan Hinata menangis di koridor dulu kembali hadir. Sisi rapuh yang pertama kali dilihat Sasuke. "Aku takut tidak mampu mengendalikan diriku jika melihat wanitaku terluka karena berita ini."

Nafas Suigetsu tercekat begitu sadar apa yang sedang Sasuke pegang. Pisau lipat Sasuke mainkan. Belum melihat sang istri saja Sasuke sudah berniat membunuh. "Sasuke, tenangkan dirimu."

"Aku sangat tenang, Sui." Jawab Sasuke. Skema menghabisi nyawa Terumi Mei terancang di otak Uchiha Sasuke.

"Tidak, kau sudah dilahap emosi, Sasuke." Kali ini Juugo yang bicara. "Jika kau seperti ini kau tidak bisa menjadi sandaran Hinata, Hinata butuh dirimu. Pulanglah."

Suigetsu bernafas lega melihat Sasuke bangun dari kursi, lalu berpamitan.

"Karena cinta seseorang bisa berubah, menakutkan." Gumam Suigetsu.

Sedangkan disisi lain, Shion menghampiri Terumi Mei dengan perasaan kacau.

"IBU." Shion berteriak pada wanita yang telah melahirkannya. "SEHARUSNYA IBU TIDAK MELAKUKAN HAL MEMALUKAN SEPERTI INI,"

Terumi Mei segera melayangkan tamparan untuk putri semata wayangnya. Netranya menatap Shion nyalang, "Jangan berteriak pada ibumu, Shion."

"..."

Ah, Sakit sekali tamparan Ibunya, tapi lebih sakit hatinya.

"Ibu hanya melakukan apa yang harus Ibu lakukan."

"Bu...."

"Jangan merusak kesenangan Ibu, Shion. Kau harus mendapatkan pengakuan itu. Kau, putri Hyuuga Hiashi, suami Ibu."

"Apa ? Suami...."

Only U  ✔️Where stories live. Discover now