13

22.7K 1.6K 17
                                    

Morana kini berada di ruang kerjanya,gadis itu sedang membaca data pribadi para karyawan yang bekerja di perusahaan nya.

Tok...tok

"Masuk saja, pintunya tidak di kunci." Ucap Morana.

Cklek

Terlihat Cecilia masuk ke dalam ruang kerja milik Morana sambil membawa beberapa berkas.

"Nona Morana,ini ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangan." Ucap Cecilia sambil meletakkan beberapa berkas di atas meja kerja Morana.

"Hm,ooo iya apakah kau sudah membuka lowongan pekerjaan di bidang keuangan dan resepsionis?" Ucap Morana menatap kearah Cecilia.

"Sudah,nona Morana. Bahkan sudah ada yang ingin melamar pekerjaan di bidang keuangan." Ucap Cecilia.

"Apakah mereka sesuai dengan kriteria pekerja yang ku suka?" Tanya Morana.

"Hanya ada 2 orang yang sesuai dengan kriteria nona Morana." Ucap Cecilia.

"Kalau begitu mereka di terima dan katakan kepada mereka bahwa besok mereka boleh masuk kerja,jangan sampai mereka terlambat datang untuk bekerja." Ucap Morana.

"Baik, nona Morana." Ucap Cecilia.

"Kalau begitu pergilah." Ucap Morana.

"Baik,nona Morana." Ucap Cecilia.

Cecilia meninggalkan ruang kerja Morana, setelah itu terlihat Nichols masuk ke dalam ruang kerja Morana.

"Akhirnya kau datang juga, Nichols. Ada pekerjaan untuk mu." Ucap Morana.

"Pekerjaan apa,nona Morana?" Tanya Nichols.

"Berikan berkas ini kepada papa ku,aku menerima kerjasama dengan perusahaannya." Ucap Morana sambil menyodorkan sebuah berkas kepada Nichols.

"Baik,nona Morana." Ucap Nichols.

"Berikan berkas ini tepat kepada papa ku,jangan sampai di tangan orang lain." Ucap Morana.

"Baik,nona Morana." Ucap Nichols.

"Baguslah kalau begitu,kau boleh langsung pergi." Ucap Morana.

  Nichols meninggalkan tempat itu sambil membawa berkas yang di suruh Morana, sedangkan Morana sendiri melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Untungnya berkas ini tidak terlalu banyak." Gumam Morana.

Tok...tok

"Masuk saja, pintu nya tidak di kunci." Ucap Morana sambil menandatangani berkas-berkas.

Cklek

Cecilia masuk ke dalam ruang kerja milik Morana sambil membawa tabletnya, Morana menatap kearah Cecilia yang sudah berada di hadapannya.

"Ada apa lagi, Cecilia?" Tanya Morana.

"Nona Morana,jam siang nanti anda ada meeting dengan klien anda dari Dubai." Ucap Cecilia.

"Lalu apa lagi?" Tanya Morana.

"Anda di undang ke acara ulangtahun perusahaan Richard yang ke 50 tahun,dan acaranya sekitar jam 7 malam." Ucap Cecilia

"Apakah Ceo L.L company di undang juga ke sana?" Tanya Morana.

"Saya tidak tahu,nona Morana." Ucap Cecilia.

"Terimakasih sudah memberitahu jadwal ku, kalau begitu siapkan ruang meeting untuk nanti siang." Ucap Morana.

"Baik,nona Morana." Ucap Cecilia.

Cecilia meninggalkan ruang itu sedangkan Morana melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.

"Ck,aku harus turun tangan untuk meeting kali ini. Karena klien ku yang satu ini sangat penting,sudah lama aku tidak bertemu dengan nya." Gumam Morana.

"Untungnya aku sudah mempersiapkan pembahasan meeting hari ini,jadi sekarang aku harus santai saja." Lanjutnya.

"Astaga aku baru ingat bahwa aku harus memantau pekerjaan karyawan ku."

Morana beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan tempat itu karena dia harus memantau pekerjaan karyawan yang bekerja di perusahaan nya.

†*****†

Di tempat arisan...

Terlihat ibu-ibu arisan berkumpul di tempat restoran, mereka menyewa ruang VVIP untuk arisan. Tidak lupa juga mereka memamerkan perhiasan-perhiasan nya yang mahal.

"Lauren, di mana anak mu?kenapa dia tidak ikut bersama mu?" Tanya mama Marianne yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Morana.

"Dia sibuk." Ucap mama Lauren.

"Memangnya Morana bekerja ya,Tante?" Tanya Yenny.

"Dia tidak bekerja,dia hanya sibuk saja bertemu dengan teman-teman lamanya." Ucap mama Lauren.

"Lauren, kapan-kapan suruh Morana datang ke kediaman kami. Aku yakin Leandro senang kalau Morana berkunjung." Ucap mama Marianne.

"Hm." Gumam mama Lauren sambil menyeruput jus jeruk manisnya.

"Lauren, apakah anak perempuan mu sudah memiliki seorang kekasih?kalau belum,aku akan memperkenalkan anakku kepada nya." Ucap Lisa.

"Aku tidak tahu." Ucap mama Lauren.

"Apakah kamu tidak dekat dengan anak perempuan mu, Lauren?" Tanya Keisya.

"Cukup dekat, tapi Morana tidak pernah membicarakan tentang pria. Tapi kemarin ada seorang kurir mengirim Morana sebuah paket,dan isinya adalah kalung perak bermata diamond biru." Ucap mama Lauren.

"Benarkah?" Ucap mereka.

"Benar, bahkan Morana langsung memakai kalung itu." Ucap mama Lauren.

"Dan asal kalian tahu, Morana memberikan sebuah bola basket yang hanya satu di setiap negara sebagai kado ulang tahun Ramesh." Ucap mama Lauren sambil tersenyum tipis.

Diam-diam Yenny mengepalkan tangannya karena orang-orang yang berada di ruang VVIP itu memuji Morana bukan dirinya.

"Tapi kata Tante kalau Morana itu tidak bekerja, lalu di mana dia bisa mendapatkan banyak uang untuk membeli bola basket?" Ucap Yenny.

"Yenny, apakah kau tidak tahu kalau Keluarga Calderon adalah keluarga konglomerat yang terkenal di dunia? Morana bisa saja membeli barang yang dia suka." Ucap mama Lauren yang cukup menyinggung Yenny.

"Tapi itu kan pemborosan namanya, Tante." Ucap Yenny.

Mama Marianne dan orang-orang yang berada di sana terkejut mendengar perkataan Yenny seperti itu.

"Marianne sepertinya kau harus mengajar attitude kepada menantu kesayangan mu ini,tapi kali ini aku memaafkan menantu kesayangan mu." Ucap mama Lauren.

"Baik, Lauren." Ucap mama Marianne tersenyum tipis,tapi diam-diam wanita itu mengepalkan tangannya.

Tapi mama Marianne tidak menyadari bahwa mama Lauren melihat dia mengepalkan tangannya.

'kedua ular ini benar-benar memuakkan.' batin mama Lauren.

Mama Lauren sangat membenci Keluarga Verques semenjak Nancy bunuh diri, karena 3 hari setelah pemakaman Nancy. Kevan dan Yenny menikah di gedung tempat Nancy dan kevan akan menikah.

TBC ...

PEMBALASAN SANG ADIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang