30

20.3K 1.2K 17
                                    

Malam harinya...

Morana sudah bersiap-siap menunggu Leandro menjemputnya,gadis itu menunggu kekasihnya di ruang tamu.

"Kak Morana,mau kemana?" Tanya Ramesh menatap kakak perempuannya yang tampak begitu cantik malam ini.

Morana menggunakan gaun pesta berwarna hitam, rambutnya di kepang menyamping,dia memakai anting-anting mutiara yang langka.

"Kau tidak perlu tahu karena kau masih kecil." Ucap Morana.

"Kak,aku ini sudah berusia 17 tahun." Ucap Ramesh tidak terima mendengar perkataan kakak perempuannya.

"Maaf, apakah aku terlambat menjemput nona cantik ini?" Ucap Leandro berjalan menghampiri Morana dan adiknya.

Sedangkan keluarga Calderon pergi menemui rekan bisnisnya, mereka makan malam di luar. Ramesh sengaja tidak ikut karena dia ada pr yang di berikan oleh guru kimia nya.

"Kalau begitu kakak pamit ya,jaga diri mu baik-baik di sini. Kerjakan PR mu dengan yang benar." Ucap Morana.

"Kak Leandro,tolong jaga kakak ku ya." Ucap Ramesh.

"Tentu, Ramesh. Apalagi dia akan menjadi istri ku." Ucap Leandro.

"Ayo Leandro,kita berangkat." Ucap Morana.

Leandro dan Morana meninggalkan ruang tamu, sedangkan Ramesh hanya menatap kepergian kedua orang itu.

"Kapan ya aku punya kekasih? huft, sebaiknya aku harus mengerjakan pr ku." Gumam Ramesh.

†*****†

Selama dalam perjalanan menuju ke kapal pesiar, Leandro fokus mengemudi mobil sedangkan Morana menatap kearah kekasihnya.

"Kenapa menatap ku seperti itu?atau jangan-jangan kau terpesona melihat ketampanan ku malam ini?" Ucap Leandro karena dia tahu kalau Morana menatap dirinya.

"Siapa yang menatap ke arah mu?" Ucap Morana gugup.

"Kenapa kamu gugup seperti ini,hm?" Ucap Leandro.

"Aku tidak gugup, fokuslah mengendarai mobil. Aku tidak mau ikut kau kecelakaan." Ucap Morana judes.

"Baik-baik, nyonya Morana." Ucap Leandro.

"Aku belum menikah, Leandro. Jadi jangan panggil aku dengan panggilan nyonya Morana." Ucap Morana.

"Baik,sayang." Ucap Leandro.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di dermaga, terlihat sebuah kapal pesiar yang begitu besar dan mewah terpampang di depan. Leandro mengendarai mobil nya dan memasukkan mobilnya ke sebuah lorong yang ada di sisi kapal.

Mereka berdua masuk ke dalam kapal pesiar, setelah itu Leandro keluar dari mobil dan di susul Morana.

"Kenapa mobil mu bisa masuk ke dalam kapal pesiar ini, Leandro?" Tanya Morana menatap kearah Leandro.

"Ini kapal pesiar milikku, makanya aku bisa membawa mobil ku ke sini." Ucap Leandro.

"Benarkah?kau tidak berbohong kan, Leandro?" Ucap Morana.

"Untuk apa aku berbohong kepada mu, Morana." Ucap Leandro sambil memegang dagu Morana.

"Ternyata kau lebih kaya dari yang ku duga, Leandro." Ucap Morana.

"Meskipun aku kaya tapi aku tidak memiliki keluarga yang baik,tapi setelah kau hadir di hati ku. Hidup ku menjadi lebih baik,aku mencintaimu." Ucap Leandro.

"Terima kasih sudah mau mencintai ku, Leandro." Ucap Morana.

Morana memeluk Leandro,gadis itu menenggelamkan wajahnya dan menghirup aroma parfum yang dipakai Leandro.

"Aku merasa sangat tenang di sisi mu,jangan pernah meninggalkan ku." Ucap Morana.

"Aku tidak pernah meninggalkan mu,sayang." Ucap Leandro sambil mengelus rambut Morana.

"Leandro, apakah banyak ketua mafia yang kau undang?" Tanya Morana menengadah menatap wajah Leandro.

"Hm." Gumam Leandro sambil menatap wajah Morana.

"Sebaiknya kita berdua harus menemui mereka, apalagi aku ingin mengenalkan diri mu ke depan mereka sebagai calon istri ku." Lanjutnya sambil tersenyum tipis.

"Hm." Gumam Morana.

Morana merangkul lengan kanan Leandro dengan mesra, sedangkan Leandro tersenyum melihat kekasihnya.

  Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di aula kapal pesiar, terlihat begitu banyak ketua mafia yang berkumpul di sana bahkan juga mereka membawa pasangannya masing-masing.

Semua orang menatap kearah Leandro dan Morana,kedua orang itu tampak begitu serasi malam ini.

"Selamat malam semuanya,aku berterima kasih kepada kalian karena sudah datang ke sini. Aku juga ingin memperkenalkan kekasih ku yang akan menjadi istri ku namanya Morana Vellyncia Calderon." Ucap Leandro sambil memegang tangan Morana sambil menatap kearahnya.

"Selamat untuk mu, Leandro."

"Selamat untuk kalian berdua."

"Semoga kalian berdua hidup bahagia selamanya."

"Selamat untuk kalian berdua."

Begitulah kira-kira ucapan selamat para ketua mafia bersama pasangannya masing-masing, Leandro dan Morana tersenyum mendengarnya sambil mengucapkan terima kasih.

Beberapa menit kemudian kapal pesiar mewah tersebut meninggalkan dermaga, sekarang para ketua sedang mengadakan pertemuan di aula.

"Leandro, apakah kau tahu di mana tempat penjualan senjata ilegal yang paling terkenal dan berkualitas baik?" Ucap Jay salah satu ketua mafia.

"Coba kau tanya kepada Morana,dia yang tahu akan soal itu." Ucap Leandro.

"Nona Morana, apakah anda tahu di mana tempat penjualan senjata ilegal yang paling terkenal dan berkualitas baik?" Tanya Jay.

"Kau bertanya di tempat orang yang tepat,tuan Jay. Karena aku yang menjual senjata ilegal yang berkualitas baik." Ucap Morana.

"Bukannya Nichols yang sering datang saat menjual senjata ilegal,nona Morana?" Ucap Rein salah satu ketua mafia.

"Dia tangan kanan ku, sedangkan aku pemilik bisnis gelap itu. Aku sangat sibuk mengurus perusahaan ku makanya aku mengutus Nichols untuk mewakili ku." Ucap Morana.

"Ini benar-benar tidak masuk akal,tapi ini memang kenyataannya. Leandro,kau sangat beruntung memiliki kekasih seperti nona Morana." Ucap Jay.

"Terima kasih atas ucapan mu,Jay. Aku memang sangat beruntung memiliki kekasih seperti Morana,dia cinta pertama sekaligus cinta terakhir ku." Ucap Leandro sambil menatap kearah Morana yang sedang berbincang-bincang dengan para perempuan.

TBC...

Hai semuanya kakak kembali lagi nih, sorry ya akhir-akhir ini kakak sangat sibuk sekali makanya kakak baru update sekarang.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

PEMBALASAN SANG ADIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang