CARLA : PERPUSTAKAAN

10.7K 531 10
                                    

Happy Reading 💝

Fabio memarkirkan mobilnya disamping mobil mobil berderet, disebuah basement Mall yang terkenal di tengah tengah kota.

Mereka berjalan beriringan masuk kedalam lift untuk menuju lantai 3, Fabio mengajak Carla untuk pergi ke perpustakaan karena Carla akan mengikuti kompetisi beberapa hari lagi.

Perpustakaan itu sangat besar dengan beberapa macam tempat duduk, Carla mengajak Fabio untuk duduk lesehan, mereka harus naik beberapa tangga untuk sampai kesana.

"Gimana suka ga? ini perpustakaan yang sering aku kunjungin" Carla tersenyum seraya mengangguk jika Carla menyukai perpustakaan ini.

Perpustakaan nya sangat adem ayem terasa sangat sepi walaupun banyak orang yang datang, lampu nya remang remang tidak begitu terang namun tidak begitu gelap juga.

"Aku ambil buku kesana ya, kamu pelajarin dulu materinya" Kata Fabio lalu bangun dan pergi menghilang di rak rak buku yang menjulang tinggi.

Carla melanjutkan mengisi soal soal yang belum selesai saat berada di Cafe.

Sampai beberapa menit kemudian Carla menerima pesan dari Farah, Carla membaca pesan yang berisi jika Farah sedang ada dirumah sakit untuk menjenguk Ravi.

Farah
: Carla, sini jenguk Ravi

Carla
: Gua lagi di perpus Far

Farah
: yauda

Farah melirik Ravi yang juga sedang menatapnya menunggu jawaban yang akan diberikan Farah.

"Carla ga bisa kesini Rav"

Ravi kembali menekuk wajahnya, sebab Ravi harus memberitahu jika Ravi tidak bisa mengikuti kompetisi sekolah dan harus digantikan dengan orang lain.

Ravi sangat tidak enak jika tiba tiba Carla di pasangkan dengan orang lain, pasti Carla sangat tidak nyaman. Kalaupun besok Ravi bisa keluar rumah sakit, Ravi akan segera lari pergi ke sekolah.

"Kenapa si nanyain Carla terus?" Tanya Farah. Ravi menggeleng pelan.

Farah mendudukkan dirinya di kursi samping brankar dan mulai mengupas kulit buah yang sempat tertunda.

"Ga sekolah?" Tanya Ravi.

Farah menggeleng. "Mau nemenin lu disini" Kata Farah. Ravi melirik Farah kemudian menghela nafas panjang.

Ravi membuka mulutnya ketika Farah memberikan buah apel yang sudah di kupas. Farah tersenyum kecil dan mulai menyuapi buah buahan pada Ravi.

—CARLA—

"Kamu kompetisi sendiri atau ada teman?" Tanya Fabio.

"Berdua sama temen aku" Ucap Carla dan kembali menatap layar laptop nya.

Fabio menyugar rambutnya kebelakang lalu menatap Carla dari samping dengan tangan untuk menahan kepalanya. Fabio tersenyum geli melihat Carla yang fokus dengan laptop nya sampai tidak sadar jika sedang di perhatikan.

Carla mengaduh kesakitan ketika Fabio menyubit pipi nya. Carla menatap Fabio yang mulai membaca buku namun dengan senyum yang tertahan.

Carla mengelus pipi nya kemudian memejamkan matanya karena sudah mulai terasa pusing. Carla menutup laptopnya lalu bersandar pada dinding.

Fabio berinisiatif untuk membawa kepala Carla pada bahu nya dan ternyata berhasil, Carla menyenderkan kepalanya pada bahu Fabio.

Fabio tersenyum kecil sambil mengelus rambut Carla sesekali dengan curang menghirup aroma wangi rambut Carla. Menurut nya wangi nya sangat segar sampai terus ingin dihirup.

Fabio ikut menyenderkan kepalanya pada kepala Carla yang berada di bahunya, rasanya sangat nyaman sampai terasa mengantuk.

—CARLA—

"Jadi, lu bapak nya Kev?" Tanya Vian.

Keven menghampiri meja tengah yang berisi Clifton, Oliver dan Vian. Keven menarik bangku untuk bergabung.

PLAKK

"Jelasin monyet kenapa bisa jadi anak lu itu, kapan lu berdua ama Casy?" Tanya Oliver.

"Sabar bangsat, gua ga tau itu anak gua ama bukan karna yang make ga cuma gua jadi belum tentu anak gua" Kata Keven.

"Kapan lu ama Casy?"

"Lupa detail nya gimana cuma ya langsung aja gitu kejadian" Vian mengambil botol minum yang berisi setengah air kemudian memukul kepala Keven berkali kali.

"Anak setan, kirain gua lu yang paling suci anjing tau tau nya udah buat anak cewe hamil"

"Ga gitu anjing, gua bilang belum tentu anak gua bisa jadi anak nya siapa tuh yang fakultas sebelah"

"Banyak alasan lu tai pokok nya kalau iya bener minggu depan lu nikahin" Kata Oliver.

"Eh buseh uang dari mana gua anjing"

"Mikir makanya babi"

"Disini yang paling bener gua" Kata Vian. Oliver memutar bola mata nya jengah.

"Lagi hoki aja lu, mungkin kualitas lu yang ga bagus jadi ga pernah win" Kata Keven.

"Diem lu!"

Keven menerima pesan jika Casy ada didepan. Keven segera berpamitan pada yang lain lalu menemui Casy.

"Kenapa Casy?"

—CARLA—

Clifton melirik kepergian Keven dengan datar. "Gausah ikut campur urusan orang biarin aja dia selesaiin sendiri" Kata Clifton.

"Kasian juga si Casy anjir, udah jadi babu hamil lagi ck ck" Kata Oliver.

Clifton mengecek ponselnya berulangkali karena belum menerima balasan dari Carla. Clifton mengucek matanya yang lelah lalu menelpon Carla sekali lagi setelah puluhan telp tidak diangkat.

Drrttt pip

"Halo" Kata Clifton.

"Iya kenapa ya?"

Clifton terdiam sejenak ketika ia tidak mendengar suara Carla melainkan suara laki laki. Genggaman di ponselnya mengerat sampai memperlihatkan urat urat tangan nya.

Vian dan Oliver hanya mengerutkan keningnya melihat wajah Clifton yang memerah dengan nafas yang menggebu-gebu.

BRAKK

"ANJING!!"

—CARLA—
MY POSSESSIVE BOYFRIEND


Selasa, 11 Oktober 2022

CARLA : My Possessive Boyfriend Where stories live. Discover now