#09. Attempted

194 32 5
                                    

🌟 Seongjoong 🌟

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Hongjoong telah mempersiapkan diri untuk momen ini—bertemu dengan ibunya lagi dalam situasi yang sama sekali tak hangat. Ini adalah pertemuan formal, demikian yang selalu dikatakan pada dirinya sendiri sebagai pengingat. Dia bukan akan menemui seseorang yang melahirkannya, melainkan wanita yang menjabat sebagai salah satu atasan di perusahaan rekaman tempatnya mengikat kontrak.

Mereka bahkan tak akan bertemu empat mata. Mestinya Hongjoong bisa menjaga dirinya untuk tetap profesional.

Masalahnya, Hongjoong tidak menemukan cara untuk membuat hatinya mengerti. Perasaannya tak bisa diajaknya bekerja sama sebab, begitu sosok sang ibu ada di depan matanya, rasa rindu lagi-lagi menyeruak dalam dadanya.

Ini terjadi lagi kala Hongjoong melihat wajah sang ibu.

Tentu saja. Bertahun-tahun Hongjoong memendam perasaan rindu ini sehingga mustahil baginya untuk menyembuhkannya tanpa obat. Dia membutuhkan waktu lebih—dan tak pernah mendapatkannya.

Pada akhirnya segala yang dibahas pada hari itu tak benar-benar masuk ke dalam kepala Hongjoong. Hanya beberapa poin yang diingat Hongjoong, seperti film apa yang akan menggunakan lagunya sebagai soundtrack, siapa yang menyanyikannya, serta kapan perilisannya—yang harusnya semua sudah diketahui Hongjoong.

Hal terpenting baru disampaikan saat Hongjoong telah menyadari bahwa dirinya memang tak bisa benar-benar fokus dengan adanya sang ibu di sekitarnya.

“Aku berniat mengikat kontrak yang lebih panjang denganmu, bukan hanya dengan lagumu.”

Pernyataan sang Presdir tersebut praktis tak bisa langsung dicerna oleh otak Hongjoong.

“Maaf, bisa tolong jelaskan dengan lebih rinci apa maksudnya itu?” Hongjoong perlu sedikit usaha untuk memahaminya.

Seohyun pun berkata, “Presdir ingin kau menjadi produser resmi di sini, Kim Hongjoong—yang itu artinya kau hanya akan membuat lagu untuk label rekaman kami, dan hanya kau serta perusahaan ini yang berhak atas hal klaim lagu-lagumu.”

“Lalu, bagaimana dengan kontrak yang sebelumnya?”

“Itu akan diperbarui,” jawab Seohyun. “Atau, kalau kau merasa keberatan, kita akan menunggu sampai kontrak itu berakhir. Di sana dikatakan kerjasama akan berakhir setelah masa promo film selesai, dan setelah kau mendapatkan royalti, maka kita bisa mulai membicarakan tentang kontrak baru yang dikatakan Presdir.”

“Aku ...” Hongjoong terlihat bimbang.

Pria yang menjabat sebagai Presdir itu pun segera berkata, “Pikirkan ini baik-baik, Kim Hongjoong. Kau akan sukses bersama kami—dan bahkan kalau kau mau, kau bisa memulai pelatihan di sini.”

Over The Destiny | Ateez Seongjoong [COMPLETE]Onde histórias criam vida. Descubra agora