Negosiasi

3.4K 900 118
                                    

"Kita sama sama paham lah ya, om... Kalo Sangyeon sebenernya bukan cuma 'benci' sama Chanhee." Dokyeom langsung ngomong to the point ke omnya

Emang sih, bapak di depannya ini lebih tua dari dia, dan kebetulan masih keluarga juga, biarpun agak jauh. Mereka bukan bener-bener dari keluarga inti

Ya mungkin kayak keluarga Moon kali ya? Cuma bedanya, karena suka ada kumpul keluarga besar tiap tahun, mereka jadi ga begitu canggung kalo ketemu satu sama lain

Beda sama keluarga ini. Iya, Lee Interprise.

Mereka hubungan darahnya udah jauh, jadinya lebih cocok disebut rekan kerja aja sih dibanding keluarga.

"Maksudnya?" bapak itu nanya balik ke Dokyeom

Cowok itu senyum tipis, "Sangyeon masih belum bisa terima aja kalau dia tiba-tiba punya 'saudara' dan harus menganggap teman kecilnya jadi 'saudara'. Padahal bukan itu yang dia ga mau jadi 'saudara' sama Chanhee"

Dokyeom ga tau ini bapak-bapak sebenernya ngerti tapi pura-pura ga paham, apa ga paham beneran @.@

Soalnya mukanya datar banget!

Padahal rencana awalnya, Dokyeom mau mengintimidasi nih bapak-bapak... Lah kalo gini ceritanya mah, Dokyeom yang deg-degan anjir! :((

"Begini.. Maksud saya, gimana kalau om menceraikan istri bapak yang sekarang.. Biar ibu dan Chanhee punya kartu keluarga sendiri--"

"Saya ga pernah nganggep pernikahan ini main-main." Bapak itu ngebales, "kalau saya sudah memutuskan untuk menikahi wanita, saya akan mempertahankan itu sampai akhir--"

"Dan mengorbankan dua anak om?" Dokyeom langsung nembak pake pertanyaan itu

Ngeliat bapak itu diem, Dokyeom ngomong lagi, "saya paham maksud om. Saya juga bukan orang yang setuju dengan perceraian. Tapi... Om hanya menikahi ibu itu karena mau nyelametin beliau dari mantan suaminya kan?"

Karena emang omongannya Dokyeom ga salah, bapak itu ngangguk

"Bapak juga lebih menganggap ibu itu sebagai teman, bukan pasangan hidup. Jadi... Kalau mau bicara soal 'main-main'... Ini juga termasuk kan?" Dokyeom tau ini hal yang salah buat dia omongin

Tapi demi kebaikan lebih banyak orang. Gapapa! Gapapa dia menjerumuskan orang dulu! :((

"Jadi maksud kamu mau bertemu saya selain menyuruh saya cerai tuh apa?" bapak itu nanya, kayaknya udah ga nyaman lama lama ngobrol sama Dokyeom

"Maksud saya...' Dokyeom ngebenerin posisi duduknya jadi lebih tegak, "Tolong dibandingkan, antara bapak pertahanin pernikahan ini, atau cerai, mana yang lebih bijak"

Bapak-bapak itu keliatan kayak mulai mikirin pro dan kontra tiap pilihan.

Dokyeom nambahin lagi, "saya dengar juga.. Anak bapak sudah mau lulus kan? Kapan mau dilatih untuk jadi penerus bapak?"

--^^--

"Ini disesuaikan sama kebutuhan sih kak.. Kalo kakaknya emang lebih banyak kerjaan yang mengharuskan pakai layar atau warna, saya lebih nyaranin yang ini.. Layarnya lebih gede juga"

Hari ini Junhui lagi nemenin Minghao belanja barang elektronik, alias tablet :)

"Saya butuh yang kalibrasi warnanya tuh sesuai, dan kalo bisa storagenya juga gede. soalnya kerjaan saya bikin gambar-gambar digital, mas" Minghao ngasih tau ke salesnya

Sementara 'suami'nya sibuk milih milih mana tablet yang paling worth it buat dibeli. Jun yang gabut, malah nyoba nyoret-nyoret di tab lain yang lagi dipajang.

Kok lucu ya? Apa dia beli juga? :3

"--iya.. Kalo gitu mending yang ini kak"

"Kalo yang ini ada sama pen-nya juga?"

Dibalik Tembok Rahasia (MX SVT Astro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang