Chapter Two

36 0 0
                                    

Pagi yang sangat cerah. Sudah waktunya musim
semi tiba. Seorang pria dengan perawakan bagus, tinggi, kekar. Dan tak lupa dengan wajah tampannya itu sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. Sengaja ia membuka Jendela kamarnya agar sinar matahari masuk ke dalam.

"Aku pergi! " Pamit Kang Chul kepada ibunya.

"Kau tak sarapan?" Tanya ibunya.

Kang Chul mengangguk sembari meminum susu. "Aku bisa sarapan di luar" Ucapnya lalu mencium pipi ibu nya.

"Hati-hati jika menyetir!"

"Ya!"

Sesampainya di kantor Kang Chul sedikit membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan di kaca spion mobil. Para rekan kerja wanita yang tak sengaja melihatnya langsung terpukau. Mereka sangat kagum dengan wajah tampan Kang Chul.

"Wow" Ucap salah satu di antara mereka. Ia tak bsrkedip sama sekali saat melihat Kang Chul.

"Ehem. Apakah kalian akan terus menatapku seperti itu?" Tegur Kang Chul saat menyadari bahwa dirinya di perhatikan oleh wanita-wanita itu.

Mereka langsung salah tingkah dan menunduk malu. "Maaf Presdir," Ucap wanita berambut pendek sambil menunduk. Setelah itu mereka pergi.

"Pagi Presdir! " Sapa seorang karyawan saat Kang Chul memasuki ruangan.

Mereka semua sangat tunduk padanya. Ya, bagaimana tidak? Ia adalah seorang pemilik perusahaan itu. Perusahaan penyiar terbesar di Korea. Ia juga menjadi perwakilan dari perusaan JN Global.

Selain populer, ia juga memiliki jabatan yang tinggi. Bahkan ia sudah banyak memecahkan kasus kejahatan dan menangkap penjahat tanpa bantuan polisi. Dirinya hampir sempurna bukan? Ya begitulah Kang Chul. Ia sangat berubah dari kehidupannya satu tahun yang lalu.

"Yoona! Ambilkan berkas ku di loker" Perintah Kang Chul saat ia sudah duduk.

"Ya Presdir" Sahut anak buah nya yang bernama Yoona itu.

"Maaf tuan Kang, Noona So Hee ingin menemui anda" Ucap Yoona lagi setelah ia datang membawakan berkas Kang Chul.

"Suruh dia masuk" Perintah Kang Chul lalu Yoona mengangguk.

Tak lama seorang wanita cantik dan glamor datang memasuki ruangan Kang Chul.

Wanita itu berdeham keras. "Sudah kubilang jangan berkelahi seperti itu. Kau sangat membahayakan dirimu sendiri. Untuk apa ada Do Yoon?"

Mendengar ocehan So Hee, Kang Chul hanya tersenyum. "Do Yoon memang ada, tapi bukan berarti dia yang harus mengalahkan mereka semua. Aku ada dan aku harus Membantunya. Lagipula itu adalah salah satu tugasku noona So Hee"

"Tapi itu sangat berbahaya! Kau tau aku takut jika kau terpukul. Justru Do Yoon lah yang harus melindungi mu." Ujar So Hee dengan nada cerewetnya.

Kang Chul hanya tertawa kecil membuat wanita yang ada di hadapannya itu kesal.
"Justru kita harus saling melindungi. Kau tau? Do Yoon bukan hanya sebagai pengawal ku, tapi dia juga sahabatku. Begitupun kau, selain jadi sekretaris ku, kau juga sahabatku."

"Apa kejadian bulan lalu yang membuatmu tertembak dan hampir mati tidak membuat mu trauma? " Tanya So Hee kesal.

"Tak bisakah kau berbicara sopan dengan atasan mu?" Tanya balik Kang Chul membuat So Hee tambah kesal.

Wanita itu berdecak sebal. "Ya Presdir, maaf." Ucapnya terpaksa. "Mengenai project "W" Yang akan kita buat. Aku sudah menyiapkan proposalnya." Tambah So Hee sambil menyodorkan sebuah berkas dan diterima Kang Chul.

"Baiklah So Hee, akan aku baca nanti" Ucap Kang Chul.

"Baiklah aku harus pergi. Dan ingat, jangan berkelahi seperti itu lagi oke?" Ancam So Hee lalu ia pergi. Kang Chul tersenyum melihat tingkah kekanakan So Hee.

Oh Yeon Joo's My Destiny Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt