Chapter Four

38 1 1
                                    

Pagi telah tiba, sinar mentari menyapa hangat Yeon Joo yang sedang tertidur pulas. Begitupun dengan Seok Bom. Mereka menginap di asrama rumah sakit khusus untuk para dokter beristirahat.

Suara dering ponsel terus berbunyi membuat Yeon Joo terganggu. Ia beberapa kali menggumam bahwa suara itu mengganggu nya.

"Hei angkat teleponmu" Ujar Yeon Joo yang tidur di ranjang bawah dengan keadaan mulut terbuka dan tubuh terlentang.

"Seok Bom, angkat teleponmu itu" Ujarnya lagi dengan mata yang masih terpejam. Ia sambil menggaruk perutnya.

Seok bom yang tidur di ranjang atas tak menyahut. Rupanya ia tak mendengarnya dan masih mendengkur keras.

"Astaga! " Ucapnya kali ini dan akhirnya ia terpaksa membuka matanya. Ia menendang-nendang kakinya beberapa kali ke kasur karena kesal.

"Aku ini butuh tidur! " Teriak Yeon Joo sambil mengambil ponsel yang ada di meja. Ia melihat nama yang tertera di ponsel.

"Anjing Gila"

"Hei. Ini si anjing gila" Ucap Yeon Joo.

Dan ternyata itu adalah ponsel Seok Bom. Mendengar (si anjing gila) Seok Bom langsung terbangun cepat. Yeon Joo langsung melempar nya ke arah Seok Bom dan langsung ditangkap oleh pria itu.

"Mati kau. Ponsel mu berdering terus" Ujar Yeon Joo tersenyum meledek ke Seok Bom.

Yeon Joo dengan senang hatinya langsung merebahkan kembali tubuh mungilnya di atas ranjang sempit itu. Lalu memejamkan matanya.

Seok Bom berdeham sebelum mengangkat panggilannya. "Ya Profesor Park, ini Seok Bom" Jawab pria itu dengan tenang.

"Hei! " Panggilnya dari seberang sana dengan nada yang amat tinggi sampai Seok Bom melonjak kaget.

"Ya Profesor!" Balas Seok Bom tegas dan matanya langsung melotot.

"Angkat teleponnya, idiot! "

Seok Bom menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia kebingungan. "Bukan begitu Dr. Park- " Jawabnya gugup.

"Mana Yeon Joo! " Potongnya cepat.

"Oh Yeon Joo? " Jawab Seok Bom mengulanginya lagi.

Yeon Joo yang mendengar namanya di sebut ia langsung melotot sempurna dari tidurnya.

"Dia di sampingku" Jawab Seok Bom santai. Sedangkan Yeon Joo masih melotot dan mematung di tempat dalam keadaan meringkuk.

"Aah aku juga tak tahu kenapa dia tak angkat teleponnya" Ucap Seok Bom lagi.

"..... "

"Ya pak, baik" Ucapan terakhir Seok Bom dengan Profesor Park.

Yeon Joo langsung bangkit namun kakinya terbentur ranjang sangat keras. Ia menjerit kesakitan.

"Dia mencarimu" Ucap Seok Bom sembari tersenyum lebar ke arah gadis itu.

"Astaga sakit! " Ucap Yeon Joo merengek.
Yeon Joo langsung merogoh ponsel di saku jas lab nya dan membuka layar ponselnya. Disitu tertera, ( 10 panggilan tak terjawab , anjing gila)

Yeon Joo reflek melempar ponselnya karena terkejut.
"Hei kenapa ponselku dalam Silent Mode?! " Ucapnya panik lalu memungut ponselnya yang terjatuh.

"Dia kemungkinan besar akan membunuhmu karena tak mengangkat telepon darinya" Timpal Seok Bom menakuti Yeon Joo.

"Kenapa dia mencariku" Ucap Yeon Joo dengan gemetar.

Seok Bom yang memperhatikan Yeon Joo dari atas terkekeh. "Entahlah. Semangat Yeon Joo" Ucapnya sambil menguap.

"Bagaimana ini?! " Ucap Yeon Joo lalu berlari keluar dari ruangan itu.

Oh Yeon Joo's My Destiny Where stories live. Discover now