part 19

192 28 9
                                    

"Apa kau mencintaiku"

Kalimat itu bagaikan sambaran di hati JiMin, apa yang terjadi hingga membuat gadis di depannya mempertanyakan tentang perasaannya

Belum sempat JiMin mengucapkan kalimat kalimat dari mulutnya, Rose telah menjauh dan hendak melewati pintu itu, sebelum sebuah tangan menyekal dan menariknya masuk kedalam pelukan yang teramat nyaman.

"Lepaskan" Brontak Rose berusaha melepaskan pelukan JiMin dari tubuhnya

"Dengarkan aku"

"Tidak, tolong lepaskan aku"

"Aku mencintaimu" Seru JiMin menghentikan Rose yang terus memberontak

Tubuh Rose melemas siap untuk jatuh, namun beruntungnya ada JiMin yang masih setia memeluk pinggangnya

"Bagaimana dengan kekasihmu yang masih koma" Dengan lirih Rose bertanya

"Kau kemakan omongan Jennie" Senyuman JiMin terlihat di pandangan Rose saat tangan besar itu mendekap wajahnya

"Aku di tipu"

Rose yang malu langsung menyembunyikan wajahnya di dada JiMin, sementara JiMin mengusap lembut surai gadisnya

"Bodoh" Umpat Rose

"Sudah lah, jadi maukah kau menjadi kekasihku" Menatap mata indah gadis nya dengan lembut

"Ya" Rose langsung kembali memeluk JiMin tentu JiMin menyambut pelukan gadisnya dengan senang hati

Bagus, semua akan menjadi mudah gadis bodoh

Baru beberapa menit yang lalu Rose secara resmi menjadi kekasih JiMin, namun karna perkerjaan laki laki itu membuat nya harus pergi meninggalkan gedung FBI seorang diri, dirinya tidak akan mengusik kesibukan jimin jika itu menyangkut pekerjaan dan keluarganya karna Rose tau mereka mempunyai ruang lingkup untuk di privasi kan

Berjalan dengan tenang melewati para anggota FBI yang sibuk dengan urusan mereka,

"Sepertinya mereka akan sibuk sekali hari ini" Tersenyum tipis yang bahkan hampir tak terlihat

Saat kakinya tlah menginjak luar bangunan itu, dengan wajah datarnya langsung pergi dari sana

Jimin mencari keberadaan gadis yang baru beberapa jam lalu menjadi kekasihnya, namun nihil dia tidak bisa menemukan gadis itu
Niat ingin menghubungi gadis nya malah sudah terlebih dahulu mendapatkan pesan

My Queen💜
JiMin aku sudah kembali ke hotel, maafkan aku karna tidak berpamitan langsung, ku lihat kamu terlalu sibuk tadi

Jimin tersenyum gadis nya ini memang benar benar membuat dunia nya berwarna, bukan hanya darah dan pistol saja dalam hidupnya tapi sekarang justru ada pelangi yang mewarnai dunia hitam merah ini.

Rose merebahkan tubuhnya di ranjang tempatnya menginap, tentu dengan di temanani oleh sinb dan juga Wendi, kedua sahabat nya tengah menyabotase data dari perusahaan yang tengah maju di negara ini

Lagi dan lagi mereka selalu melakukan kegiatan seperti ini tanpa lelah, bagi mereka bertiga hidup mereka hanya sekali jadi kenapa tidak di nikmati, soal kematian, takut tentu tapi itulah resiko yang mereka tantang sendiri

"Iya iya ada yang baru jadian, senyum senyum aja trus" Ledek sinb terasa jengah dengan kelakuan temannya

"Iri bilang bos" Saut Rose tanpa melihat wajah kesal sinb

"Ngomong ngomong lo udah siap jika jimin tau lo adalah orang yang paling FBI cari itu" Pertanyaan Wendi di angguki oleh Sinb yang terlihat raut penasaran

"Gue hidup sekali, jatuh cinta eeem mungkin gk sekali hemm tapi gue mau nikmatin kehidupan gue dengan orang yang berhasil bikin gue tertarik, so kalau pun dia tau siapa gue, mungkin akhir hidup gue ada di tangan nya"

"Seolah oleh dia malaikat maut lo" Seru wendy

"Kenyataannya kematian gue emang masih ada sangkut pautnya sama Jimin, jika kalian lupa"

"Lo mati emang karna dia, tapi lo gak bisa pasrah mati di tangan dia, inget masih ada Mia yang harus lo jaga" Sinb memberi peringatan pada Rose

Rose menatap langit kamarnya, mengingat soal adik kecilnya hatinya terasa sedih, merasa tidak pernah bisa menjadi kakak yang baik hanya untuk satu keluarga nya yang tersisa














Di sebuah gedung yang tingginya menjulang ke langit tengah di hebohkan dengan mayat laki laki yang tergeletak di depan pintu markas FBI, mayat laki laki itu amat terlihat menyeramkan mata melotot, lidah keluar lerer yang sudah hampir putus, perut yang penuh dengan luka tusukan, bekas bekas cambukan jelas terlihat di kulit putihnya

"Tuan Branco sial siapa yang telah membunuhnya'' Taehyung mengeram marah dengan apa yang telah iya lihat

" Sudah bisa di tebak jika Z3 yang melakukan ini" Ujar Irene masih berjongkok melihat dengan teliti mayat di depannya

"Tidak salah lagi, apa yang di katakan Irene sangat ada benarnya, bukan kah semalam kita hampir menjebak mereka, sial sayangnya kita kelolosan" Tangan jennie sudah mengepal dengan sempurna

"Amankan mayat itu, kita tetap harus melakukan otopsi" Ujar Jimin memerintah bawahan nya

3 orang laki laki yang di perintah JiMin langsung mengurus mayat tersebut, semua FBI kini di buat marah dengan kejadian di pagi hari ini,

Aku bersumpah akan membunuh kalian dengan tanganku Z3

Jimin menatap lurus anak buahnya yang telah membawa katong berisi mayat kakek tua itu












Lanjut gak?

🚨The sun in the dark sky🚨Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz