3

249 33 0
                                    


Leon pun menoleh dan langsung bertatapan dengan orang yang memanggilnya tadi yang tidak bukan adalah ayahnya sendiri

Kaivin Adalgiso

"Kenapa kau terlihat buru-buru? Ini masih sangat pagi" Tanya Kaivin pada Leon

Leon pun menghela nafasnya dan langsung bertatapan dengan Kaivin

"Mau ngerjain sesuatu di sekolah ama males ketemu benalu" Ucap Leon acuh tak acuh

Kaivin sedikit mengerutkan keningnya namun dirinya tidak bisa apa-apa karena dia mengetahui kebencian Leon pada saudara angkatnya

Kaivin pun menghela nafas nya sambil memijat keningnya

"Kau bawa kartu nya tidak? "

Leon pun mengeluarkan kartu nya tanpa mengeluarkan suara

"Jangan lupa sarapan"

"Ya"

Leon pun langsung berlari ke luar tanpa menengok ke belakang lagi

Sementara Kaivin tidak tau harus bagaimana sekarang

Dirinya tau bahwa Leon kesepian namun dirinya juga tidak bisa menemaninya karena urusan kantor, niatnya mengizinkan istrinya mengadopsi anak dari panti asuhan adalah untuk jadi teman putra bungsunya namun ternyata tidak

Putranya membencinya bahkan sekarang putranya menaruh dinding pembatas untuk dirinya dan orang lain dan lebih sering keluar rumah

Kaivin tidak bisa melarangnya karena bagaimana pun putranya seperti ini salah satu akibat dari keputusannya

Setidaknya dia masih bisa memastikan putranya sehat dan bahagia walaupun tidak bersama keluarga nya

Walaupun bagaimana dirinya sangat ingin keluarga nya bisa seperti keluarga lain yang saling bahu membahu bukan yang saling bermusuhan

***

Leon pun langsung bergegas pergi setelah dirinya menghidupkan motornya

Namun bukan sekolah yang dia tuju melainkan ke daerah kumuh yang terkenal akan kekerasan dan kebebasan

Leon pun memarkirkan motornya di depan sebuah bar di tengah-tengah daerah tersebut dan masuk

Tentu saja sebelum memasuki kawasan tersebut Leon menganti pakaiannya dan menyembunyikan seragamnya tersebut ke dalam tasnya  dan mengunakan masker dan topi agar tidak terlalu mencurigakan karena toh ini bukan bar sembarang

"Ah maaf kami masih belum buka" Ucap ramah sang bartender itu setelah melihat Leon masuk

"Mau pesan apa? " Bartender itu dengan ramah

'Hm? Dia pasti masih sangat muda' batin Bartender

"Sicarius" Ucap Leon singkat

Bartender itu pun langsung mengubah ekspresi dan berkata "ikuti saya"

Leon pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan di belakan bartender tadi menuju ruang rahasia

Sicarius merupakan sebuah kode di dalam bar ini yang dalam bahasa Latin adalah pembunuh bayaran

Leon mengetahui hal ini adalah karena Hela sanga antagonis menyewa pembunuh bayaran di sini untuk membunuh Nabila dan itu di jelaskan di novelnya

"Silahkan menunggu di dalam"

Bartender itu pun meninggalkan Leon di dalam ruangan tersebut

Leon sama sekali tidak takut akan hal itu karena toh dirinya juga beberapa waktu yang lalu masih seorang pembunuh bayaran

[BL]LeondaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora