My Zaujati | 01

26 9 0
                                    

•••

Bosan! Itulah yang ia alami sekarang. Seorang perempuan yang sedang
berjalan santai untuk mengusir rasa bosannya sambil bersenandung kecil.

"Kenapa ya ada orang yang betah disini, bertahun-tahun lagi lamanya. Aku aja yang cuma dua bulan ada disini udah muak lihat pemandangan yang kayak gini terus nggak ada menariknya." gerutu seorang perempuan yang baru beberapa bulan merasakan dunia pesantren.

"Naya!" seorang gadis cantik kerudung hitam berseru memanggil seorang teman sekamarnya yang berjarak beberapa meter di depannya.

Gadis yang merasa terpanggil pun menoleh. "Opo to Sar! Suaramu itu lo bantermen."

Gadis kerudung hitam tadi hanya memamerkan giginya. "Spontan aja Nay takutnya nggak denger sampeyan. Oh ya ini aku punya makanan kiriman dari keluargaku barusan. Nih ambil!" Absari pun memberikan sebuah paper bag yang berisi makanan.

"Ya Allah Sar tak kira kenapa. Kan bisa dikasih pas di kamar asrama kan. Makasih lo makanannya."

"Hehehe sama-sama. Darimana aja kamu?" Tanya dirinya untuk teman sekamarnya yang baru ia kenal selama 2 bulan.

"Cuma keliling aja, bosen di kamar terus. Kamu gak bosen Sar selama 3 tahun di pesantren?"

"Awalnya sih agak bosen, tapi lama-lama biasa aja Nay. Jadi terjadwal semua aktivitas sehari-hari ku." ucap Absari yang menanggapi pertanyaan yang ditujukan untuk dirinya.

"Terjadwal sih terjadwal, tapi masa bangunnya pagi-pagi banget. Terus seharian full ada kegiatan yang ini lah yang itu lah. Huh capek." keluh dirinya yang masih belum terbiasa suasana di Pesantren Ar-Rahman.

"Ya Allah Naya. Makanya kalo memang waktunya tidur itu yo mbok tidur. Kamu aja kalo dibangunin tahajjud susahnya minta ampun." komentar dirinya yang sudah tau tabiat temannya itu.

"Gak bisa tidur awal Sar udah kebiasaan tidur malam. Walaupun udah niat tidur awal tetep aja gak bisa tidur." Sanggah dirinya yang memang itulah kenyataannya.

"Alasan aja kamu. Kalo kamu nggak suka pondok kenapa malah masuk pesantren?"

"Aku dipaksa sama orang tuaku, katanya supaya sifat ku berubah jadi lebih baik, lebih sopan sama nggak buang-buang waktu dengan hal yang tak berguna lah." Jawab Naya sambil menundukkan kepalanya.

"Owalah pantes, aku nih ya kalo jadi orang tuamu juga bakal ngelakuin itu. Siapa tau anaknya bisa dapet hidayah."

"Iih kamu itu ya sama aja, sebel." Dirinya langsung merasa kesal dengan jawaban yang dilontarkan teman yang baru ia kenal.

"Bercanda Nay. Tapi bener kok yang dilakuin sama orang tuamu. Pengen anaknya bisa berubah jadi lebih baik lagi. Semua orang tua juga pengen anaknya itu nggak salah pergaulan."

"Iya aku tau yang dilakuin orang tuaku itu baik tapi aku nggak terbiasa dengan hal yang berhubungan dengan pesantren."

"Udahlah Nay lama-lama juga terbiasa kok. Yaudah ayo balik ke asrama mendung nih cuacanya keburu hujan nanti." Ucapnya sambil melihat ke atas langit yang sudah gelap dan dirinya yakin bahwa sebentar lagi akan turun hujan.

"Iya ayo!"

"Udah nggak usah dipikirin yang terjadi biarlah terjadi. Nanti kamu tau sendiri kok dampak bagi diri kamu sendiri kayak gimana kalo udah nyaman sama dunia pesantren. Aku jamin bakal seru kok bisa dapet ilmu juga." hibur Absari yang melihat wajah temannya masih murung.

*****

Seperti biasa aktivitas yang dilakukan para santri Pesantren Ar-Rahman saat pagi adalah melaksanakan sholat dhuha dan dilanjut hafalan Qur'an yang akan disetorkan saat sesudah sholat dzuhur. Dan itulah yang sangat tidak disukai oleh seorang Naya.

"Kok nggak hafal-hafal sih padahal udah dari tadi malem aku mulai hafalannya." gerutu Naya yang gagal terus untuk menghafal.

"Memang kamu lagi hafalan Surah apa, Nay?" tanya Ailee yang mendengar keluhan temannya.

"Surah Al-Kahfi, Li susah banget hafalinnya." jawab Naya.

"Gampang itu cuma 110 ayat aja."

"Enakmen nek ngomong, cuma 110 ayat aja. Banyak itu Li, memang kamu sekarang hafalan Surah apa?"

"Surah Al-Jin, Nay."

"Berapa ayat memang?"

"28 ayat, Nay."

"Cuma 28 ayat aja Li, irinya aku."

"Wah kamu belum tau aja Surah Al-Jin kayak gimana. Memang jumlah ayatnya sedikit tapi tajwid nya luar biasa. Nggak tau tuh kenapa susah banget hafalinnya." keluh Ailee padahal biasanya dirinya biasa saja saat hafalan.

"Wah kamu aja susah hafalinnya apalagi aku." cemas Naya yang mendengar keluhan temannya.

Merasa dipegang bahunya oleh seseorang, Naya membalikkan badannya menghadap orang yang memegang bahunya tersebut.

"Permisi, ini bener Naya ya?" tanya seorang santriwati yang tidak begitu kenal dengan Naya.

"Iya aku Naya, ada apa ya?" heran Naya kenapa santriwati di depannya sekarang sedang mencari dirinya.

"Alhamdulillah nggak salah orang. Itu ada keluargamu yang mau ketemu sama kamu. Sekarang mereka ada di ndalem." ucap seorang santriwati yang ditugaskan untuk memberitahu Naya bahwa keluarganya ada di pesantren.

"Owh gitu makasih ya udah kasih tau. Maaf malah jadi ngerepotin." cetus Naya yang merasa nggak enak pada santriwati tersebut.

"Iya sama-sama, sama sekali nggak ngerepotin kok. Yaudah aku duluan ya, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam, makasih sekali lagi!" teriak Naya karena santriwati yang menyampaikan tadi sudah berjalan menjauh dari dirinya.

"Yaudah Li aku ke ndalem dulu ya." pamit Naya.

"Ya udah hati-hati." jawab Ailee.

"Siapa ya yang kesini. Ayah? Bunda? kakak? Apa mereka semua bertiga? Nggak tau ah. Tapi nggak biasanya mereka kesini jengukin aku. Ada apa ya kira-kira kayak penting banget sampe bela-belain kesini." bingung Naya penyebab apa yang membuat keluarganya datang untuk bertemu dirinya.

Padahal selama 2 bulan dirinya berada di pesantren Naya hanya berbincang dengan keluarganya cuma melalui telepon dan hanya menanyakan bagaimana kabar dirinya saja.

*****

Assalamualaikum reader.

Cerita ini karya pertama yang aku buat jadi maaf nih ya kalau memang belum jago² amat jadi penulis😭

Tolong banget jangan plagiat cerita ini ya.

Kalau ada kata yang typo komen aja supaya bisa aku koreksi.

Mohon kalo memang nggak suka ceritaku, bisa langsung skip aja.

Bantu vote dan spam comment ya😊

Wa'alaikumussalam semuanya semoga suka😘

My ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang