05

4.3K 558 6
                                    


Author pov.

"Kenapa Lo bikin Rosé sedih?" tanya Lisa tanpa basa-basi.

"Gue ga ngerasa gitu" Jaehyun masih bersikeras mempertahankan sikap datarnya.

Bughh

"Aahhk" Jaehyun mengadu sakit setelah Lisa meninju wajahnya.

"Enteng banget mulut Lo ngomong gitu. Lo ga ada ngerasa bersalah nya Lo nuduh-nuduh Rosé main di belakang! Lo brengsek tau ga!" Lisa mencengkram kerah baju Jaehyun.

"Gue ngomong gitu karena emang sering liat Rosé sama Bang Chan pergi bareng! Siap coba orang yang ga marah ceweknya jalan sama orang lain?! Ga ada!" Teriak Jaehyun.

"Bang Chan nusuk gue dari belakang!"

"Lo salah paham! Seharusnya Lo nanyain dulu baik-baik sama Rosé! Bukan malah nuduh dia yang macam-macam!" Mata Laia menajam semakin mencengkram kerah baju Jaehyun.

"Dan lagi, Lo ga pantes nuduh-nuduh byang Chan gitu! Asal Lo tau aja ya! Bang Chan lebih baik dari pada Lo" Laia emosi menggerakkan giginya.

"Aahhk sa-kit aarggh lepas sa" raut wajah Jaehyun memerah menahan sesak di tenggorokannya.

"Brengsek!" Lisa menghempaskan tubuh Jaehyun ketanah.

"Sekarang gue tanya sama Lo. Lo udah pernah nayanain Rosé langsung ga?!" Tanya Lisa berjongkok di depan Jaehyun.

Jaehyun menuduhku, dia menggeleng lemah dan membuang mukanya.

"Udah gue duga, Lo lebih mentingin ego Lo ketimbang percaya sama Rosé pacar Lo sendiri" Lisa menggeleng mendudukkan dirinya di samping Jaehyun.

"G-gue ga maksud gitu sa, gue kemakan api cemburu hikss" Jaehyun menangis meletakkan kepalanya di atas lutut.

"Seharusnya Lo sadar mal, dari awal aja Lo udah salah nuduh Rosé sama Bang Chan" Lisa menepuk-nepuk punggung Jaehyun.

"Gue baru sadar sa, makasih udah ngingetin gue" Jaehyun menuduhku malu tidak berani menatap Lisa.

"Lo harus minta maaf sama Bang Chan, Lo juga harus nyelesein masalah Lo sama Rosé. Rosé terlalu baik Lo sakitin" Lisa menepuk pundak Jaehyun.

"Gua harap, Lo bisa belajar dari kesalahan yang Lo buat sekarang, mal. Hapus air mata Lo, gue duluan" Jaehyun mengangguk membiarkan Lisa pergi duluan.

Lisa membersihkan celana nya, dia tersenyum lalu melangkahkan kakinya ke arah Jennie.

"Hai sayang" Lisa memeluk Jennie dari belakang.

"Ayang lama ih, Jennie jadi nyamuk disini" manja Jennie memeluk lengan Lisa.

"Ratu kita lebay deh, padahal mah yang pacaran biasa aja" kata Lucas sambil memakan kacang.

"Jomblo ga usah bacot" sinis Jennie.

"Yang penting happy, wleek" Lucas meledek Jennie.

"Nyenyenyee, dasar Lo kulkas karatan" kata Jennie setelah itu duduk di pangkuan Lisa.

"Ayang makan apa" tanya Lisa memperhatikan Jennie yang sedang mengunyah sesuatu.

"Makan bakwan yang, enak banget anget-anget abis di masak buk Siti" kata Jennie.

"Tadi masih banyak minyaknya ga?" Tanya Lisa.

"Eemm hehehe" Jennie menyengir lalu mengangguk.

"Tuh kan, Lisa udah bilang jangan makan yang berminyak, nanti Jennie batuk gimana. Bandel" Lisa menepuk pantat Jennie.

"Jennie cuman makan sat-"

"Apaan, ratu makan tiga sa, mana lahap banget lagi makannya" potong Lucas.

Lisa menatap Jennie datar, dia sangat tidak suka Jennie berbohong.

"Lucas bangsat! Awas aja Lo abis ini" batin Jennie kesal.

"Mmm abisnya enak yang. Ehehe" cengir Jennie dengan sedikit takut.

"Kalo batuk jangan ngerengek sama aku ya" kata Lisa dengan wajah dinginnya.

"Maaf sayang" cicit Jennie bersembunyi di leher Lisa.

"Aku maafin. Tapi jangan ngerengek sama aku" Lisa menyambar botol air mineral di atas meja, dia membukanya dan menyodorkannya pada Jennie.

"Minum" Jennie mengerucutkan bibirnya, dia menerima botol air mineral dan meminumnya.

"Makasih ayang" Lisa mengangguk kembali menutup botol air mineral.

"Ekhm guys, sebelumnya gue minta maaf ya, gue mau pergi ngajakin Rosé ke sesuatu tempat" kata Jaehyun menggandeng tangan Rosé.

"Iya sana Lo, bidadari gue harus tetap dalam keadaan aman sampe Lo antar pulang. Jangan Lo apa-apain" kata Lucas.

"Siap bos" Jaehyun menghormat.

"Gue cabut ya sob" mereka mengangguk membiarkan Jaehyun membawa Rosé.

"Ati-ati Lo mal, ini udah malem. Kalo ada apa-apa kabarin gue!" Teriak Bang Chan.

"Siap Bang" Jaehyun memberikan jempol nya.

"Ukhuk urghuk" Lisa menatap Jennie, dia memutar matanya dan menggelengkan kepalanya.

"Kan, bandel banget di bilang" Jennie cemberut, dia ingin menangis melihat Lisa cuek padanya.

"Gatel yang" rengek Jennie menggaruk tenggorokannya.

"Ga nerima rengekan" cuek Lisa.

"Ayangggg, tenggorokan Jen- urghukk gatel" Jennie semakin merengek menggoyangkan badannya di pangkuan Lisa.

"Ck. Gue balik ya sob, Jennie batuk" semuanya mengangguk membiarkan Lisa pergi bersama Jennie.

"Ati-ati sa. Ratu kita di kasih obat ya, jangan cuekin terus, kasian" kata Lucas.

"Iya cas, nanti gue bilangin Mami nya" kata Lisa.

"Okey!" Teriak Lucas.

"Ga mau, Jennie maunya di obatin Lisa" kata Jennie memeluk erat pinggang Lisa.

"Aku mau pulang ke rumah, Adek aku kangen" kata Lisa sambil memakai helm nya.

"Jennie ikut, Jennie juga mau ketemu Adek Lui" kata Jennie.

"Ga, kamu lagi batuk, mending di rumah aja istirahat" kata Lisa mulai menjalankan motor nya.

"Ga mau, Jennie ikut Lisa pokoknya" kekeuh Jennie memeluk Lisa erat-erat.

"Mami Papi kamu nanti nayiriin. Ga usah ngebantah"

"Jennie nangis kenceng kenceng kalo Lisa pulangin Jennie ke rumah" ancam Jennie.

"Ck, keras kepala" decak Lisa.

"Ukhuk urghuk" Jennie batuk lagi membuat Lisa khawatir.

Lisa menggenggam tangan Jennie yang berada di perutnya, dia mengelusnya dan menciumnya.

"Yaudah" Lisa pasrah membawa Jennie kerumahnya.

"Xixix jurus andalan" batin Jennie senang.

•••

tbc

20/10/22

Vote ceffat.

ayang [Jenlisa]√Where stories live. Discover now