ALTER EGO [END]
Letta Alanika, gadis dengan tanda tanya besar dalam dirinya sedang mencari apa arti dari kebahagiaan. Penderitaan yang ia rasakan saat kecil membuatnya mati rasa dikemudian hari. Dia lelah dan tidak menyadari bagaimana kehidupannya b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Letta Alanika, gadis kecil itu menemukan foto ayahnya bersama perempuan lain dalam sebuah postingan di Facebook.
Tampak si pemilik akun berpose di Taman Merlion. Namun, yang menarik perhatian gadis bernama Letta Alanika adalah sosok ayahnya yang tengah berpelukan dengan wanita lain di belakang sana.
Penemuannya 30 menit yang lalu itu mengakibatkan pertikaian besar antara ayah dan ibunya sekarang.
"Jadi ini kerjaan yang kamu maksud? Kerjaan penting di Singapura sampai kamu gak bisa merayakan hari ulang tahun pernikahan kita?!" Wanita itu berteriak penuh emosi sembari menunjuk tablet yang menampilkan foto suaminya bersama wanita lain.
"Itu bukan aku, mungkin saja orang lain yang mirip denganku. Lagian aku tidak punya waktu untuk berjalan-jalan. Di sana aku hanya kerja!" bantahnya.
"Perkataanmu barusan sama seperti yang kamu katakan saat terakhir kali kamu ketahuan selingkuh. Ini sudah yang ke berapa kali? Sudah berapa kali juga aku maafin kamu?"
Pria itu gelagapan, tak tahu harus membuat alasan apa lagi. Jujur saja, dia menikahi wanita di depannya hanya karena harta kekayaan yang dimiliki wanita itu. Lalu yang dilakukannya selama ini adalah mencari wanita lain untuk bersenang-senang.
"Huaaaa ... huwaah ... Opaa!"
Sepasang suami istri tadi langsung menoleh ke lantai dua kala mendengar tangisan kecil.
Segera mereka naik ke atas dan masuk ke kamar putri mereka. Betapa terkejutnya pasangan itu melihat apa yang dilihat putri mereka.
"Mama, lihat! Papa pukul Opa," lapornya dengan jari telunjuk mengarah ke laptop.
Wanita tadi menutup mulut dengan tangannya. Perlahan ia melirik pria di sebelah yang juga sama terkejutnya. Bibirnya bergetar tak mampu berucap. Sama-sama saling mematung memproses apa yang mereka lihat bersama hingga sang putrilah yang kembali berbicara memecahkan keheningan.
"Aku dapat rekaman ini dari kamera di kacamata opa," ungkapnya lalu kembali menatap layar laptopnya tapi sedetik kemudian mamanya langsung menutup laptop itu dengan keras lalu membantingnya.
Gadis kecil itu memekik, "Mama!"
Wanita yang dijuluki 'Mama' barusan tampak sangat kecewa, ia bergerak cepat keluar dari kamar ini.
"Dasar anak tak berguna. Anak seusiamu seharusnya bermain rumah-rumahan daripada gadget, Letta!" seru pria tadi sebelum menyusul istrinya.
Merasa seperti diikuti, wanita tadi berbicara tanpa menoleh. "Jadi, penyebab papaku mati bukan karena penyakitnya tapi karena kamu yang bunuh dia? Kamu gila, benar-benar sudah gila."
"Ya, aku memang gila! Aku bunuh papamu untuk dapatkan hartanya. Sekarang aku akan jujur, aku nikah sama kamu cuman karena mau kekayaan mu doang." Pria ini berhenti mengejar begitu wanita di depannya juga berhenti di dapur.
