2. Rumah

1.3K 33 13
                                    

Adriella yang sudah selesai membawa barang yang ia butuhkan segera turun dari tangga, matanya melihat Devandra yang sedang memainkan handphone miliknya.

"Udah, ayoo pulang" Ucap Adriella.

Devandra meletakkan handphone di dalam sakunya, dan mengambil tas yang di bawa Adriella yang berisi barang bawaannya.

"Thanks" Ucap Adriella dengan senyuman di wajahnya.

Devandra tersenyum dan mengusap kepala Adriella dengan lembut.

Keduanya kini kembali masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil ke dalam pekarangan rumah sebelah.

Tidak seperti rumah yang  baru saja Adriella masuki, rumah di sebelahnya tampak terang benderang dan banyak orang yang menjaga.

Pintu gerbang milik rumah sebelah terbuka, Adriella yang mengenal orang-orang di sana membuka kaca mobil dan menyapa mereka satu persatu.

"Sore om

"Sore bi

Begitulah Adriella tidak berhentinya menyapa setiap pelayan yang di lewati nya di pekarangan.

Sampai di depan pintu utama, Devandra menghentikan laju mobilnya.

Pintu mobil keduanya terbuka dengan bantuan orang luar, merekalah bodyguard yang memang bertugas menjaga pintu utama.

Adriella melangkahkan kakinya keluar, bibirnya tersenyum dan mengucapkan Terima kasih.

Tiba-tiba saja tangannya di genggam dari samping. Devandralah yang menahannya.

"Beritahu Mommy kalau kami sudah sampai" Ucap Devandra pada bodyguard.

"Baik Tuan Muda" Ucap bodyguard yang membantu membukakan pintu untuk keduanya.

Adriella dan Devandra melangkahkan kakinya masuk.

"Good Evening Mommy" Ucap Adriella dengan berlarian menghampiri Caroline yang sedang memasak.

Yang di panggil segera menoleh dan tersenyum.

"Kalian baru pulang? " Tanya Caroline.

"Iya Mom, Ella baru selesai pemotretan" Ucap Devandra menghampiri keduanya yang sedang berpelukan.

"Kalian segera bersih-bersih dan turun, sebentar lagi makanan akan siap" Ucap Caroline mengusap punggung Adriella.

"Okey Mom" Ucap Devandra.

"Ella masih ingin memeluk Mommy" Rengek Adriella.

Devandra menggenggam tangan Adriella.

"Daddy" Ucap Devandra.

Adriella yang mendengar kata Daddy segera melepaskan pelukkannya pada Caroline.

"Dev, kamu sudah pulang" Ucap Caroline yang di hampiri suaminya.

"Cupppp

Satu kecupan di berikan Devano untuk istrinya Caroline.

Devandra segera menutup mata Adriella dengan tangannya.

'Terlambat' itulah yang di pikirkan Devandra.

"Daddy, jangan melakukannya dengan sembarangan" Ucap Devandra.

"Ini rutinitas Daddy, Jangan Mengganggu" Ucap Devano di hadapan anaknya.

Devano kembali memeluk istrinya.

"Babe, Devan menggangu Daddynya" Ucap Devano dengan memelas.

Devandra yang sudah terbiasa dengan tingkah Daddy nya segera membawa Adriella pergi.

Jika tidak entah sampai kapan ia akan melihat wajah Daddy nya yang tidak biasa.

"Kami ke atas" Ucap Devandra.

"Segera turun dan makan" Ucap Caroline.

Devano kembali mencium istrinya.

"Cuppp

"Cuppp

Sedangkan keduanya berjalan menaiki tangga.

Kalian tahu apa yang Adriella lakukan sedari tadi, dia hanya memperhatikan dan mendengarkan.

Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Keduanya sudah sampai di lantai atas, kamar yang bersebelahan membuat keduanya masih bergandengan tangan.

" Devan, apa Ella boleh mencium Devan seperti Daddy tadi? " Ucap Adriella.

Devandra membelalakan matanya, tidak habis pikir dengan pikiran Adriella.

"Tidak" Ucap Devandra.

"Kenapa? Kata mama tidak apa mencium orang yang kita suka" Ucap Adriella.

"Dan Devan selalu bilang ingin mencium Ella" Ucap Adriella mendekati Devandra.

Devandra melangkah mundur, lalu semakin di pojokkan oleh Adriella.

"Sekarang Ella yang ingin mencium Devan." Ucap Adriella sedikit mendongak  agar menatap lurus mata Devandra.

"Jangan menyalahkan ku" Ucap Devandra menarik pinggang Adriella agar merapat pada tubuh nya.

Adriella malah semakin mendorong Devandra dan menempel pada tembok. Kini kedua tangan Adriella mengunci Devandra di tembok.

Keduanya saling menatap dan larut dalam pikiran masing-masing.

Mereka tidak sadar, ada seseorang yang menguping keduanya.

"Hey. Bocah" Ucap suara berat yang membuat keduanya canggung.

Kini keduanya berdiri bersebelahan di hadapan tuan besar yang terlihat masih muda dan gagah.

Devano ayah Devandra sedang memperhatikan keduanya yang bermain.

Saling menempel dan Devandra di kunci oleh bocah rumah sebelah?.

"Hey, Bocah" Ucap Devano tidak Terima anaknya di kunci dan tidak melawan.

"Dulu kamu menggigit kepalanya sekarang apa yang kamu lakukan? " Tanya Devano dengan wajahnya yang garang.

"Daddy, Jangan ganggu Ella" Ucap Devandra menutupi tubuh Adriella.

"Segera ganti pakaian kalian dan turun kebawah" Ucap Devano tegas, lalu meninggalkan keduanya menuruni tangga.

Kini Devano dan Caroline menunggu kedua bocah yang sedang menuruni tangga.

"Daddy, jangan menatap Ella seperti itu" Ucap Devandra yang melihat tatapan mengerikan Devano untuk Adriella.

Caroline yang mendengar perkataan Devandra melihat suaminya yang sedang menatap Adriella dengan garang.

Caroline mengusap tangan suaminya, dengan cepat wajahn Devano berubah ceria dan tersenyum kepada Caroline.

"Jangan mengganggu anak-anak" Ucap Caroline tersenyum.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan anakku di dominasi oleh bocah ini" Ucap Devano.

"Daddy jangan berbicara sembarangan. Mommy selalu mengajariku untuk menghormati wanita" Ucap Devandra.

"Tpi tidak di dominasi sperti itu" Ucap Devano tidak Terima.

"Biar Daddy yang mengajarimu mulai sekarang" Ucap Devano menatap istrinya.

Caroline hanya menatap suaminya dengan heran.

"Jangan mengajari Devandra hal yang aneh-aneh. " Ucap Caroline.

"Tentu saja, babe" Ucap Devano lalu mencium Caroline dengan lama.

"Cukup Daddy" Ucap Devandra ketika bibir keduanya menyatu sangat lama.

Devano melepas bibirnya dan menatap Devandra dan Adriella.

"Mari kita makan" Ucap Devano.

Dan semuanya memulai makan malam mereka.

~~~~~

Kangen ga...

Suka gaaa...

Voment yukkk

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bad Girl 18+ [ONGOING]Where stories live. Discover now