4:11:00:10

617 44 3
                                    

Dering ponsel di samping PC nya, membuat laki-laki manis dengan kacamata yang membingkai matanya harus merelakan pekerjaan nya.

Dengan malas ia menyambung panggilan itu, tak lupa ia meng-loudspeaker agar masih bisa mengerjakan tugasnya

"Who?"  Dengan tangan yang sibuk menari di papan keyboard, ia bertanya.

"Sialan! Sudah ku bilang, simpan nomorku!!"  Makian dari si penelpon membuat nya mendengus malas!

"Aku tak ada waktu, ada apa kau mengganggu ku?"

"Jika bukan teman, sudah ku pastikan kau berada di kandang macan sekarang!"

"Ck! Jika kau terus mengoceh tak jelas, aku pastikan nomormu akan masuk ke daftar block contact ku sekarang juga!"

"Sialan!"
"Kau, seseorang ingin menemui mu!!" Mendengar pernyataan itu, membuat dirinya menghentikan aktivitasnya. Dengan cepat ia menonaktifkan loudspeaker nya agar tak ada yang mendengar, walaupun itu percuma.

"Siapa?"

"Seseorang yang telah menggunakan penemuan mu! Mr.Xiao!"

"Buat apa? Bukankah diriku pernah bilang jika itu tak berhasil maka jangan salahkan aku! Diriku hanya membuat, lagi pula mereka mendapatkan itu gratis dariku!" Dirinya tak terima jika ada yang menyangkutkan dirinya lagi dengan penemuan itu.

"Simpan makian mu itu untuk nanti, besok akan ku jemput dirimu!" Setelah mengucapkan kalimat itu, sambungan telepon terputus sepihak.

Dia yang melihat layar ponselnya berubah menjadi home screen, dengan kesal melempar benda persegi panjang itu ke kasur.

"Sialan! Lagi pula yang menjual benda itu bukan aku!! Dasar A-Cheng sialan!!" Ia geram, sungguh temannya yang bernama Cheng itu selalu seperti ini!

Tanpa mempedulikan si penelpon, ia kembali fokus pada layar monitornya. Layar yang di penuhi oleh angka Coding dan website buatan nya seakan menyuruhnya untuk melupakan masalah sejenak. Sialnya itu tak membuahkan apapun! Pikiran nya kembali pada perkataan si penelpon.

Dirinya adalah Sean Xiao, mahasiswa tingkat akhir jurusan Ilmu Teknologi di Universitas terbaik di kotanya. Sialnya dirinya yang tengah mengerjakan tugas harus di buat badmood karena panggilan itu!

Melihat jam di atas meja nya, membuat ia mendengus kesal. Jam sudah menunjukkan waktu makan malam, dan perutnya sama sekali belum terisi makanan sedari sore. Pantas saja ia merasa lapar!

"Lebih baik mencari makan dari pada memikirkan Cheng gila itu!!" Setelah meng-shut down PC nya Ia melepaskan kacamata yang bertengger di kelapa nya dan meletakkan kembali asal benda itu.

Sean menggerutu kesal saat melihat isi kulkas yang hanya tersisa beberapa botol soda tanpa makanan apapun. "Kenapa aku bisa lupa mengisi kulkas bulan ini!"

Memilih untuk tinggal sendiri di apartemen yang mampu menampung 1 keluarga, seharusnya Sean tak boleh lupa akan urusan rumah. Tetapi karena tugas sebagai mahasiswa juga membuat nya sedikit keteteran dengan semua urusan rumah!.

Sean memilih untuk minum apapun yang ada di dalam lemari pendingin. Setelah Sean menenggak habis minuman itu, dirinya langsung bergegas kembali ke kamarnya untuk mengambil jaket dan dompet nya.

Sean kembali meninggalkan Apartemen nya. Setelah ia mengunci unitnya itu, ia segera menuju lift yang akan membawa nya ke lantai dasar.  Suasana sepi di lantai unitnya adalah hal yang wajar untuk Sean.

Apartemen dengan penghuni yang kebanyakan pebisnis, dan para artis membuat beberapa kamar di gedung ini kosong. Unit Sean berada di lantai 13, dan di lantai ini hanya ada 4 unit. Sialnya hanya unit Sean yang berpenghuni. Yang lain, hanya sesekali mereka akan pulang.

I, Dare U [YiZhan]Where stories live. Discover now