Tangan Kecil Adek

6K 555 26
                                    

Satu ruangan diisi oleh dua orang yang sedang tidur tenang. Berharap akan lekas bangun dari tidurnya.

Sehun duduk menggenggam tangan pas anak tengahnya. Mengelus dan melihat betapa pas tangan anaknya digenggamannya.

"Kaka tangannya halus tapi kenapa berotot sekali kak, tangan papah aja kalah gagah sama tangan kaka".

Dikecupnya tangan Jeno. Ada satu titik air mata yang jatuh mengenai jari indah Jeno. Alam bawah sadar Jeno mungkin merasakan air mata yang terjatuh ditangannya.

Dia merespon dengan menitikan air mata. Tapi mata dan tubuhnya tidak mau berkerja sama untuk bergerak.

"Anak papah, bangun sayang. Anak papah kuat kan ya, anak papah masih banyak waktu yang belum papah kasih ke kamu nak, ayo bangun kita nikmatin banyak waktu lagi".

Sehun memejamkan matanya. Tapi tangannya tidak lepas bertaut dengan Jeno. Sehun perlahan tertidur entah sadar atau tidak. Mungkin tubuhnya ingin beristirahat. Dan batinnya ingin berdiam.

Jaehyun pun sama tertidur dengan menggenggam tangan si bungsu. Keadaan ruangan sangat tenang. Yang tadinya terjaga kini tertidur beristirahat sambil merapalkan doa.

"Pah......"

"Paah...."

Suara kecil dan lirih milik si bungsu mulai terdengar tapi matanya masih setia terpejam.

Jaehyun yang mendengar itu terbangun. Melihat kearah Haechan yang kini sedang menangis memanggil nama Sehun.

"Adek, ini abang".

Jaehyun mulai mengelus pipi si bungsu secara perlahan. Mencoba membangunkan adiknya.

Jaehyun memencet tombol untuk memanggil dokter dan perawat. Sehun yang mendengar kedatangan dokter terbangun.

"Adek" Sehun duduk dipinggir ranjang dan mengecup pipi Haechan.

"Tuan Haechan sudah siuman, mungkin sebentar lagi akan bangun, keadaanya sudah mulai membaik, kalau begitu saya permisi".

"Terimakasih dokter".

Jaehyun menggenggam tangan kanan Haechan dan kiri digenggam Sehun.

"Tangan adek kecil banget kalau digenggam gini sama papah".

"Tangan adek kecil tapi halus banget, gak ada otot sama sekali".

"Paaah...." Haechan menatap Sehun.

Sehun mengecup kening Haechan. "Sayang, akhirnya bangun juga".

"Papah.... Hiksss... Papah... Maafin adek...".

Haechan menangis dirinya merasa bersalah atas apa yang telah terjadi kepada kakaknya.

"Hey, jangan nangis, kenapa minta maaf hmm ?".

"Abang.... Adek... Adek gak bisa jaga kaka...".

"Adek... Yang sebabin kaka kaya gini hiks.....".

Jaehyun ataupun Sehun tahu ini semua bukan kesalahan Haechan sebab disana ada banyak saksi dan ada PA dari Jeno maupun Haechan.

Mereka berdua sudah menjelaskan detail kejadian dari sebelum Jeno dan Haechan berangkat kekampus.

"Adek gak salah, kaka juga gak salah sayang".

Sehun memeluk erat si bungsu. Isak tangisnya sangat menyakitkan bagi Sehun. Dadanya sesak mendengar tangis si bungsu.

"Jangan pernah salahin diri sendiri adek. Ini bukan salah adek nak" Sehun ikut menangis. Dirinya lemah jika dihadapkan dengan tangis si bungsu.

Jaehyun ikut andil memeluk si bungsu. Jaehyun menangis tapi dia tidak ingin mereka tahu. Dia harus kuat.

Sunflower (Haechan) (TERBIT)Where stories live. Discover now