12.Pagi yang indah

2.4K 201 10
                                    

Pada malam itu shani mengantarkan gracia terlebih dahulu "good sleep and good night my princess" ucap shani pada gracia dengan tersenyum lebar.

"dih dih dih buaya, hati hati chik ntar lo dimakan" gracia menghimbau chika. Chika hanya tertawa mendengar itu karna itu sangat konyol.

"hati hati bawa mobil inget kamu bawa bidadari" ucap gracia.

"siap babee" balas shani dengan gaya hormat kepada gracia. Shani masuk kembali ke dalam mobilnya "chik pindah depan dong aku bukan sopir kamuu" pinta shani dengan wajahnya yang meniru bocil.

"iyaa bntr" chika keluar dari mobil shani dan pindah ke kursi sebelah shani. "nah gini kan enak" ucap shani yang langsung menarik tangan chika untuk di pegangi.

"eh eh tangannya ngpain yaa?" ujar chika. "hehe gpp biar aku nya semangat gitu kan nyetirnya" kata shani dengan memamerkan giginya yang rapi ituu.

"udah yok" Shani menancapkan gasnya untuk meninggalkan rumah gracia dan sekarang ia harus menuju ke rumah chika untuk mengantarkan chika pulang.

Shani memutar lagu yang liriknya realate dengan kisah mereka, shani masih setia memegangi tangan chika yang ntah mengapa tiba tiba tangan chika dinginn seperti es.

Shani menoleh ke arah chika "kamu sakit?" tanya shani, ia menempelkan punggung tangannya ke kening chika "panas"

Chika geleng geleng, ia belum merasakan apa apa selain lelah "gak ci cuman capek aja" ucapnya. Shani tidak menghiraukan perkataan itu, ia langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di rumah chika.

"bsok ad jadwal gak?" tanya shani "ada ci".

"izin dulu ga usah kegiatan, kamu istirahat aja" ujar shani tetapi chika langsung menggelengkan kepala "ga bisa ci ntar aku di marah sama om JOT"

"itu ntar urusan akuu". Shani terus memegangnya tangan chika hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah chika.

Shani turun dan membuka pintu chika "ayoo" shani mengulurkan tangannya dan dengan cepat chika memegangnya.

"tanteee" panggil shani.

"iyaa siapa yaa?" ucap mama chika dari balik pintu dan segera membuka kan pintu.

"lohh knpa?" tanya mama chika "gpp ma lagi cape aj butuh istirahat" ujar chika.

"yaudah nak shani anterin chika ke kamar yaa nanti tante nyusul" dengan senang hati shani menuruti perintah mama chika.

Ia menuntun chika perlahan menaiki anak tangga hingga sampai di kasur, chika langsung merebahkan dirinya sendiri.

Tanpa satu katapun shani keluar dari kamar chika "tantee aku keluar sebentar yaa pintunya jgn di kunci" ucap shani.

"ohh iya hati hati ini udah mlm"

Shani bergegas keluar dan memasuki mobilnya, ia pergi menuju ke apotik untuk membeli obat. Setelah membeli obat ia langsung kembali lagi ke rumah chika untungnya tidak ada halangan apapun selama ia pergi sehingga itu membuat ia cepat.

"permisi tantee, boleh ke kamar chika?" tanya shani yang izin terlebih dahulu sebelum menuju kamar chika.

"kamu dari mana nak?" tanya mama chika

"beli obat tan, kayaknya chika demam deh" ujar shani.

"oh yaudah sekalian bawain kompres ini yaa" mama shani memberikan mangkok yang berisi kain dan air di dalamnya.

"oke tan" shani langsung menaiki tangga dan saat ia membuka pintu kamar chika, ia melihat chika sudah meringkuk kedinginan.

Shani menghampiri chika, ia duduk di tepi ranjang lalu memegang kening chika yang ternyata panas. Shani memeras kain yang di rendam dalam air tadi lalu meletakkannya di kening chika.

Behind the Tour(Chk-Shn)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant