.
.
Luna vs Alex
.
.
Happy reading
Semenjak Sela tau kalo cinta bertepuk sebelah tangan, tentu saja dia sangat kecewa. Dia tidak menyangka usaha nya selam beberapa bulan untuk lebih dekat dengan Alex semuanya sia-sia. Mungkin orang akan menilai nya terlalu agresif mendekati laki-laki secara terang-terangan, apalagi status adalah adik kelas sedangkan cowok yang dia suka adalah Kakak kelasnya yang populer di sekolah.Karena dia selalu berusaha menghindari Luna, mangkanya Sela sering menyendiri seperti saat ini dia duduk di perpustakaan yang saat ini memang sepi.
"Usaha Lo cuma sampai sini aja?" Suara itu berhasil mengalihkan perhatian lelaki yang berdiri di rooftop.
Lelaki itu menoleh, dia hanya bisa menghela napas malas saat melihat orang itu.
"Yakin Lo Kak, udah nyerah?" Tanya orang itu kembali.
"Gue tau porsi gue untuk mencintai dia Sel, jadi gue juga harap Lo ngerti itu,"jawabnya.
Ya orang itu Sela, dia tersenyum kecut saat mendengar jawaban dari Kakak kelasnya itu,"Prinsip gue gak gitu Kak, kalo masih ada kesempatan gak akan gue sia-siakan."
"Terus Lo mau pake cara licik gitu?"tanya Ervan, yang mulai tak mengerti lagi dengan sikap Sela.
"Maybe, tapi gue gak mau terlihat bodoh dengan ngelakuin hal yang nanti nya bakal bikin Kak Alex ilfeel sama gue,"
"Oke, kita coba sekali lagi, kalo tetap gagal kita harus coba move on dari mereka deal?" Ervan mengulurkan tangannya pada Sela.
Sela terdiam sejenak, dia tampak berpikir dengan kesepakatan yang Ervan ucapkan barusan.
"Gimana?"
"Oke deal!"
***
Setelah kejadian tadi di kantin, Alex masih berusaha mengikuti Luna hingga sekarang mereka berada di rooftop. Bagaimana Luna bisa menenangkan pikiran, jika Alex terus saja mengganggunya.
"Kak Lo bisa gak sih jangan ikutin gue!" Kesal Luna.
"Gak bisa, Lo lagi sedih jadi gue harus di samping Lo,"jawab Alex dengan santai.
Luna menghela napas, lelaki di hadapannya ini sangatlah keras kepala. Kalo bukan balas Budi, dia tidak ingin terikat perjanjian yang mengharuskan dirinya mau memulai pendekatan yang di maksud Alex.
Saat itu Luna baru saja keluar dari sekolah, keadaan nya sudah sepi karena memang dia tadi ada tugas tambahan dari gurunya. Sudah hampir 15 menit dia menunggu jemputan tapi tidak ada juga, dia mencoba menunggu di halte yang tau jauh dari sekolah jika memang supir pribadinya tidak ada dia akan menaiki bus.
"Pak supir kemana sih, udah sore juga." Dumel Luna.
Bus pun tak kunjung kelihatan, semakin membuat Luna kesal. Waktu sudah mau magrib suasana membuat Luna takut sendirian. Tak berselang lama, tiba-tiba ada mobil berwarna hitam yang berhenti di depan nya, Luna sudah merasa tak enak dia mencoba bangkit dan berniat pergi dari sana. Namun baru saja dia ingin pergi dua orang berbadan besar keluar dari mobil itu.
"Hay cantik, ayok ikut Abang,"kata orang itu, yang mulai menarik tangan Luna
Luna mulai gemetar, dia ketakutan dan mencoba berontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Toxic
Teen FictionSquel TAK BERSAYAP Kata orang cinta itu indah, tapi tidak menurut Grizelle Ababielluna cewek yang terkenal galak,jutek dan anti cowok ini. Bagi dia cinta itu ribet, dan ada satu hal yang membuat nya tak mau mengenal cinta kembali. lain hal nya denga...