a promise ring

1.4K 147 9
                                    

Senyuman di bibir Joohyun tidak bisa hilang semenjak dia menginjakkan kaki di gedung wisuda. Kini band Red Velvet akan tampil di acara wisuda kampus mereka. Joohyun terus mencari sosok Seungwan di antara barisan mahasiswa Fakultas Kedokteran. Senyum Joohyun tambah lebar hingga dia menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi ketika matanya menemukan sosok Seungwan yang sedang mengobrol dengan Sooyoung. Seungwan sangat cantik dengan toganya.

Tidak lama Seungwan menatapnya yang sudah berada di atas panggung. Joohyun tersenyum dan melambaikan tangannya sebelum tampil dengan bandnya.

Setelah tampil pun Joohyun masih menunggu di dalam gedung wisuda. Dia ingin menyaksikan Seungwan menyampaikan pidatonya sebagai mahasiswa lulusan terbaik.

Joohyun lagi-lagi tersenyum sambil bertepuk tangan sekencang mungkin.

💙

Saat foto-foto di depan kampus, Joohyun menghampiri Seungwan dengan membawakan bucket bunga kesukaan Seungwan. "Congratulation, Love. I'm so proud of you." Bisik Joohyun sambil ingin memeluk Seungwan tapi ditahan oleh Seungwan.

"Rame, Joohyun."

Seungwan tertawa melihat Joohyun yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Kita ntar mau liburan bareng. Kamu bisa peluk aku sepuasnya. Gak usah lebay." Bisik Seungwan sambil mencoba menahan tawanya melihat ekspresi Joohyun.

"Seungwan! Joohyun! Sini Ibu foto kalian!" Seru Ibu.

Orang-orang sekitar sudah memperhatikan Joohyun. Banyak yang mengira Joohyun akan foto-foto dengan yang lain juga. Joohyun terlihat tidak peduli, menaruh tangannya di pinggang Seungwan lalu tersenyum ke arah kamera.

💖

Pipi Joohyun memerah ketika melihat kamar yang dia sewa. Apa pegawainya pikir mereka pasangan pengantin baru?

Joohyun melirik Seungwan dan pasti Seungwan sengaja menyibukkan diri dengan barang bawaannya. Tidak mungkin Seungwan belum melihat kasur mereka.

Menjalin hubungan dengan Seungwan membuatnya takjub dengan dirinya sendiri. Dia tidak pernah menyentuh Seungwan lebih dari memeluk dan mencium bibirnya.

Joohuun berdeham. "Mau istirahat dulu atau mau langsung main?"

"Langsung main yuk? Pengen main banana boat."

"Ganti baju dulu kalau gitu."

💙

Joohyun tersenyum melihat Seungwan tertawa lepas. Keputusannya untuk mengajak Seungwan liburan disini sangat tepat. Tempatnya tidak ramai dan juga sangat menjaga privasi. Joohyun tau Seungwan lebih suka suasana yang sepi dan tenang.

"Tadinya si Yerim mau ikut tau." Kata Seungwan ketika mereka bersantai di pinggir pantai.

"Kok gak bilang aja ke aku?"

"Ibu yang gak bolehin. Katanya biar aku bener-bener liburan gak usah ngurusin dia." Ucap Seungwan dengan tertawa kecil.

Joohyun tersenyum lalu menarik Seungwan di atas pangkuannya. "Aku harus terima kasih ke Ibu dong. Kita bisa liburan berdua aja."

Joohyun bisa melihat pipi Seungwan memerah. Seungwan lalu menyenderkan badannya pada Joohyun. Tidak ada yang bicara satu pun hanya suara ombak dan angin yang terdengar. Mereka menikmati suasana dalam diam dan tidak merasa ada kecanggungan disana.

"I'm so proud of you, Love. Waktu kamu pidato kamu nyadar gak banyak yang merhatiin kamu sampai matanya berbinar-binar begitu? Mereka pikir mereka aku apa ya?"

Seungwan tertawa. "Kamu kenapa makin lebay sih?"

Joohyun tersenyum, "Gakpapa. Kan sama kamu doang."

"Kamu kerjain tugas akhirnya kapan tuh? Ditunda-tunda mulu."

Joohyun mempererat pelukannya dan mengecup pundak Seungwan.

"Aku gak ada teman ngerjain tugas lagi ya? Kamu pokoknya harus tetep ke rumah ortu aku nemenin aku kerjain tugas di perpustakaan!"   

"Iya, iya.. kamu pokoknya jangan kecapekan. Jaga kesehatan kamu."

"Yes, Love. Asal kamu ada di dekat aku kayak gini setidaknya aku jadi gak banyak pikiran."

💖

Jantung Joohyun berdegup kencang. Tangannya memeriksa kembali box cincin yang sudah ada di saku celananya. Dia akan memberikan Seungwan a promise ring.

Joohyun tersenyum melihat Seungwan yang sibuk memakan dessert saat mereka dinner di pinggir pantai.

"Ini enak banget, Hyun." Kata Seungwan sambil menyuapi Joohyun. "Enak kan?"

Joohyun mengangguk lalu dengan pelan mengeluarkan box cincin. "Aku ada sesuatu buat kamu."

Seungwan kemudian menaruh perhatiannya pada Joohyun dengan tatapan bingung. "Huh?"

"This is a promise ring. I want to give it to you."

Joohyun tertawa melihat mata Seungwan yang melebar dan mulutnya terbuka menunjukkan dia sangat terkejut.

Joohyun memakaikan cincin itu pada Seungwan dan juga memamerkan cincin yang ada di jarinya. "Aku juga udah pake. Kita jadinya couple-an gini."

"Hyun..."

Joohyun meraih tangan Seungwan lalu mengusapnya, "I love you."

Seungwan lalu berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Joohyun. Menangkup kedua pipi Joohyun lalu menciumnya dengan pelan menyalurkan semua perasaannya disana.

💙

Joohyun terbangun ketika merasakan Seungwan bergerak dari tidurnya dan mempererat pelukannya. Seungwan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Joohyun.

Joohyun selalu suka setiap kali Seungwan menjadi manja seperti ini. "Good morning."

"Morning, Joohyun."

Jantung Joohyun kembali berdegup kencang ketika Seungwan lebih mendekatkan dirinya. Joohyun bisa merasakan lekukan tubuh Seungwan dalam pelukannya.

Kalau dipikir, Seungwan selalu membuatnya melakukan hal-hal yang dulunya jarang sekali dia lakukan. Joohyun yang dulu pasti tidak akan pernah bisa menahan diri seperti ini.

"Mau sarapan apa, Joohyun? Aku masakin."

"Aku pengen nasi goreng buatan kamu."

"Okay. 10 menit lagi ya? Masih pengen peluk."

Joohyun tersenyum dan mengecup puncak kepala Seungwan.

💖

everybody's watching her but she's looking at youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang