+ bonus chapter (1/3) +

2K 126 8
                                    

"Jangan mendekat kesini."

"Huh?"

Joohyun menatap Seungwan heran dan menghentikan aksinya yang ingin memeluk Seungwan.

"Aku mau tidur, Joohyun."

Kerutan di dahi Joohyun semakin terlihat jelas.

"Ya aku mau peluk kamu?"

Seungwan menghembuskan napasnya dengan kasar lalu mengangkat selimutnya sampai menutupi hidungnya.

"Kamu bau."

Hal itu membuat Joohyun duduk membenarkan posisinya lalu mencoba mencium bau badannya.

"Aku baru mandi loh?" Tanya Joohyun sambil terus mencium bau badannya.

"Kamu bau pokoknya. Jangan deket-deket."

Joohyun hanya menatap Seungwan yang sudah membelakanginya dengan heran.

💙

"Sorry." Kata Seungwan ketika Joohyun menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Kenapa, Love?"

Raut wajah Joohyun berubah panik ketika melihat mata Seungwan yang kini sudah merah karena menangis.

Joohyun pun langsung menangkup pipi Seungwan memaksanya menatap mata Joohyun. "Kamu kenapa? Ada apa?" Tanya Joohyun dengan hati-hati.

"Aku-hiks.. Aku mau-hiks.." Kata Seungwan terbata-bata sambil menahan tangisnya. "Aku minta maaf, Hyun."

Kini Seungwan sudah menangis sesenggukan. Joohyun semakin panik melihat itu.

Joohyun lalu mengajak Seungwan untuk duduk di sofa ruang tengah dan mencoba menenangkannya.

"Aku minta maaf belum bisa jadi istri yang baik buat kamu."

Mata Joohyun membesar. Bisa-bisanya Seungwan memikirkan hal itu. Apa Seungwan tidak tau dia orang yang sangat-

"Aku sekarang gendut banget, Hyun. Kamu pasti kecewa sama aku."

Joohyun berkedip berkali-kali sembari menatap Seungwan yang masih menangis di depannya. Tangannya yang daritadi bergerak untuk menenangkan Seungwan kini terhenti.

"K-kamu kok mikir gitu?!" Seru Joohyun sambil mencoba mencerna ucapan Seungwan.

Seungwan menatapnya dan tangisannya semakin pecah. "Tuh kan kamu pasti marah sama aku!"

Joohyun menatap Seungwan mencoba memahami situasi yang sangat tidak masuk akal baginya. "Aku gak marah, Love. Aku kaget." Kata Joohyun sambil mengecup seluruh wajah Seungwan. "Kamu kenapa mikir gitu hmm? I love you."

"Aku tadi ngaca trus mau pake baju dari kamu yang kamu bilang kesukaan kamu itu. Udah gak cukup, Hyun. Bajunya udah gak cukup. Pasti kamu kecewa sama aku." Kata Seungwan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Joohyun menatap Seungwan dengan mulutnya yang terbuka lebar dan mata yang membesar.

"Hah?" Cuma kata itu yang bisa keluar dari mulut Joohyun.

Joohyun memperhatikan Seungwan dan tatapannya terhenti pada perut Seungwan yang sudah semakin kelihatan.

Joohyun langsung teringat dengan perkataan dokter yang sudah mengingatkannya kalau Seungwan akan menjadi lebih sensitif untuk semua hal.

Joohyun tersenyum lalu mengambil tangan Seungwan dan mengecup punggung tangan wanita yang dia cintai itu.

"Aku gak peduli, Love. Yang penting kamu dan anak kita sehat. Udah ya nangisnya? Kamu gak ngecewain aku kok." Ucap Joohyun sambil mengusap pipi Seungwan yang basah. "Gak usah nangis ya? Anak kita ntar sedih tau Mama nya sedih." Joohyun mencium bibir Seungwan dengan lembut.

"Beneran kamu gak marah sama aku?"

Joohyun tersenyum dan mencubit pipi Seungwan yang menurutnya semakin menggemaskan. "Iya, Love. Ayo sarapan dulu. Anak kita juga mau sarapan kan?" Kata Joohyun sambil mengusap perut Seungwan.

💖

Kehamilan Seungwan membuat Joohyun melihat sisi Seungwan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Seungwan menjadi sangat manja dan juga sangat sensitif. Joohyun sampai memutuskan untuk tidak akan tour selama kondisi Seungwan masih belum stabil. Dia juga tidak mau meninggalkan istrinya itu.

Joohyun kembali memperhatikan perut Seungwan yang beberapa kali bergerak menunjukkan adanya pergerakan di dalam sana.

"Anak kita seneng kalau kamu perhatiin." Kata Seungwan sambil mengelus pipi Joohyun. "Makasih ya, udah sabar sama aku."

Joohyun mengecup perut Seungwan lalu berbaring di samping Seungwan dan mengecup pipinya. Tangannya mengelus perut Seungwan tapi tatapannya tidak lepas dari istrinya itu.

"Aku yang harus terima kasih sama kamu. Kamu mengandung anak kita bukan sesuatu yang mudah loh. Kamu bakal jadi Mama yang hebat, Seungwan."

Seungwan kemudian mencium bibir Joohyun dengan sangat lembut dan membuat Joohyun memperdalam ciuman mereka.

"I love you, Hyun. Kamu harus selalu tau itu walaupun aku gak tiap waktu ucapin itu ke kamu."

Joohyun tersenyum lalu mengecup dahi Seungwan. "I love you too. Sekarang istirahat ya?" Tanya Joohyun yang dibalas dengan anggukan Seungwan.

💙

everybody's watching her but she's looking at youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang