3. Of Beaters and Keepers

210 27 1
                                    

Hanya sehari, hanya hari biasa

yang mencoba untuk dilewati

Hanya anak laki-laki, hanya anak laki-laki biasa

Tapi dia melihat ke langit

Dan ketika dia bertanya apakah aku ingin ikut, aku mulai menyadari

Bahwa setiap hari dia menemukan apa yang dia cari

Seperti bintang jatuh dia bersinar, dan dia berkata

Pegang tanganku, hiduplah selagi bisa

Tidakkah kau melihat impianmu terletak tepat di telapak tanganmu?

-Vanessa Carlton

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Suasana lapangan darurat yang telah disihir Mr Weasley di halaman belakang adalah salah satu dari hiruk-pikuk yang nyaris tak dapat dikendalikan. Hermione dan George telah menarik Ron ke samping dan sibuk untuk mencoba membujuknya agar dapat bergabung dalam team masing-masing, sementara Malfoy dan anggota keluarga Weasley lainnya menyibukkan diri dengan membangun batas-batas lapangan.

Harry mengerutkan kening, mengamati jumlah mereka: Bill, Charlie, Percy, George, Ron, Ginny, Hermione, Malfoy dan dirinya sendiri; yang berarti secara keseluruhan mereka bersembilan; jelas hanya cukup untuk satu tim Quidditch.

"Apa yang akan kita lakukan dengan anggota ganjil?" tanya Charlie.

George mengejek, "Gadis-gadis secara keseluruhan akan dihitung sebagai satu. Oh tapi tunggu," dia melihat Percy dengan seringai licik. "Aku lupa kita memiliki tiga gadis di sini."

"Aku tak tahu kau menganggap dirimu begitu, George." Percy membalas. "Tapi tidak apa-apa."

George tertawa.

"Apakah kau benar-benar akan menghitung aku dan Ginny sebagai satu pemain?" kata Hermione singkat. "bukankah itu curang?"

"Sepakat!" timpal Ginny. "Jika memang harus begitu, Percy dan Hermionelah yang harus dihitung sebagai satu pemain karena mereka tidak pernah berada didalam tim manapun di sekolah. Bukankah begitu, Draco?"

"Dengan berat hati aku mengakui bahwa kau adalah seeker dengan skor tertinggi tahun lalu di Quidditch," kata Malfoy, mengedipkan mata padanya. "bisa dibilang begitu karena, tim Hufflepuff dan Ravenclaw benar-benar mengerikan. Bahkan Granger mungkin bisa mencetak gol."

"Kalian berdua tidak membantu!" Hermione berteriak marah.

Ron mendengus, menyilangkan tangan di depan dada dan tampak seperti akan membunuh. Dia memelototi Malfoy seperti ingin mengoyak tenggorokannya. "Hermione, hadapilah, kau belum pernah bermain Quidditch seumur hidupmu. Kau akan membutuhkan semua bantuan yang bisa kau dapatkan. Lebih baik mengimbangi kurangnya pengalamanmu dengan seseorang yang sebenarnya baik."

Hermione melemparkan tatapan tajam padanya.

"Dan para kapten?" tanya Percy, tampak tidak yakin apakah dia harus tersinggung dengan percakapan sebelumnya.

"Oi, berikan saja pada Harry dan Ron." George mengabaikan pertanyaan itu. "Lagi pula mereka sedang bertengkar, jadi mengapa tidak membiarkan mereka bertarung habis-habisan dalam satu atau dua pertandingan."

Harry mendengar Malfoy mendecakkan lidahnya dan membisikkan sesuatu kepada Ginny. Dia tertawa.

"Aku setuju," kata Harry, jelas-jelas mengabaikan mereka.

Ron bergerak ke arah Harry, kebencian menandai setiap langkahnya. "Aku juga."

"Kau yang memilih lebih dulu, Ron," kata Harry lembut, tiba-tiba merasakan rasa bersalah di perutnya. Pertarungan mereka benar-benar tidak ada gunanya, seperti yang sudah pernah terjadi, dan bagaimanapun juga sebagian besar adalah kesalahan Harry.

OBSESSION - DRARRY (TERJEMAHAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang