8. Arguments

130 9 1
                                    

Mama tidak pernah mengajariku bagaimana mencintai

Ayah tidak pernah mengajariku bagaimana merasakan

Mama tidak pernah mengajariku cara menyentuh

Ayah tidak pernah menunjukkan padaku cara menyembuhkan

Aku sudah hampir hancur

Membeku secara emosional

Mengaktifkannya, adalah salah

Bagaimana cara mencintai seseorang tanpa terluka?

Bagaimana kau bisa mencintai seseorang tanpa merangkak?

-Ashley Tisdale

____________________________________________________________________________

Harry kembali ke The Burrow pagi itu, semua senyum dan rambut tersapu angin. Dia mengikuti rasa di perutnya untuk melangkah ke dapur di mana dia tahu dia akan menemukan beberapa Poppy seed muffin lezat buatan Mrs Weasley. Namun, keluarga Weasley terasa mendiamkannya begitu dia berjalan melewati pintu.

"Harry!" seru Mrs Weasley ketika dia memasuki serambi. "Merlin! Kemana saja kau sepanjang pagi ini?" Dia menariknya ke salah satu pelukannya yang mematahkan punggung. "Kau membuat kami khawatir setengah mati!"

"Mum," Harry mendengar suara tawa George. "Aku pernah dengar di suatu tempat bahwa orang perlu bernapas."

"Oh!" Mrs Weasley segera melepaskan Harry, membuatnya terengah-engah. "Maaf sayang." Dia tersenyum meminta maaf.

Harry hanya mengangguk, merasa tidak mampu untuk berbicara dengan begitu sedikit oksigen di paru-parunya. Dia merasakan beban karena di pandang oleh beberapa pasang mata, jelas mengharapkan semacam penjelasan. Dia memandang dari Hermione yang anehnya terlihat tenang, ke Ron yang terlihat seperti ingin merobek bantal yang dipegangnya.

"Aku keluar dengan Malfoy," kata Harry sederhana, berusaha terdengar polos. "Ron tidak memberitahu kalian?"

Tatapan mata mereka beralih pada Ron yang memerah, jahitan bantalnya terbelah di antara jari-jarinya. "Apa yang kau bicarakan?" dia mendidih, menjaga tatapannya terkunci pada Harry.

Harry mengangkat bahu, meskipun gerakannya tidak sekaku yang dia harapkan. "Oh, maaf, apakah kau mencoba menyiratkan bahwa kau tidak membaca surat-suratku?"

Ketegangan semakin meningkat hingga udara hampir terasa kaku, dan Harry melihat Mrs Weasley dan Hermione mulai bergerak dengan gugup. Ron menggigit pipinya, memberi Hermione pandangan tersembunyi. "Di atas. Sekarang"

"Baik," jawab Harry monoton.

Secara bersamaan ketiganya berjalan keluar dari dapur, diikat oleh keheningan yang kaku. Hermione melemparkan tatapan cemas ke arahnya, namun tentu saja dia pura-pura tidak memperhatikan. Kegembiraan apa pun yang dirasakannya saat berjalan ke The Burrow telah tersapu oleh amarah yang dingin, padat dan penuh di dadanya. Bukan urusan mereka apa yang dia lakukan. Dia bukan lagi anak kecil yang harus di tuntun.

Mereka memasuki ruangan yang Ron tempati berdua dengan George, yang dianggap Harry sebagai tempat netral. Mereka berdiri dalam segitiga yang luas, meskipun Hermione terlihat lebih dekat dengan Ron, dan Harry tiba-tiba diliputi perasaan bahwa dia telah dipancing ke dalam jebakan.

"Harry," Hermione memulai dengan gugup, matanya melesat di antara kedua anak laki-laki itu, "ada apa ini? Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa," kata Harry, sulit menahan racun dari suaranya.

Ron mengambil langkah mendadak ke depan. "Kau menyelinap di tengah malam untuk bertemu dengan Malfoy dan kau ingin kami percaya bahwa tidak ada apa-apa?"

OBSESSION - DRARRY (TERJEMAHAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang