PART 17

239 39 1
                                    

"Guys gue balik duluan ya ada urusan di rumah." kata Yesha. Seperti biasa mereka di taman belakang yang menjadi tempat tongkrongan selepas mata kuliah apalagi lapangan yang mengarah langsung pada mereka terisi anak-anak futsal.

"Hati-hati, Sha."

"Lo gak balik, Chae?" tanya Seiya setelah Yesha pergi, ia juga sudah bersiap-siap pulang sore ini tapi tidak bareng Yesha karena cewek itu terburu-buru.

"Gue bareng Ares, udah janji."

Tatapan Joana langsung mengarah padanya lalu Chaery menampakkan cengirannya, "Ares baik kok, gue yakin Chae." jelas Joana.

"Semoga."

"Kalau Ares macem-macem bilang sama gue," kata Seiya yang di balas anggukan oleh Chaery.

"Eh kayaknya gue mau balik duluan juga deh, Haruto mau jemput tapi belum ada kabar lagi."

"Tunggu aja, Sei." seru Joana.

Seiya kembali duduk membelakangi lapangan, ponsel di saku celananya bergetar, segera ia mengambilnya dan mengecek pesan masuk.

Seiya, ini Tante Soraya mamanya Cakra.
Maaf ya tiba-tiba ngechat, tante minta nomor kamu ke Cakra gak dikasih2 jadi minta ke mama kamu.
Ohiya titipan dari tante sampai gak ke tangan kamu?

Tiba-tiba muncul ide di kepalanya, Seiya memang berpura-pura menyukai Paji agar cowok itu saja yang seolah menentang perjodohan mereka padahal keduanya sama-sama ingin menolak.

Sampai kok, tante.
Btw aku lagi liatin cakra main futsal, tapi dianya gak enggeh sama aku😭

Balasnya demikan, lalu memotret ke arah Paji diam-diam selagi Joana dan Chaery fokus membicarakan tugas kuliahnya. Sayangnya Paji sadar saat Seiya memotretnya, tak memedulikan itu Seiya langsung mengirim fotonya.

Namun karena tak ingin Paji salah paham dengannya, ia mengirim chattingan itu pada Paji, biar saja dia terkejut melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun karena tak ingin Paji salah paham dengannya, ia mengirim chattingan itu pada Paji, biar saja dia terkejut melihatnya.

"Chaery, bentar ya gue ganti baju dulu," ujar Ares, Seiya menengok ke belakang dan anak-anak futsal sedang berisitirahat di tepi lapangan kecuali Ares.

Pantes aja sadar kamera, ternyata udah selesai main.

Batinnya.

"Eh gue balik duluan ya?" pamitnya pada Joana dan Chaery sebelum Paji membaca pesannya.

"Hati-hati, Sei."

•••

Seiya benar-benar belum pulang sekarang, ia tengah berjalan di pelataran kampus menuju gerbang utama, karena suasana sore yang teduh dan sejuk, ia sengaja memperlambat jalannya ditemani bunga-bunga sakura yang tumbuh di pinggiran jalan sembari menunggu Haruto yang belum juga ada kabar.

Klakson mobil dari belakang mengejutkan Seiya, padahal ia tidak menghalangi jalan sama sekali hingga ia menengok ke belakang dan menatap tajam ke arah mobil itu yang kini berhenti di sampingnya.

"Masuk!" kata pengemudi itu yang menurunkan jendela mobil agar Seiya melihatnya.

Tanpa ragu gadis itu masuk dan duduk di samping pengemudi.

"Lo gila tau gak, Sei." Seiya pastikan Paji sudah membaca pesannya.

"Tau."

"Emang bener-bener gila ya lo ternyata."

"Udah gak usah banyak komen deh, anterin gue balik cepetan!"

"Nyuruh?"

"Lo sendiri yang nyuruh gue masuk."

"Gak maksud nganterin, gue cuma mau marah-marah tadinya."

Ia tidak merespon lagi, malah membuka ponselnya dan menelpon seseorang. "To, jangan jemput gue ya. Gue di anterin sama calon suami gue yang ganteng."

To? Haruto? Paji tahu karena sempat berkenalan waktu pertemuan kedua keluarga itu, lalu Seiya memutuskan sambungan teleponnya.

"Udah gue bilang ya Sei dari awal, jangan licik atau.."

".. Gue bales kelicikan lo itu?"

"Terserah." katanya tidak peduli dan memilih menyandarkan punggungnya sambil menatap ke arah luar jendela.

•••

"Chae, berhenti dulu yuk?"

Ares menepikan motornya setelah mendapat persetujuan dari Chaery. Udara sore hari ini cukup bagus, begitulah alasan Ares yang hanya sekedar ingin menikmati angin segar di depan sungai yang ada di tengah kota.

Sungainya memiliki pembatas karena area tepiannya menjadi tempat pejalan kaki yang berlalu lalang, di sana juga terdapat pepohonan yang tumbuh di sepanjang tepi jalanan yang menambah sejuk.

"Lo sering kayak gini?" tanya Chaery saat keduanya berdiri sebelahan menghadap sungai dan pembatas setinggi pinggang itu menjadi tumpuannya.

"Iya, gue suka diem liatin suatu objek, walaupun gak sunyi tapi diri gue tenang."

"Oh gitu.."

"Lo bosen gak?"

"Enggak."

Ares mengangguk pelan, sejauh ini yang ia rasakan menurutnya Chaery adalah tipe orang yang tidak menunjukkan ekspresinya, datar. Tapi Ares ingin melihat senyuman bahkan tawanya yang belum pernah ia dengar.

"Res." Ares menoleh dan mendapati Chaery yang kini membalikkan badannya membelakangi sungai, ia mengikuti arah pandang gadis itu yang melihat dua orang remaja lainnya yang menaiki sepeda dan kebetulan melewati mereka.

"Lo mau naik sepeda?" tanyanya seolah mengerti maksud Chaery.

"Iya," katanya sambil menampakkan cengirannya, lalu Ares mengacak pelan rambut Chaery dengan gemas.

"Besok deh, sekarang kan gue bawanya motor."

"Beneran?"

"Iya."

"Makasih."

"Kan belum udah makasih aja."

"Gue belum pernah naik sepeda."

"Demi apa?"

"Serius Res."

"Masa kecil lo ngapain, Chae?"

"Main bola bareng anak-anak cowok, gue itu mirip Sei waktu kecil."

"Sekarang bisa anggun kayak gini ya?"

Chaery tidak menjawab, ia tersenyum kecut mengingatnya, memiliki jiwa bebas hanya bisa dilakukannya dulu sebelum rasa takut menguasainya.

"It's oke, Chaery. Mau gimanapun juga lo tetap menarik di mata gue."

"Res?"

"Gue suka sama lo."

"Bahkan lo tau gue aja pas festival."

"Iya gue tahu rasanya terlalu cepat membuat statement kalau gue suka sama lo."

"Dan lo sendiri belum yakin sama perasaan itu?"

"Yakin, Chaery. Lo sendiri gimana?"

"Gue gak tau."

Hening, Chaery memikirkan perasaannya pada Ares, ia hanya senang pada sikap Ares yang begitu perhatian padanya, selebihnya ia belum berani melabeli dirinya menyukai cowok itu.

•••

Maaf oot tapi aku galau bgt trejo jadi ot10.
Baru bgt abis selesai nulis part ini aku scroll tiktok dan buka ig dikejutkan sama postingan salah satu akun yg update ttg treasure, isinya MASHIDAM OUT DARI TREASURE/ GAK PERPANJANGAN KONTRAK.

Ga ngerti lagi, tiap berita idol out dari grup tuh rasanya misteri mungkin karena bener2 jaga privasi kali ya.

LOVE STORY | 00 LINEWhere stories live. Discover now