PART 22

236 37 1
                                    

"Gue udah tolongin cewek yang kemarin mobilnya mogok." Regan menghentikan aktivitasnya yang membaca materi lewat tablet yang ada di atas meja, pandangannya beralih pada Jevin, sejak kapan cowok yang hobinya futsal itu mendatangi perpustakaan?

"Thanks."

"Oke."

"Tumben ke perpus?"

Jevin tertawa kecil mendengar pertanyaan Regan, ia menunjuk ke belakang dimana Joana sedang mencari buku di rak yang tak jauh dari tempat mereka duduk, "Temenin dia."

"Cewek lo?"

"Soon."

"Emang dianya suka sama lo?"

Lagi-lagi Jevin tertawa, "Canda canda.. Dia temen gue. Posisinya lagi marahan lagi."

"Kayak anak SD lo berdua pake marahan." cibir Regan.

"Daripada lo gak menikmati masa muda, kayak kakek aja."

"Cuma memanfaatkan waktu."

"Eh, waktu kemarin kenapa gak lo aja yang tolongin Yesha?" Jevin membuka kembali bahasan tentang kejadian kemarin.

"Yesha?" tentu saja Regan terkejut mendengar nama gadis yang selalu ia harapkan bertemu itu.

"Itu cewek yang kemarin, gue kira siapa. Dia temen sekelas gue."

"Nama dia Yesha?" tanya Regan sekali lagi.

"Iya, dia yang suka sama lo masa gak tahu sih, sering banget dia ngomongin lo di kelas."

Regan tenggelam dalam pikirkannya, mungkin saja berbeda orang dengan nama yang sama, lagipula Yesha yang ia kagumi sosoknya berbanding terbalik dengan Yesha yang sekarang baru masuk ke perpustakaan.

Yesha tersenyum penuh arti saat netranya menangkap sosok Regan yang juga tidak sengaja menatapnya lalu memutuskan eye contact itu dengan cepat.

"Sana samperin." perintah Chaery, ia menyadari sikap Yesha yang kelewat senang itu.

"Awas kecentilan!" peringat Seiya yang menjadi andalannya jika Yesha bertemu Regan.

Seiya dan Chaery memilih duduk di dekat jendela lalu disusul Joana yang sudah mendapatkan buku yang di carinya dan menempati posisi di samping Chaery.

Tak lama Jevin menghampiri Joana dan berpamitan pada gadis itu meskipun tak mendapatkan respon yang ramah, hanya mengangguk bahkan menatap Jevin pun tidak sama sekali.

Sedangkan di sisi Regan, cowok itu tengah menahan kekesalannya dengan Yesha yang tiba-tiba duduk di depannya menggantikan posisi Jevin, ia geram juga risih di ganggu gadis itu terus menerus, padahal sudah berkali-kali di peringati namun tak ada kenal menyerah rupanya bagi Yesha.

"Regan, gue gak akan bosen ngejar lo."

"Lo kayak parasit di hidup gue."

Yesha meringis mendengarnya, "Biar lo lihat gue, gue harus gimana?"

"Gue udah punya cewek pilihan gue sendiri, dia beda jauh banget sama lo, jadi jangan harap bisa saingan sama dia."

"Siapa?"

"Bukan urusan lo."

"Lia ya?"

"Lia cuma temen gue."

"Makasih udah konfirmasi langsung, tapi cewek pilihan lo siapa?"

"Gue bilang bukan urusan lo!"

"Gue berhak tau dong, Regan."

"Berisik!" setelah mengatakan itu, Regan mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan Yesha tanpa sepatah katapun.

Sementara teman-temannya fokus pada keluhan Yesha yang kini duduk di samping Seiya. Seiya justru fokus pada ponselnya membalas pesan Paji yang menurutnya aneh, tiba-tiba saja cowok itu mengajaknya pergi, ia mengerutkan keningnya bingung, entah rencana apa yang cowok itu buat

LOVE STORY | 00 LINEWhere stories live. Discover now