TB-3

14 5 1
                                    

Kami lah datang dari singguling

Lubuk yo alung namo nagarinyo

Pado panonton nan sakuliliang

Tanang dunsanak yo kasadonyo

Kami nan anak mudo matah

Ka nan rami ikolah baru

Dalam barandai kami kok salah

Usah manjadi yo sesuatu

Pado dunsanak nan basamo

Garah kucikak yo talampau

Ampun sabaleh jo kapalo

Anggap sajo kito bagurau

(Kami sudah datang dari singguling
Lubuk Alung nama negrinya
Kepada penonton yang sekeliling
Tenang saudara semuanya
Kamu yang anak muda muda
Ke tempat ramai baru kali ini
Dalam randai kamu kalau salah
Jangan menjadi sesuatu
Kepada saudara bersama
Bercanda kalau terlalu
Maaf sebelas dengan kepala
Anggap saja kita bergurau)

Kami barandai sato jo dendang

Kami bamain di tangah medan

Sungguah pun dunia nan kito hadang

Akhirat usah kito lupokan

Mangko baitu katonyo kami

Dek dunsanak tolong dangakan

Dari hiduik pasti kamati

Amal ibadaik usah di lupokan

Adaik jo sarak usah lupokan

Itu manjadi padoman hiduik

Jan sampai sasek kito di jalan

Jalan agamo nan kito turuik

(Kami berandai mengikuti lagu
Kami bermain di tengah Medan
Sungguh dunia yang kita hadang
Akhirat jangan kita lupakan
Maka dari itu kata kami
Tolong saudara dengarkan
Dari hidup akan mati
Amal ibadah jangan lupakan
Adat dan sarak jangan lupakan
Itu menjadi pedoman hidup
Jangan sampai sesat di jalan
Jalan agama yang kita ikuti)

Lantunan lagu Minangkabau mengalun indah memenuhi lapangan desa Kumayan yang terlihat terang di tengah malam karna di terangi cahaya obor

Terlihat di tengah lapangan terdapat banyak pemuda sedang membuat lingkaran dengan berpakaian baju kaos hitam dan celana hitam yang mengambang, celana ini adalah celana khusus dipakai untuk acara randai

Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian.

Orang Minang sering menyebut randai sebagai basilek sambia manari (bersilat sambil menari)

Dapat dilihat di dalam lingkaran tersebut juga terdapat Andra dan Fadhli yang ikut meramaikan acara

Dan diluar lapangan terlihat banyak warga desa dari kalangan muda sampai kalangan tua yang ikut menyaksikan acara anak anak muda di desa tersebut

Alunan saluang terdengar merdu diiringi nyanyian lagu Minang yang berisikan cerita dan nasehat nasehat adat dan agama

Terlihat para pemuda memperagakan gerakan silat dengan kaki yang membentuk kuda-kuda dengan tangan yang lincah memperagakan gerakan penyerangan

Mereka bergerak dengan mengikuti alunan musik dan lagu yang dialunkan

DEANDRAWhere stories live. Discover now