Bab 3 | Jangan Pergi Lagi

1K 91 16
                                    

"Seandainya cinta akhirnya akan berlabuh kepadamu, kenapa waktu harus membuatku terlambat menemukanmu?"

***

Dengan pakaian yang lusuh dan basah Nindy berlari dan pulang menuju rumahnya. Dalam hati dia sangat ingin menangis tapi ia teringat kata-kata kakaknya sebelum meninggal "Sesekali menangis karna kesedihan tidak apa tapi jangan sampai menjadi kebiasaan karena nanti ada saatnya kamu harus menangis dalam kebahagiaan."

Sesampainya dirumah Nindy langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengganti semua pakaiannya yang sudah basah dan kotor.

"Mbak Anin kenapa?" tanya asisten rumah tangganya. Bik Iyas memang sudah berkerja di rumah itu sejak Nindy masih kecil dan karena itu juga Bik Iyas sudah Nindy anggap seperti keluarga. Namun Bik Iyas tidak setiap malam menginap disana, hanya pada hari tertentu saja.

"Nggak apa-apa kok bik." Nindy membuang muka agar tak terlihat seperti orang yang menahan sedih.

"Bik, Anin mau keluar sebentar ya." pamitnya.

"Yaudah hati-hati mbak."

Taksi online yang ia pesan sudah sampai dan menunggu di depan rumah. Dia pun langsung bergegas menaiki taksi itu dan pergi menuju tempat yang dia tuju.

Sedangkan di tempat lain, Sherrina dan Yasmine begitu panik karena sahabatnya yang sedari tadi pamit ke perpustakaan tidak juga kembali ke kelas sampai pelajaran telah usai.

"Awas aja itu anak kalau ketemu bakal gue jewer, bikin orang panik aja. Mana tasnya juga di tinggal lagi." Yasmine berjalan menenteng tas milik Nindy yang dia tinggal di kelas.

"Heh denger suara telfon nggak sih?" tanya Sherrin.

"Bentar, kayaknya dari tas Nindy deh." Yasmine mengacak-ngacak tas Nindy dan benar saja ia menemukan ponsel Nindy berada di tas itu.

"Kak Nathan?" Yasmine memberikan ponsel itu ke Sherrin.

Dengan wajah pucat Sherrin meneguk ludahnya perlahan dan mengangkat telfon itu dengan sangat gugup.

- Percakapan di telfon -

Darimana aja? Dari tadi di chat nggak di bales di telfon juga nggak di angkat, lo nggak tau gue kangen, hm?

Hallo kak, maaf ini bukan Nindy hehe

Hah? Trus Nindy kemana? Kenapa handphone nya bisa sama lo?

Nah, itu dia kak, sejak tadi istirahat bilangnya mau izin ke perpustakaan buat pinjam buku tapi sampai jam pulang nggak balik juga sampai tas nya juga di tingg...

tut tut tut ...

-

Sherrin memasang wajah masam karena telfonnya di putus begitu saja oleh Nathan sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Yasmine yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka mengangkat kedua alisnya dan bertanya apa yang sedang mereka bicarakan.

"Yas, gue sekarang punya satu aib yang bagus banget" ucap Sherrin dengan senyum sinisnya.

"Aib? Apaan emang?" tanya Yasmine penasaran.

"Ternyata Kak Nathan itu diluarnya doang cool aslinya bucin abis." Sherrin mulai berbisik kepada Yasmine.

"APA? KAK NATHAN BUCIN?" ucap Yasmine dengan setengah berteriak.

Sherrin langsung membekap mulut Yasmine agar suaranya tak semakin kencang. Teriakan Yasmine sampai membuat anak lain menoleh dan mulai berbisik di belakang mereka.

SUNYI DAN RINDU - SELESAI (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang