"Jangan melihat orang lain, lihat aku saja." Kata Jeno lalu melepaskan sentuhannya dari pipi Karina.
Karina menatap Jeno dalam diam. Masih mencoba mencerna setiap perkataan dan perilaku Jeno padanya. Perkataan Ryujin mengalihkan pandangannya mereka.
"Apakah saat ini kalian sedang syuting drama?"
Karina pun segera menundukkan kepalanya karena merasa canggung.
"Sekarang tidak mau menyembunyikan hubungan kalian lagi?" kata Renjun.
"Sekarang kalian akan melakukannya secara terang-terangan?" tanya Yangyang.
Jeno mengabaikan perkataan mereka lalu berdecak pelan sambil melihat Karina.
"Kenapa kau menunduk? Segera makan makananmu." Kata Jeno pada Karina.
"Oh? Iya! Tentu saja aku harus makan." Kata Karina dengan senyum paksanya lalu memakan Tteokbokkie miliknya.
"Oh! Winter datang." Kata Giselle senang, Karina menoleh.
Winter datang dengan senyum tipisnya.
"Sedang apa? Duduklah." Kata Yeji tersenyum.
"Sebelumnya aku mau minta maaf, karena telah menghindar selama ini. Tapi walaupun begitu, apakah aku masih boleh bergabung?" tanya Winter.
"Jika kursi itu sudah terisi, maka kau tidak boleh bergabung lagi." Kata Ryujin sambil menunjuk kursi kosong.
Winter melihat kursi yang kosong itu lalu memberikan senyum tipisnya.
"Kursi itu memang disiapkan untukmu. Selama ini kami membiarkan kursi itu tetap kosong dengan harapan jika kau melihatnya maka kau akan datang menghampiri kami. Tapi kau bahkan tidak datang ke kantin." Kata Giselle.
"Maaf." Kata Winter merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, duduklah." Kata Karina, Winter mengangguk.
"Lain kali jika kau meninggalkan kursi itu lagi, aku akan mencari orang yang lebih baik untuk mendudukinya." Kata Ryujin santai.
"Iya. Tapi aku akan berusaha agar kursi ini tidak di duduki oleh orang lain." Kata Winter tersenyum.
"Itu malah lebih baik lagi." Kata Ryujin tersenyum diikuti oleh senyuman dari yang lain.
"Kau belum membeli makananmu?" tanya Mark yang duduk di samping Winter.
"Belum." Kata Winter lalu melihat ke tempat penjual makanan di kantin.
"Antriannya sangat panjang." Kata Hyunjin.
"Jika begitu kau akan mendapatkan makananmu setelah bel istirahat kedua ini berakhir." Kata Somi.
"Makan ini saja." Kata Jeno menyerahkan semangkuk tteokbokki ke hadapan Winter.
"Tapi bagaimana denganmu?" tanya Winter.
"Aku akan makan roti saja. Lagi pula, temanmu ini tetap membelikannya untukku walaupun sudah kutolak." Kata Jeno menunjuk Karina.
"Yasudah kalau begitu! Jika tidak mau makan, tidak perlu dimakan." Kata Karina kesal.
"Winter makan saja, makan saja semuanya." Kata Karina lalu meletakkan beberapa roti di hadapan Winter.
"Terima kasih." Kata Winter senang. Winter pun segera memakan makanan itu.
"Kau sudah merasa lebih baikan?" tanya Mark pada Winter.
"Iya sudah." Kata Winter.
"Syukurlah kalau begitu. Lalu bagimana dengan Jaemin? Dia sama sekali tidak bisa dihubungi." Kata Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Message To Reality
Fanfiction📌 Follow dulu sebelum baca 😊 Masa depan! Adalah hal yang selalu dipikirkan oleh Karina. Masa depan yang cerah akan menantinya karena itulah dia bekerja keras di dalam belajar, dan moto 'usaha tidak akan mengecewakan hasil' adalah pegangannya. Ungg...