bab 7

4 3 0
                                    

"aku mencintainya, jadi aku berhak ikut campur segala urusannya"

"Haru! kamu membuatku binggung, hanya karena kamu mencintai laras, bukan berarti kamu harus tau segalanya tentang laras"

Haru tak lagi berkutik, dia memandangi wajah cantik di sampingnya, memandangnya lekat kemudian membuang muka, dan berjalan meninggalkan mereka berdua di sana.

Laras memilih memandang punggung lebar haru yang mulai tak terlihat, ada rona merah di wajahnya, dan gejolak aneh di dadanya. Hanya dia yang tau arti dari gejolak itu.

"Laras?" Suara khas regal yang berat, mampu membuat laras kembali pada dunia nyata.

"Iyah kak?"

"Kamu! Menyukai Haru?"

"Hah? Maksud kak regal apa"

"Ngak! Lupakan pertanyaan tadi!" Ucap regal sembari menatap lekat wajah cantik laras "ini surat untukmu dariku, jangan di baca sekarang"

"Kenapa kak?" Ucap laras binggung dengan amplop surat yang bergambarkan love.

Satu hal yang perlu di ketahui. Regal fandra, seorang pemuda tampan yang cuek dan sinis setiap kali melihat seseorang, regal termasuk 5 lelaki tertampan di sekolahnya. Hari ini dia memberikan surat untuk laras dengan amplop bergambarkan love.

"Itu amplop yang di pilih adik aku?" Laras tak bertanya lagi! dia diam membisu di sana sembari memegang amplop itu "kamu lanjutin ajah kegiatan kamu tadi, maaf yah aku ganggu kamu" ucap regal sembari maju kedepan, kemudian mengusap rambut hitam pekat laras. Regal kembali membuat binggung laras dengan tingkahnya itu.

"Aku pergi dulu" ucapnya kemudian melangkah pergi.

Laras! kembali di buat merasakan gejolak aneh di dadanya, oleh kedua orang baru yang masuk di hidupnya.

"Dadaku berdetak untuk siapa? Kak haru atau kak regal?" Laras bertanya soal hatinya, tak ingin bingung siapa yang telah mengisinya "Mereka berdua hanyalah orang baru dalam hidupku, tapi mereka juga mampu membuat perasaan yang kalut dalam ceritaku"

***
Laras bimbang soal surat yang di pegangi nya dia bingung, membuka atau membiarkannya penasaran tentang isi surat dari kak regal di tangganya. lama terdiam akhirnya laras memberanikan membuka surat itu.

Beberapa saat dia membacanya. Dia kaget dengan kata dari suratnya, di sana tertuliskan. Bahwa, regal mencintainya dari pertama kali bertemu. Saat itu! laras berada di rumahnya menjenguk adik kesayangannya. Syafandra andria, nama lengkap adik dari regal fandra, awalnya regal selalu menepis soal perasaanya. Namun semakin lama dia bingung tentang hatinya. Dia kemudian memberanikan diri untuk bertanya soal laras. Dan yah! Adiknya selalu bercerita soal laras kepadanya, tentang laras yang disekolah tak pernah ke kantin, malah sering membawa bekal. tentang laras yang juara umum kelas, namun memilih kelas ips. Tentang laras yang unik semua di ceritakan oleh syafa. Dan semua hal itu rendra jatuh cinta pada gadis yang memili mata bulat dan senyum secerah bulan sabit. Namun sayangnya laras jarang sekali tersenyum.

Air mata menetes si mata indahnya. Dia tak sanggup meneruskan membaca surat bahagia itu. Dia meremasnya dan membuang ke arah luar jendela, agar tak di ketahui oleh ayahnya, dia tak ingin di pukuli hanya karena sekertas surat.

"Kak regal, aku ngak pantas kakak cintai, aku wanita yang tidak sempurna, kak regal bahkan bisa mendapatkan yang lebih" ucapnya dalam keheningan, laras mengingat keadaannya yang tak wajar, masalah ekonomi dan keluarganya, adalah penghambatnya.

Tok tok tok

Ketukan dari arah luar pintu kamarnya, membuat laras buru buru melap air matanya yang belum sepenuhnya kering, dirinya bangkit dan memutar gagang pintu kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMILIK LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang