Mas Gus||11

269 15 1
                                    

Follow dulu sebelum baca

🪐Happy reading🪐

Malam ini sepertinya Gibran akan menginap di rumah kediaman Herlangga, sebenarnya tadi Gibran ingin langsung memboyong Nayola ke Pesantren Darussalam namun sang mertua menyuruhnya untuk tinggal disini dulu semalaman, baru nanti pagi mereka meninggalkan kediaman keluarga Herlangga itu.

Keluarga Gibran sejak tadi sudah pulang duluan, karena memang mereka sudah lelah dengan acara seharian ini terlebih kakak ipar nya itu sedang mengandung besar, jadi mau tidak mau meraka harus pulang.

"Gus Gibran udah selesai mandi?kata ibu suruh turun kita makan" ucap Nayola diluar kamar, Nayola mengerutkan dahinya ketika sama sekali tidak ada jawaban apapun.

"Gus Gibran Nayola boleh masukkan?"tanya Nayola, ia ingin memastikan bahwa suaminya itu sudah selesai mandi atau malah sedang tidur.

Karena tidak ada jawaban dari dalam, dengan ragu Nayola membuka kenop pintu dan melangkahkan kakinya memasuki kamarnya.

Namun baru saja Nayola menutup pintu dan berbalik menghadap ke arah kamar mandi,ia di kejutkan dengan penampakan yang membuat dirinya mematung sekaligus membuat pipi bakpao nya bersemu merah.

Sontak Nayola pun menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan berucap istighfar, Nayola tidak sengaja melihat perut kotak-kotak Gibran.

Sedangkan sang pelaku juga tidak kalah terkejutnya ketika ia baru saja keluar dari kamar mandi dan mendapati Nayola sudah berada didalam kamar, buru-buru Gibran mengambil bajunya yang berada didalam tas ransel dan memakainya.

"Astaghfirullah Gus Gibran kenapa ga pakai baju di dalam aja sih?" seru Nayola dengan posisi yang belum berubah.

"Saya mana tau kalau kamu masuk kedalam"

"Kan bisa Gus Gibran bawa bajunya terus pakai di dalam"

"Iya nanti saya pakai baju didalam, sekarang buka mata kamu saya udah pakai baju"

"Ga bohong kan?"geer Nayola

"Iya" setelah mendapatkan jawaban dari Gibran, perlahan Nayola membuka matanya dan benar saja Gibran sudah selesai memakai baju.

Beberapa detik Nayola terpaku dengan penampilan Gibran walaupun pria itu hanya memakai baju hitam pendek dan sarung berwana coklat, menurutnya sangat cocok untuk Gibran ditambah rambutnya yang sedikit basah dan di sisirnya menggunakan jari kebelakang menjadi bertambah tingkat ketampanan seorang Gibrana Abizar Mukhtar.

Gibran yang ditatap seperti itu oleh Nayola pun sedikit salah tingkah, ia berdeham untuk menetralkan detak jantungnya yang sudah tidak karuan itu.

Nayola yang mendengar suara dehaman Gibran pun tersadar dan langsung menundukkan kepalanya kebawah.

"Lain kali pakainya didalam aja Gus, kalau nanti ada yang masuk ke kamar tiba-tiba terus bukan saya bagaimana?" tanya Nayola spontan

"Kamu cemburu?"

"Hah?e-engga, saya cuman kasih tau Gusnya doang" elak Nayola

Tidak ada jawaban dari Gibran hanya saja pria itu sedang melihat lekat perempuan bertubuh mungil yang sekarang sedang berada di hadapannya.

"Gus kata Ibu makan malam dulu" ucap Nayola yang ingat akan tujuan awalnya ia memanggil Gibran.

"Ekhm ayo!"

Merekapun menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang makan yang berada tidak jauh dari dapur.

*****

Mas GusWhere stories live. Discover now