33||33

15.5K 1.5K 92
                                    

HALLO

SELAMAT DATANG DI CERITA HIRAETH||A SHAKA

🪐🪐🪐

Shaka berjalan sempoyongan menaiki tangga, teman-temannya satu persatu sudah tepar.

Shaka menghentikan langkahnya ketika ada yang menahan tangannya, Shaka mengernyitkan keningnya, "mau ke mana? Kamar kamu bukan di sana." Ucap orang itu.

Shaka menghempaskan tangan orang itu kasar, "bukan urusan lo bitch." Ucap Shaka lalu melanjutkan langkahnya.

"AKU ITU ISTRI KAMU SHAK. CUKUP HINA AKU." Teriak Netta menatap punggung Shaka.

Shaka yang mendengar itu terkekeh, "lo emang hina di mata gue, sampai kapanpun itu." Ucap Shaka tanpa menatap ke arah Netta.

Shaka mengambil sesuatu dari saku celananya, itu adalah kunci. Shaka berjalan menuju kamar di mana Zee berada.

"Bukannya Zee yang hina? Orang-orang tau itu." Ucap Netta membuat Shaka menghentikan pergerakan tangannya yang akan membuka pintu.

Shaka berbalik arah menatap Netta, berjalan mendekat ke arah Netta, "ngomong apa lo?" Tanya Shaka.

"Kenapa? Emang faktanya gitu kan?" Tanya Netta balik.

"Perempuan yang deket-deket sama suami orang itu apa namanya? Bahkan sampe tidur bareng." Ucap Netta menatap Shaka.

Shaka mendorong kening Netta menggunakan jari telunjuknya, "NGACA!" Titah Shaka.

Shaka meniup jari telunjuknya, "jari gue kotor nyentuh lo." Ucap Shaka.

"Gue emang gak inget apa yang gue lakuin sama lo, tapi sampe gue tau itu bukan anak gue, jangan harap lo berdua hidup tenang." Ucap Shaka.

Setelah mengatakan itu, Shaka langsung pergi meninggalkan Netta.

Baru saja membuka pintu, Shaka sudah menemukan Zee yang tengah tertidur, Shaka merebahkan tubuhnya di samping Zee, memeluk tubuh Zee.

"Zee?" Panggil Shaka dengan suara berat tepat di samping telinga Zee.

Shaka mengeratkan pelukannya pada Zee dengan posisi Zee membelakangi tubuh Shaka.

Shaka menempelkan hidungnya ke leher Zee, hingga menimbulkan pergerakan dari perempuan itu, "Shaka?" Panggil Zee dengan suara serak.

"Hm?" Balas Shaka masih tetap dengan posisinya.

"Kamu mabuk." Ucap Zee mencium bau alkohol dari tubuh Shaka.

Shaka membalikan tubuh Zee agar menatap ke arahnya, Shaka menatap mata Zee dengan mata sayunya, "kalau aku kelewatan batas, kamu pukul aja, di aset." Ucap Shaka.

Setelah mengatakan itu Shaka menempelkan hidungnya dengan hidung Zee, tatapan Shaka turun ke bawah, menatap bibir Zee.

Shaka menempelkan bibirnya dengan bibir Zee, cukup lama Shaka hanya menempelkan bibirnya. Serasa tidak ada perlawanan dari Zee, Shaka mulai melumat bibir Zee.

Shaka menarik tenguk Zee untuk memperdalam ciumannya, Shaka terus mencium Zee hingga membuat perempuan itu melenguh.

Shaka melepaskan ciumannya sejenak, menatap Zee yang sedang mengatur napasnya.

Zee menahan dada bidang Shaka ketika Shaka mendekatkan kembali wajahnya, "Sha-shaka?" Panggil Zee.

Shaka mengambil alih tangan Zee, Shaka kembali mencium Zee, kali ini Shaka lebih menuntut.

Perlahan Shaka menyingkapkan baju Zee tanpa mengakhiri ciumannya itu, Shaka berhasil membuka kaos yang Zee kenakan.

Keduanya bernapas dengan tidak teratur, Shaka melepaskan ciuman itu, Shaka menempelkan hidungnya dengan hidung Zee, menatap mata Zee.

Hiraeth || A SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang