40||40

18.4K 1.3K 122
                                    

HALLO

SELAMAT DATANG DI CERITA HIRAETH||A SHAKA

🪐🪐🪐

Setelah itu Shaka pergi meninggalkan Zee yang masih diam. Shaka tidak akan lengah lagi kali ini.

Shaka menghentikan kakinya tepat di depan ruang Papih nya itu, Shaka mendengar percakapan yang membuat kemarahan Shaka kembali memuncak.

"Bagaimana jika Tuan muda tau kalau saya tidak pernah mencari informasi tentang Nona Zee?" Tanya James pada Satrio.

"Biar itu jadi urusan saya." Balas Satrio.

Dapat Satrio lihat James yang menghela napas kasar, "kau kenapa?" Tanya Satrio.

"Saya takut di berhentikan dari pekerjaan saya." Balas James.

Satrio yang mendengar itu tertawa, "kau bekerja untukku bukan anakku James." Ucap Satrio.

"Jadi turuti semua perintahku bukan perintah anakku. Selama aku masih hidup, hidupmu juga aman James." Lanjut Satrio.

"Terima kasih Tuan." Ucap James menunduk hormat.

"Keluarlah, aku ingin tidur." Ucap Satrio.

"Saya permisi." Pamit James.

Baru saja membuka pintu untuk keluar, tapi tubuh James sudah terhuyung ke depan karena ada kaki yang sengaja membuat James terjatuh.

James menatap ujung kaki hingga kepala orang itu, betapa terkejutnya James ketika melihat orang itu Shaka.

Shaka memberi isyarat menggunakan matanya pada James untuk mengikutinya.

"Kau kenapa James?" Tanya Satrio mendengar suara dari luar.

"Aku tidak papa Tuan." Balas James.

James beranjak, menutup pintu, lalu pergi menyusul Shaka.

Shaka melangkahkan kakinya ke rooftoop, Shaka sedari tadi tak mengeluarkan suara, Shaka masih membelakangi James yang berada di belakangnya.

"Lo tau gue punya anak?" Tanya Shaka.

"Maafkan saya Tuan." Balas James.

Shaka berbalik arah menatap James, "gue kayak orang tolol di sini." Kekeh Shaka.

"Gue bahkan nganggep anak gue udah mati." Ucap Shaka.

"Lo tau James? Gue hidup sendiri selama ini. Harapan gue cuma Zee." Ucap Shaka menjeda kalimatnya.

"Gue suruh lo cari jejak dia, tapi lo bilang gak bisa. Gue maklumin itu, tapi sekarang gue tau alasan lo." Lanjut Shaka.

"Kalau emang dari awal lo gak mau bantu gue, gak usah. Bilang langsung sama gue. Jangan kayak gini, lo bikin gue kecewa." Ucap Shaka kemudian pergi meninggalkan James.

Shaka tidak peduli jika James ini seumuran dengan Papihnya atau lebih tua, Shaka tidak peduli. Shaka hanya kecewa pada James, Shaka menaruh harapan tiap harinya kalau James akan memberikan kabar tentang Zee. Tapi nyatanya tidak.

Shaka kembali melangkahkan kakinya menuju ruang inap Satrio, baru pertama kali masuk, Shaka sudah menemukan Papihnya yang sedang tertidur.

"Gak usah pura-pura." Ucap Shaka.

Shaka mendudukan dirinya di soffa, "percuma ngehindar." Lanjut Shaka membuat Satrio langsung membuka matanya.

"Papih punya alasan." Ucap Satrio tanpa menatap Shaka.

Hiraeth || A SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang