tertinggal

110 15 0
                                    

"tch..si Boruto lama sekali"keluh seorang gadis berkacamata.

"Iya, padahal dia yang ngajak"tambah gadis tembem.

Sisa dari mereka menghela nafas.Kini mereka berada di stasiun Konoha,seperti rencana Boruto kemarin,mereka akan pergi ke sunnova station.

"Hachuu.."suara bersin Shikadai membuat Shinki tersentak.

"Hika?Lo gapapa kan?"tanya Shinki menyentuh pundak Shikadai.

"Ngga papa"Shikadai menepis tangan Shinki.

"TEMAN TEMAN!!!"terlihat dari kejauhan Boruto dan Mitsuki melambaikan tangan mereka

"Lo lama banget sih!"Rajuk Inojin.

"Sorry sorry gue tadi cari kamera,..okeh udah Dateng semua kan,ayoo kita berangkat"ajak Boruto langsung masuk ke kereta.

"Ish..kita udah nungguin dia malah ninggalin"ucap Sarada sebal.

Mereka pun masuk dan mencari tempat duduk.Sarada duduk dengan Chocho,Boruto dengan Mitsuki,Shikadai dengan Shinki dan Inojin.

"Kira kira kayak apa sunnova station itu?"tanya Chocho.

"Entah,semoga aja bagus"jawab Sarada sambil selfy dengan kameranya.

Mitsuki juga sedang menunjukkan spot foto yang ada di sunnova station.Boruto tampak berbinar binar senyumnya merekah.

Shikadai duduk di paling pojok dekat jendela,dia dengan diam memandangi keindahan alam yang ada dibalik kaca.Shinki sibuk membaca buku dan Inojin melukis.

Beberapa menit kemudian terdengar suara bersin kecil yang membuat semua mata mengarah ke sang empu.

"Hika?"

"Shikadai Lo sakit yah?apa Lo laper?"tanya Chocho yang berdiri dibelakang Shikadai.

"Apa tempat Lo kotor makanya bersin?"tanya Sarada.

"Mungkin ada yang ngebicarain elo"ucap Boruto.

"Udah ngga papa,biasanya juga gini,paling sembuh nanti pas sampe"ucapan Shikadai sedikit menenangkan mereka.

Shikadai kembali menghadap kaca.Tanpa sadar Shinki sedang memperhatikannya.Shinki tau keadaan Shikadai sedang buruk hari ini,tapi karena keinginan nya dia mencoba menepisnya.

Beberapa jam kemudian....

"Aduuhh...gue laper banget!!"racau Chocho menyentuh perutnya.

"Ha?Lo kan dah makan banyak Ciki"ucap Sarada tak percaya.

"Dasar gendut merepotkan saja!"ketus Inojin.

"Hei!!aku bisa mati karena lapar tau"

"Apa makananmu habis Chocho?"tanya Mitsuki lembut sambil menopang Boruto yang tertidur dipundaknya.

"Iya Mitsuki"jawab Chocho.

"Ya udah,ini keretanya juga lagi berhenti,gue beli makanan aja buat lo"ucap Shikadai berdiri meninggalkan Shinki yang tertidur.

"Aaaaa....makasih ya Shika-chan~"ucap Chocho senang.

"Tolong bilangin Shinki nanti"

"Okay"

Shikadai turun dari kereta dan mencari tempat penjualan makanan,dia beli beberapa Snack dan tidak terlalu banyak cuma buat Chocho aja.

Terdengar suara yang menandakan kereta akan berangkat lagi.Karena sangat lama mereka sedikit tertidur.

"Maaf,tunggu bentar ya dek,cari kembalian dulu"

"Iya"Shikadai sedikit kaget,dia dipanggil dek,sekecil itukah dia?.sekarang usianya beranjak 17 tahun.Sedikit kesal jika masih disebut dek.

Shikadai sedikit panik karena kereta mulai berjalan.Dia menoleh sana sini mencari penjual tadi.Kepalanya mulai pusing karena keramaian.

"Ini dek maaf ya lama"

"Iya gapapa, permisi"Shikaadai pun langsung berlari kearah kereta.

Dia menerjang kerumunan orang orang yang ada di stasiun itu.Dan benar saja dia tertinggal dan kereta sudah melaju pergi.Dengan cepat ia mengejarnya.

Sementara itu didalam kereta.....

"Ngh...mm?"Shinki perlahan membuka matanya dan menoleh kesana kemari mencari keberadaan sepupunya.

"Hika kemana?"tanya Shinki.

"E-eh?..mm paling ke kamar mandi"jawab Inojin yang tertidur.

"Hm?"Shinki mencoba tenang dan percaya,dia merebahkan tubuhnya lagi.

Kaki shikadai mencoba berlari lebih cepat,menambah Cakra pada kakinya berharap kereta itu dapat terkejar..tapi...

Duk...bgh..

"Nghh...itte.."Shikadai tersungkur jatuh ditengah rel.

Kepala nya pusing,matanya sama sekali tidak bisa bekerja sama hari ini.

"Merepotkan..gue cuma mau liburan dengan tenang.."ucap Shikadai mencoba bangkit.

"Eh...dek kenapa ditengah rel,bahaya kesini cepet!!"teriak seorang laki laki.

"Ya pak"Shikadai pun beranjak mendekati laki laki itu.

"Aku ini masih muda jangan panggil pak"

"Mm ya maaf.."

"Kok bisa kamu disitu?"

Shikadai pun menceritakan semuanya dan laki laki mendengarkan.

"Ya udah kamu ikut aku aja,kamu juga keliatannya sakit,ngga jauh dari sini ada penginapan,kamu bisa istirahat dulu"jelas laki laki itu.

"Tapi...nanti teman teman saya khawatir"jawab Shikadai lesu.

"Sudah,ayo ayo,oh ya namaku Wira,20 tahun"

"Shikadai,17 tahun"

"Ha?17?ngga mungkin kamu pasti 13 tahun kan?"Sangkal Wira.

"Aku 17 tahuuunn!!apa aku sekecil itu?!!"tanya Shikadai tak terima.

"Ya begitulah...ayo ayoo"

Shikadai dengan cemberut mengikuti Wira.Dikereta Boruto dkk sedang tertidur pulas,karena perjalanan masih panjang.

"Ayoo masuk!!"ajak Wira menggandeng Shikadai.

"Aku bukan anak kecil"

"Sudah jangan protes"Wira pun menitah Shikadai untuk tidur berbaring di kasur,Wira pergi kekamar mandi.

"Orang ini patut dicurigai...hachuu..."gumam Shikadai disela bersinnya.

"Tidak baik berprasangka buruk pada orang"ucap Wira keluar dari kamar mandi dengan membawa satu baskom berisi kain.

Dengan lembut menempelkan kompres dikepala Shikadai."aku bukan orang jahat".

"Hmph.."Shikadai memalingkan wajahnya.

"Kamu ini..bukannya makasih sudah kutolong"

"Iya makasih"

"Tapiii....sepertinya kamu sedang dalam bahaya"ucapan Wira membuat Shikadai menoleh kearahnya.

"Apa maksudmu?"

"Kamu tau saat kamu berlari mengejar kereta ada seseorang yang mengikutimu dan selalu menatapmu"jelas Wira.

"Ha?...maksudmu?"

"Ya seperti penguntit gitu,aku juga ngga tau sih,semoga kamu aman"

"Jangan menakutiku!!!"

"Tidak,aku hanya memberi tauuu"

********

"Mmm...aku seperti lupa tapi apa ya?"ucap Sarada yang baru bangun.

"Perasaan aja kali"

..



.


My Possesif CousinWhere stories live. Discover now