🪐 70 • Euforia Kemenangan 🪐

30 2 0
                                    

Ramai, pendukung tim FF spontan bersorak senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramai, pendukung tim FF spontan bersorak senang. Drum dipukul, trompet ditiup, dan mereka semua kompak menyanyikan yel-yel untuk tim kebanggaannya. Sementara, Ian dan kawan-kawannya saling berpelukan di tempat, melakukan selebrasi. Akhirnya, mereka berhasil menjadi juara!

"Woohoo! Good job, Guys!" seru Ian.

"Astagadragon! Ternyata, kita keren juga, ya. Umpan gue, sih, boleh-boleh, ya, di detik akhir tadi," pekik Bima.

"YES, WE WON! Good game, Guys!" tambah Bobi.

Tak berhenti sampai di sana, euforia terus berlanjut ketika pasangan masing-masing berhamburan menghampiri mereka. Berlari dari kursi penonton ke lapangan, Tania menghampiri Ian, sedangkan Sofi menghampiri Bima.

"Aaa, congrats, ya! Kampus kita menang! Aku bangga sama kamu. Kamu hebat banget tadi," puji Tania dengan raut cerianya, memberi selamat.

Tersenyum senang, Ian beralih mengacak gemas rambut Tania. "Itu juga karena ada kamu yang nyemangatin aku."

Di samping Ian dan Tania, ada juga pasangan Bima dan Sofi yang melakukan hal serupa. "Aaa, kamu keren banget, Sayang! Congrats, ya! Aku ikut seneng," ungkap Sofi.

"Siapa dulu, dong? Pacarnya Sofia Anastasya, gitu, loh!" balas Bima, membanggakan diri.

Berbeda dengan kedua temannya, Bobi tampak murung karena sang pujaan hati tak menampakkan batang hidungnya. Sebagai mahasiswa Universitas Garuda, mungkinkah Amel sedang menghibur tim OC yang baru saja ia kalahkan itu? Terlebih, Amel terang-terangan mendukung tim kampusnya sejak awal. Tentu saja, Bobi jadi tertantang untuk mengalahkannya, kan?

Namun, lamunan Bobi seketika buyar kala ada tangan yang tiba-tiba menepuk pundaknya dari arah belakang. Terlonjak kaget, ia buru-buru menoleh guna melihat siapa pelakunya. Dan, coba tebak, nyatanya lelaki itu langsung disambut oleh wajah semringah sang kekasih yang sengaja memiringkan kepalanya itu.

"Hai," sapa Amel, "congrats, ya, Bob!"

Refleks membalikkan badannya untuk menghadap Amel, Bobi tersenyum lebar. "Makasih, Beb."

"Tapi, menurut kamu, gimana aksi aku tadi? Keren, nggak? Jonathan, mah, lewat!" ucap Bobi menyombongkan dirinya. Padahal, baru saja tiga detik yang lalu ia menjadi orang waras.

"Nggak, ah, biasa aja. Jonathan masih lebih jago dari kamu," dusta Amel, sengaja memanas-manasi Bobi.

"Eh, buset, dah, Mel! Tadi aku udah keren kayak gitu, terus kamu nggak  ngakuin kemampuan aku? Oke, fine, nggak papa!" Pura-pura kecewa, Bobi malah sengaja menyanyikan sepenggal lirik Hati Yang Kau Sakiti dengan ekspresi yang berbanding terbalik dengan isi lagu. "KU MENANGIS ..., MEMBAYANGKAN! Betapa kejamnya dirimu atas diriku."

Tak ayal, Amel tertawa puas. Tak ingin Bobi salah paham, gadis itu lekas menyudahi kejailannya. "Ya, nggak, lah, aku cuma bercanda. Kamu, tuh, yang terbaik! Selamat, ya, Bobi, sayangnya aku." Gemas melihat kekonyolan Bobi, gadis itu spontan menarik pipinya. Ah, kekasihnya itu memang selalu bisa membuatnya terhibur.

Aku Sandaranmu ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang