07. Dapat Bunga

1K 92 0
                                    

_______________

Hasta memakai kemeja hitam polos dilapisi Jas hitam juga. Ia akan ke kondangan Angga adik kelasnya saat SMA yang kebetulan menikah dengan tetangganya.

Begitu keluar dari kamar, Hasta pamit pada Bundanya. Ya Bundanya sudah pulang sejam yang lalu.

"Bun, Hasta pamit ya." Ucap Hasta lalu menyalimi Unggung tangan Bundanya.

"Sendiri toh Le?" Tanya Bunda.

"Ya sendiri lah Bun. Hasta kan nggak punya pacar apalagi crush." Jawab Hasta.

"Ya makanya cari pacar. Tapi cewek yang tadi gimana Le? Cantik nggak?" Tanya Bunda.

"Yang tadi nganterin nasi bungkus?" Tanya Hasta balik.

"Iya, gimana? Udah cantik, kalem, baik, guru lagi. Di jamin cocok sama kamu. Polisi pasti selalu jodohnya guru." Celetuk Bunda terlihat senang membahas Almira.

"Nggak tau Bun. Baru ketemu ini juga." Jawab Hasta.

"Dia tuh anaknya Pak Aditya yang tempo hari Bunda bilang itu loh Le." Sahut Bunda.

"Loh, dia anaknya Pak Aditya itu Bun?" Hasta terkejut, ternyata wanita tadi adalah anak Pak Aditya. Tapi kenapa ia tak ingat ya.

"Iya makanya itu, mau ya sama dia. Dia itu menantu idaman banget loh Le." Ucap Bunda lagi.

"Nggak tau Bun, nanti aja bahasnya. Hasta mau berangkat nih. Ntar malah kesorean, pengantinnya udah masuk rumah duluan Bunda." Ucap Hasta.

"Yaudah, sana deh. Ntar kalau ketemu calon mantu Bunda, ajak foto ya." Goda Bunda yang kini terkekeh.

"Nggak janji ya Bun. Hasta berangkat, Assalamu'alaikum." Salamnya, lalu keluar rumah.

"Wa'alaikumsalam."

Hasta kemudian mengambil motornya, lalu keluar rumah melaju ke rumah tetangganya yang hajatan nikahan. Tak jauh, hanya 500 meter, dan itu pun masuk ke dalam gang.

Malu karena kondangan sendirian? Pasti ada rasa malu, iri dan miris di dirinya. Tapi mau bagaimana lagi? Memang ia belum memiliki pasangan. Kalau ia malu saat ini, yang ada malah di ejek teman-temannya yang lain.

Hasta langsung menuju pelaminan, menghampiri pengantin yang kini menjadi raja dan ratu sehari semalam. Tersenyum pada pengantin pria.

"Eh pak Polisi, sempat juga dateng ke nikahan gue." Sahut Angga yang kini langsung berdiri dan memeluk Hasta.

"Iya, mumpung libur. Samawa ya, akhirnya nikahnya sama tetangga gue." Ucap Hasta.

"Siap bang. Makan dulu bang, banyak makanan tuh. Anak-anak Volly juga udah pada dateng, kayanya lagi makan deh." Ucap Angga.

"Oke!"

"Selamat ya Anggi. Kalian cocok, Angga Anggi." Canda Hasta.

"Makasih ya Bang. Haha, udah jodohnya bang." Jawab Anggi.

"Oh iya, Abang sendiri aja nih?" Tanya Angga.

"Iya nih, belum punya gandengan. Mana ada cewek yang mau sama saya, kerjaannya nembak orang." Canda Hasta.

"Haha, cocok banget sih sama temenku Bang. Dia juga sendiri tuh, kalau ketemu kayanya cocok deh Abang." Celetuk Anggi.

"Eh iya deh, mana ya si Almi? Perasaan tadi masih makan deh sama yang lain." Celetuk Angga.

"Iya ih, udah ada cowok yang kondangan sendiri dia malah hilang entah kemana." Dengus Anggi.

"Yaudah, gue ke yang lain dulu ya Ngga, Anggi." Ucap Hasta yang mengabaikan ucapan kedua pengantin ini.

PRAHASTA (On Going)Where stories live. Discover now