04. DARE 30 HARI

24.7K 2.4K 1.3K
                                    

Ada yang nunggu update??

ABSEN DULU BERAPA PERSEN BATRE KALIAN?

Kalian tau Arzel dari mana hayo??

Jangan lupa vote dan komen cerita ini ya 🤗🤗🤗 dan share cerita ini ke temen-temen kalian biar makin banyak yang bacaa...

Yukk jangan sider 🤫🤫 nononoo

SELAMAT MEMBACA AYANG ARDES!

RAMEIN SETIAP PARAGRAFNYA SKUY

4. DARE 30 HARI

“Sekarang aku tahu bahwa jatuh cinta tidak mempunyai definisi yang menetap. Tapi yang selalu aku ingat, jatuh cinta adalah kamu”

~Hazel Priyanka~

°°°°°°°

Sorakan penuh semangat dari anggota cheers memenuhi suasana lapangan yang sedang ramai oleh para murid yang menonton. Kenzo yang merupakan teman se-timnya melempar bola orange itu kepada Ardes, membuat cowok itu dengan sigap menangkapnya.

Bunyi pantulan bola serta decitan dari sepatu yang bergesek ke lantai lapangan mengisi ketegangan semua orang. Setelah dirasa sudah tepat, Ardes segera melempar bola itu masuk ke dalam ring yang langsung disusul oleh teriakan kemenangan para penonton. Untuk yang kedua kalinya tim basket Ardes lebih unggul 3 poin dari pada tim lawan. Tidak perlu diragukan kemampuan Ardes dalam hal ini.

“Kita menang lagi! Mantep dah!” Kenzo menepuk pundak Ardes dengan bangga setelah pertandingan mereka selesai.

“Kalau ada lo pasti menang, Des,” ucap Fano ikut menimpali dan hanya dibalas oleh senyuman tipis dari Ardes, walaupun tidak begitu terlihat.

“TEMEN GUE TUH!! KEREN BANGET!! KALAU MAIN GAK PERNAH GAGAL!!” sorak Panji sambil datang menghampiri, disusul oleh teman-temannya yang lain. Mereka semua langsung mengerumuni Ardes lalu mengajak cowok itu untuk bertos ria secara bergilir sebagai tanda penghargaan atas kemenangan Ardes hari ini.

“Traktir dong, Ji.” Bejo menyelutuk.

“KOK JADI GUE?!” sahut Panji ngegas tidak terima. Hal yang lumrah terjadi jika seorang Panji bertemu dengan Bejo. Dua manusia yang tidak pernah akur dan sering memperdebatkan masalah yang sepele sekali pun.

“Iya, kan, mumpung Ardes menang! Jangan pelit-pelit lo jadi temen! Nanti jodohnya sulit!” Bejo langsung tertawa begitu melihat wajah masam Panji yang mirip pantat ayam jika sedang kesal.

“Ya udah nanti gue aja yang traktir,” kata Chico menengahi. “Pake duit Ardes.”

“Chi, lo pernah nggak mukanya kesodok ring basket?” tanya Panji geram sembari menggulung lengan bajunya sampai ke atas. Bersiap ingin menghajar Chico.

ARZEL (Hardes 2) : The Beginning Of UsWhere stories live. Discover now