TC🌒(III)

69 10 3
                                    

Semua tamu undangan sudah berkumpul,Ayah juga sudah ada di meja yang akan menjadi tempat berlangsungnya akad.sejak tadi ayah dan para tamu undangan menunggu kedatangan bang Hamzah dan keluarganya

"bang Hamzah kemana sih,kok lama banget"aku mulai gusar dan gelisah melanda hatiku.Aku takut sesuatu terjadi pada mereka.

setelah sekian lama aku berperang dengan rasa gelisah ku,Akhirnya ada mang Dadang datang.Mang Dadang ini dia diatur ayahku untuk melihat keluarga bang Hamzah sudah berangkat apa belum.Dan mang Dadang datang dengan nafas tersengal-sengal

"kang....kang Mansyur....Hamzah...ham.."mang Dadang membungkukkan tubuhnya sambil mengatur nafas

"mang... pelan-pelan,tarik nafas dulu"ujar ayahku

setelah mengatur nafasnya mang Dadang mulai menegakkan tubuhnya

"sudah mang,sudah diatur nafasnya.Ayo sekarang dilanjutin"ucap ayahku,mang Dadang duduk dibangku yang seharusnya diduduki bang Hamzah.

"kang, rombongan pengantin pria.Mereka kecelakaan"

DUGH

Seperti ada batu besar yang memukul punggung belakangku,bahkan nyaris membuat otak ku tak mencerna apa yang dibilang mang Dadang

"innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un,Mang jangan bercanda.Omongan itu adalah do'a"ayahku terkejut,bukan ayahku saja aku dan para tamu undangan pun sama halnya seperti ayah

"bener kang saya nggak bohong,tadi pas kami mau menuju ke rumah Hamzah,kami melihat ada kerumunan warga dipinggir jalan dengan satu mobil bermerek Wuling sudah ringsek dibagian depannya.Saat saya melihat plat mobilnya,ternyata itu mobil nya Hamzah.terus saya berhenti dan bertanya pada warga,mereka menjawab kalau mobil itu sempat oleng ketika menyalip dan ada sebuah truk dengan kecepatan tinggi datang dari arah berlawanan menghantam mobil Hamzah menyeretnya jauh,dan yang saya tau keluarga Hamzah tidak ada yang selamat"ucap mang Dadang.aku,ayah dan para tamu undangan pun syok mendengarnya,Kaki ku terasa lemas tak tahan menopang tubuhku,bahuku bergetar karna menangis.Sampai akhirnya,aku terjatuh diatas rerumputan dan terisak,bunda datang berusaha menenangkan ku,walaupun ia menangis ia tetap kuat untuk berjalan

"Bun Hamzah,Bun"lirihku memeluk bunda.pandanganku mulai mengabur,semakin lama semakin kabur bahkan nyaris sulit dibuka,sampai akhirnya aku terlelap dalam pelukan bunda dan membuat tamu undangan semakin panik

 
                         ∞∞∞∞

untuk mengetahui kelanjutannya,mari simak cerita selengkapnya.

jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini

                                       Riau,23/11/2022

Tahajud cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang