TC7

46 5 8
                                    

"Astagfirullah pak Bandi,dosa pak dosa, berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya"ucap sang lelaki itu dan mengejutkan pak Bandi

"ehhh mas hafidz"ucap pak Bandi cengengesan

"Maaf mas"lanjut pak Bandi sambil berdiri,dan sang wanita tersebut langsung berlari karna malu

Hafidz Ghiffari Akhyar adalah putra dari Hasan Akhyar,dia anak satu-satunya Hasan yang baru menyelesaikan pendidikannya di Kairo Mesir..umurnya baru menginjak 22tahun yah lebih tua 3tahun dari Syifa, Syifa dan Hafidz tidak pernah berjumpa dan awalnya juga Syifa tidak tau siapa itu Hasan..namun setelah Maia  menjelaskan semuanya kepada dirinya akhirnya ia tau...

"bapak udah ngapain aja sama perempuan itu"hafidz melepaskan genggaman kopernya dan berdecak pinggang menatap tajam kearah pak Bandi

"eng__gak ada M_as,nggak ngapa-ngapain kok"ucap pak Bandi gugup dan memalingkan wajahnya kebawah

"yakin?"tanya hafidz sekali lagi

"yakin mas"ucap pak Bandi masih gugup

"terus itu tadi apa kalau nggak ngapa-ngapain,inget pak walau nggak ngelakuin sesuatu itu udah termasuk dosa,berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya"tutur hafidz sambil membenarkan peci yang ada di kepalanya

"udah ayok mas kita pulang,kasian ibu sama bapak udah nungguin dari tadi"pak Bandi mengalihkan pembicaraan dan mulai berjalan membawa koper milik hafidz,pak Bandi tau jika berbicara dengan hafidz itu tidak akan ada habisnya selalu ada yang dibahas dan pak Bandi yang terkena ceramahnya membuat telinga pak Bandi panas.

sedangkan hafidz ia berlari menuju mobil mengejar pak Bandi,dengan menggandeng tas miliknya yang lumayan besar dan berat,sedikit ngos-ngosan tapi mau bagaimana lagi.Pak Bandi terlalu jauh menaruh mobilnya jadi mau nggak mau harus berjalan.

"pak,jauh banget sih naruh mobilnya.Kenapa nggak jemput saya didepan pintu saja"ucap hafidz dengan nafas yang tidak teratur

"sengaja buat melatih Mas,biar nggak terlalu kaget karna udah lama nggak pulang ke Indonesia"ucap pak Bandi menarik koper milik hafidz yang tersangkut di lubang.Hafidz yang menyadarinya pun langsung membantu pak Bandi

"dasar pak Bandi,awas aja ya pak kalau bapak ketauan sama saya berdua-duaan lagi kayak tadi siap-siap bapak kena ceramah dari saya 2hari 2malam"lihatlah ini yang tidak diinginkan pak Bandi,ada aja yang diungkit-ungkit sama Hafidz,padahal posisi topiknya sekarang sudah berganti tapi mengapa hal yang tadi masih dibahas

"kita udah beda topik mas"ucap pak Bandi dengan wajah kesalnya

"mau beda topik,mau beda alur,mau beda latar,mau beda dari segala beda pun yang namanya kesalahan itu akan saya ingat"ucap hafidz memasukkan tas miliknya kedalam bagasi mobil

"iya,iya.saya salah Mas maaf,saya nggak akan mengulanginya lagi"akhirnya pak Bandi pasrah demi menyelesaikan permasalahan yang tadi

"bener nggak bohong ni"ucap hafidz,sambil mendudukkan dirinya di kursi sebelah supir

"apakah ada kebohongan di wajah saya"tanya pak Bandi sambil menyalakan mobilnya

"sedikit"ucap hafidz memasang sabuk pengaman

pak Bandi hanya menghembuskan nafas kasarnya,susah mengakhiri topik yang telah lalu jika yang dihadapi adalah hafidz,mungkin jika tidak sabar menghadapinya dia akan memukul hafidz.
pak Bandi mengelus kepalanya yang sedikit botak dan hanya terisi rambut bagian tengah

"apakah ada kebohongan di wajah saya"tanya pak Bandi sekali lagi sambil menoleh kearah hafidz,dan menampakkan senyum khasnya. menampakkan gigi depan yang sudah ompong dan jika tersenyum seperti itu maka matanya akan tertutup

Tahajud cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang