Bab 7. Mengintip ke Dalam Jiwa

1.7K 335 25
                                    

Happy reading. ^^

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, fluff

Moonlight Magic

Bab 7. Mengintip ke Dalam Jiwa

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.


Ada banyak hal yang tidak dimengerti oleh Naruto saat ini. Penuturan Sarada membuatnya bingung. Benang merah di dalam pikirannya begitu kusut, sulit terurai. Mengembuskan napas panjang ia menoleh, mengangkat kepala untuk mencari tahu siapa pemilik langkah kaki yang berjalan ke arahnya.

"Putri Mahkota, jam makan siang hampir tiba." Itu Tayuya yang datang dengan semangat serta senyum terkembang tulus. Gaun berwarna ungu mudanya gemerisik setiap kali wanita itu berjalan. Potongan gaun yang dikenakan oleh Tayuya masih memperlihatkan ciri khas Konoha, dengan lekukan sempit pada pinggang serta rok mengembang. Brokatnya berukir rumit dengan panjang kain tangan hanya sepertiga bagian.

Menutup buku di atas pangkuan, Naruto terdiam. Lekat ia menatap wanita muda yang berdiri menjulang tidak jauh dari tempatnya duduk saat ini.

"Apa ada yang mengganggu pikiran Anda, Nyonya?" Tayuya bertanya saat menangkap raut penuh tanya pada ekspresi Naruto saat menatapnya. "Apa ada yang ingin Anda tanyakan?" sambungnya saat tidak mendapat tanggapan dari yang ditanya. "Nyonya?" panggilnya lagi. Kali ini terselip nada khawatir dalam suara wanita itu.

Menepuk pelan rok bagian belakang, Naruto berdiri. Masih terdiam, Naruto berjalan menuju salah satu rak terdekat, meletakkan kembali buku di tangannya dengan rapi di sana. "Ada banyak hal yang mengganggu pikiranku," ucapnya tanpa menatap lawan bicara yang kini terlihat gelisah di belakang punggungnya. Membalikkan badan, Naruto membawa kedua tangan di depan rok. "Ada banyak hal yang ingin kutanyakan."

Berdeham pelan, Tayuya menganggukkan kepala. "Hamba akan menjawab semua pertanyaan Anda jika tahu jawabannya," ungkapnya, pelan. "Namun, bisakah kita bicara di tempat lain?"

Ada jeda pendek sebelum Tayuya lanjut bicara. "Di sini ..." ucapnya mengangkat tangan ke udara, " di sini dinding pun bertelinga."

Keduanya pun beranjak pergi, meninggalkan keheningan yang tersisa di dalam ruangan itu. Selama perjalanan menuju ruang pribadi Naruto, tidak ada satu orang pun yang berbicara. Beberapa pelayan yang berpapasan dengan putri mahkota segera menepi, memberi jalan dan hormat dengan menundukkan kepala sementara di kejauhan terdengar keributan. Para pejabat istana terlihat kesal dan terus menyebut nama putra mahkota, siang ini.

.

.

.

Setelah memerintahkan pelayan membawa makanan ke ruang pribadi Naruto, Tayuya pun menutup pintu kamar sang tuan rapat lalu bergegas kembali dan berdiri di sisi ruangan. Naruto duduk di salah satu sofa, terlihat sangat serius, mengabaikan hidangan makan siang yang tersaji di atas meja.

"Pertama, aku ingin tahu bagaimana hubunganku dengan keluargaku di Konoha?" Naruto memulai percakapan dengan cepat. Ia tidak mau berbasa-basi saat ini. Mencodongkan tubuh ke arah depan, ia menepuk-nepuk sisi kursi yang kosong di sebelah kirinya. "Duduk!" ucapnya, terdengar seperti sebuah perintah.

TAMAT - Moonlight MagicWhere stories live. Discover now