8. Kecelakaan di Zebra Cross

141 45 19
                                    

"Kalian berdua percaya Jihoon atau Renjun?" tanya Junkyu sambil menendang-nendang kerikil yang dia lewati.

"Gue percaya Jihoon, sih," jawab Sanha tanpa menoleh.

"Nggak tahu, bingung," sahut Soobin lalu menghela napas lelah.

Rupanya Jihoon masih kesal dengan perdebatan tadi. Terbukti ketika bel pulang berbunyi, dia yang biasanya pulang bersama Junkyu justru pulang terlebih dahulu. Junkyu mengerti kok, sangat mengerti. Makanya dia membiarkan Jihoon meninggalkannya. Akhirnya, cowok serupa koala itu pulang dengan berjalan kaki bersama Soobin dan Sanha.

"Tapi menurut gue wajar kalau Jihoon nggak buka grup semalam. Dia cerita ke gue kalau sepulang dari makam dihantui sama hantu mirip anakkuntil sampai pingsan, bangun-bangun udah jam delapan. Udah gitu orang tuanya pada nggak di rumah. Kasihan, kan," jelas Junkyu menurut sepengetahuannya.

Sanha menoleh. "Serius? Tapi dia nggak kesurupan, kan?" tanyanya yang tertarik dengan penuturan Junkyu.

"Enggak."

"Definisi pulang dari makam bawa 'oleh-oleh', haha." Soobin tertawa sambil membuat gestur tanda kutip ketika mengucapkan oleh-oleh.

Tiba-tiba Sanha menjentikkan jarinya. "Gue mau cerita!"

"Apaan?" Junkyu berhenti menendang kerikil. Berniat fokus mendengarkan cerita Sanha.

"Gue udah lama mikirin ini. Kalian pasti tahu kan kalau Renjun orangnya emosian banget. Aneh nggak, sih? Akhir-akhir ini dia dituduh tapi masih tabah banget. Biasanya perkara kaki nggak sengaja keinjek aja langsung mencak-mencak kayak reog."

"Anjir, nyadar diri lo selama ini nuduh," gumam Soobin yang masih bisa didengar oleh Sanha di sebelahnya.

"Diem, nyet!"

"Iya juga, ya. Kok tumben?" timpal Junkyu yang juga merasa baru menyadarinya.

"Loh, kalian bertiga kok di sini?" Tiba-tiba seseorang melontarkan pertanyaan tanpa permisi dari arah berlawanan.

"Ya terus? Salah, gitu?" jawab Sanha balas melempar pertanyaan sedikit sarkas.

"Nggak gitu. Terutama Junkyu, lo nggak pulang bareng Jihoon?"

"Enggak. Kenapa, Yosh?"

Yoshi. Dialah orangnya.

"Jihoon kecelakaan. Kalian nggak tahu?"

"Hah?!" Mereka bertiga reflek terkejut berjamaah.

"Lo yang benar aja? Kapan kecelakaannya?!" tanya Sanha dengan berseru panik. Drama sekali, ya.

Laki-laki berdarah Jepang itu agak terkejut ketika air liur Sanha sedikit terciprat ke mukanya. "Sekitar sepuluh menit yang lalu. Tadi gue lagi jalan mau pulang, terus lihat keramaian gue samperin. Gue lihat Jihoon terbaring di jalan penuh darah gitu, jadi gue nggak tahu kronologinya. Gue tanya ke bapak-bapak di situ katanya Jihoon ketabrak mobil waktu lagi nyebrang di zebra cross. Sekarang Jihoon udah dibawa ke rumah sakit," jelas Yoshi menurut sepengetahuannya.

Tiba-tiba Junkyu memegangi kedua bahu Yoshi yang membuat si empu terkejut untuk kedua kalinya. "Yosh, rumah sakit mana?!"

"Rumah sakit sehat, kayaknya."

===

Saat ini Soobin, Sanha dan Junkyu telah berada di kamar rawat Jihoon. Mereka tampak sibuk dengan ponsel masing-masing. Sementara Soobin berniat membuka grup chat-nya untuk mengabari yang lain.

Peranakan Voldemrot

Jihoon kecelakaan.

Don't Lie || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang