39.Who?

141 23 2
                                    

Sebelum baca di wajibkan untuk vote terlebih dahulu dan juga jan lupa komen biar rame komennya:v

||||||||||||||||||||||||||||||||

Hembusan angin sejuk mulai menerpa kulit Gongja yang hanya memakai pakaian serba putih.

Ia mengedarkan pandangan nya guna untuk mencari tahu dimana keberadaan nya saat ini.

Ia mencoba melangkah melewati padang rumput hijau yang luas dan sejuk,terdapat pohon rindang di tengah-tengah padang rumput itu.

Secara perlahan-lahan ia mulai mendekati pohon itu dan ia bisa mencium aroma wangi dari bunga-bunga yang bermekaran di sekitar pohon itu.

Tak sengaja sudut matanya menangkap seseorang yang sedang berdiam diri membelakangi dirinya.

Dengan sedikit ragu Gongja mulai mendekati sosok itu,ternyata sosok itu adalah seorang perempuan yang terlihat seumuran dengan nya.

Gongja menepuk pundak perempuan itu,perempuan itu pun menolah dan langsung menatap kaget Gongja yang ada di belakangnya,ia mulai mengerjapkan matanya seraya berpikir bahwa yang ia lihat hanya lah ilusi,namun nihil sosok Gongja masih ada di belakangnya lantas perempuan itu langsung memeluk Gongja erat.

"Aku merindukan mu..." Ucap perempuan itu lirih sembari meneteskan air mata nya pada pundak Gongja.

Gongja yang merasa tak enak pada perempuan itu pun langsung membalas balik pelukan nya walau ia tak tahu siapa perempuan itu,namun lama-kelamaan ia mulai merasa nyaman dengan pelukan perempuan itu.

"Anu.. Apakah aku bisa bertanya?"

Perempuan itu mengangguk.

"Ini.. Dimana? Dan... Kau siapa?"

Perempuan itu langsung tersenyum kecut saat Gongja menanyakan soal siapa dirinya.

"Ternyata benar kau melupakan ku.. " Ucapnya murung.

"Apakah kita pernah bertemu?"

"Kita sering bertemu kalau kau ingin tahu"

"Apakah kau tinggal di bandung?"

"Bukan"

"Lalu dimana?"

"Aku tak bisa mengatakan nya"

"Kalau begitu beritahu aku nama mu"

Perempuan itu sempat ragu,namun pada akhirnya ia pun menjawab.

"_______"

Saat perempuan itu mulai mengatakan namanya,Gongja mulai merasakan pusing yang sangat sakit pada kepalanya yang seperti di tusuk-tusuk oleh ribuan duri,ia mencoba meremas rambutnya dan menatap perempuan itu dan di balas dengan tatapan kasihan pada dirinya.

"Apa—kau..."

"Kau mengingat nya?" Tanya si perempuan itu sembari tersenyum.

Belum sempat Gongja menyelesaikan ucapannya tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa pada dadanya,mata nya mulai memburam dan menghitam.

"Tung— jangan bilk-kau adalah— perem— itu?"

Perlahan-lahan matanya mulai tertutup dan saat itu pula setetes air bening mulai mengalir dari matanya.

Please,Don't Go Again [End S1]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu