OS-CP28

92 9 3
                                    

WARNING!!
Mengandung unsur sarkastik, bijaklah dalam membaca!!!

Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote, and voment ^^

Oke lanjuttttt
•••
Happy Reading


Tak terasa hari berlalu begitu cepatnya.

Genap dua minggu Rachel berada di SMA Citra Bangsa. Memantau, dan menjaga adik-adik adalah prioritasnya.

Dengan begitu, dia bisa dengan mudah menjalankan rencana yang sudah di buatnya.

"Kak,"

"Hmm?"

"Gue nebeng ke sekolah bareng lu ya"

"Yang lain?"

"Ditinggal, kan sekarang dah jam 07,10 menit kak"

"Suruh siapa bangun terlambat?"

"Hehehe, semalem abis ngerjain tugas terus terlambat tidurnya." Ucapnya sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

Melihat wanita di depannya mengangguk, pria itu berlari menuju ruang makan, dan tak lama kembali dengan dua roti panggang dengan satu roti berada di mulutnya.

"Riko," Yang di panggil menghentikan langkahnya dan menengok ke arah belakang.

"Iya kak?"

"Udah selesai?" Terlihat Riko tampak berfikir dengan apa yang barusan di katakan Rachel.

"Ah, beres semua kak. Tinggal nunggu intrupsi dari kak Rara aja." Sautnya kembali menyantap roti panggang.

Tak selang berapa lama, Ferrari  berwarna putih melaju meninggalkan perkarangan mansion.

Di dalam mobil, hanya ada keheningan di keduanya.

Riko memutuskan bermain game di ponselnya dan sesekali menatap wanita yang tengah mengemudi.

"Kenapa?"

"Emm, kak Rara mau sampe berapa lama di sekolah?"

"Tergantung kemampuan kalian menjalankan rencananya." Ucapnya berhasil membuat Riko tersenyum kecil.

"Calm aja kak, pasti dalam waktu dekat ini semua rencana berjalan lancar" Sautnya yakin.

"Jika gagal?"

"Jika gagal?" Riko mengulang kembali apa yang di katakan Rachel, belum sempat iya menjawab Rachel lebih dulu menginterupsi yang berhasil membuatnya terdiam.

"Kalian siap menerima semua konsekuensi, bukan?" Riko tidak bisa menjawab kali ini.

Bukan, bukan karena dia tak mengerti apa yang di katakan kakaknya itu.

Tapi, karena dia sangat tau apa maksud dari perkataan kakaknya.

Konsekuensi yang sebenarnya sangat mereka hindari. Bagaimana tidak? Konsekuensi dari kegagalan di sini bisa membuat mereka kehilangan nyawa, yah nyawa.

Dulu, ketika mereka gagal melaksanakan misi dan membuat mereka mendapatkan hukuman yang sebenarnya bisa di katakan tidak tepat untuk anak di umur 15 tahun.

Karena itulah, mereka selalu berhati-hati dalam menjalankan rencana.

Riko kembali mengingat dimana mereka gagal dalam menjalankan misi tahun itu,

•••
15 tahun yang lalu.

Setelah tau adik-adiknya gagal, Rachel segera kembali dari perjalanan bisnisnya di Eropa. Mengumpulkan mereka di satu ruangan yang tak pernah satupun dari mereka berani mendekati ruangan itu, aura yang di pancaran Rachel saat itu benar-benar gelap dan mencekik leher mereka, seolah-olah tidak ada sedikitpun oksigen di ruangan itu.

OUR SOUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang