4. ditaksir ketos

24.8K 1K 14
                                    

Jangan lupa vote + comment ya!

Happy reading....
.
.
.
.

Kriiiinggg!

Jam istirahat kedua kini telah tiba. Agatha yang tengah sibuk mencatat materi yang masih tertinggal, enggan untuk meninggalkan tempat duduknya. Namun Mala yang sudah dicari oleh dua temannya dari kelas lain hendak mengajak Agatha untuk ke kantin bersama.

"Mala cepet! gue udah laper." Ucap Tania yang merupakan salah satu teman Mala dari kelas XI MIPA 3.

"Iya bentar! Agatha, kita ngantin bareng yuk!" ajak Mala.

"Duluan aja, nanti gue nyusul. Nanggung soalnya," jawab Agatha yang diangguki oleh Mala.

Mala dan teman-temannya yang kerap dipanggil Tania dan Amira pun memutuskan untuk langsung menuju kantin. Sedangkan Agatha masih sibuk menyalin materi dari catatan Mala.

Setelah selesai, Agatha langsung memutuskan untuk pergi menyusul Mala ke kantin. Saat tengah asik berjalan menyusuri koridor sekolah, Agatha mendapat begitu banyak bisikan-bisikan dari para siswa yang berlalu lalang di sana. Banyak yang berbisik mempertanyakan 'siapa cewek itu?'. Banyak juga yang membisikkan tentang pesonanya.

Agatha tak menghiraukan bisikan-bisikan tersebut dan ia terus saja berjalan menuju kantin yang letaknya sudah diberi tahu oleh Mala sebelumnya. Namun tiba-tiba Agatha ditabrak oleh seorang laki-laki hingga membuatnya oleng dan terjatuh.

Lelaki dengan paras wajah tampan yang berperawakan tinggi tersebut adalah Dion yang merupakan ketua OSIS di sekolah tersebut. Dion adalah siswa humble yang memiliki segudang prestasi. Tak heran lagi ketika pemilihan ketua OSIS banyak siswa yang memilihnya.

"Eh sorry, gue ga liat jalan." Ucap Dion tak enak. Ia langsung membantu Agatha untuk berdiri. Ketika melihat Agatha, Dion seperti merasa dirinya terhipnotis. Agatha yang begitu memesona berhasil memikat hati ketos tersebut hingga membuatnya terdiam beberapa saat menatap Agatha.

'menarik!' Batin Dion.

"Iya gapapa kok," jawab Agatha sembari membersihkan roknya yang sedikit kotor karena terjatuh di lantai.

"Muka lo kok kaya masih asing ya?" Tanya Dion penasaran.

Agatha langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Kenalin, Gue Agatha Christina Wilson. Murid baru dari kelas sebelas MIPA dua."

Dion langsung memberikan senyuman manis ke Agatha dan menerima uluran tangan Agatha dan langsung menjabat tangannya. "Gue Dion, dari kelas dua belas MIPA satu."

"Sebagai permintaan maaf gue, gimana kalo nanti gue anterin lo pulang? Lo ga bawa mobil atau motor kan?" Dion menawarkan tumpangan kepada Agatha karena memang biasanya di sekolah tersebut sangat jarang ada siswi yang membawa kendaraan sendiri. Biasanya para siswi di sana diantarkan ke sekolah atau naik taxi.

"Ga usah, ngerepotin. Nanti gue bisa naik taxi." Tolak Agatha.

"Ga ngerepotin kok, gue masih ngerasa ga enak sama lo. Terima niat baik gue, ya?"

Karena merasa tak enak, Agatha menerima tawaran Dion dan langsung mengangguk. "Iya deh, boleh."

"Okay, gue pergi dulu ya soalnya dipanggil sama kepala sekolah." Pamit Dion yang langsung diangguki oleh Agatha.

°°°°°

Bel pertanda bahwa sudah waktunya untuk pulang sekolah telah berbunyi satu menit yang lalu. Semua siswa di kelas XI MIPA 2 langsung bersiap-siap untuk pulang. Mereka semua mulai memasukkan alat tulis serta buku-buku mereka ke dalam tas.

ABIAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang